Peran Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di SMP Negeri 13 Malang

ABSTRAK

Guru memegang peran utama dalam pembangunan pendidikan, khususnya yang diselenggarakan secara formal di sekolah. Guru juga sangat menentukan keberhasilan peserta didik, terutama dalam kaitannya dengan proses belajar mengajar. Guru merupakan komponen yang paling berpengaruh terhadap terciptanya proses dan hasil pendidikan yang berkualitas. Oleh karena itu, guru harus mempunyai kompetensi, salah satunya adalah kompetensi profesional. Kompetensi professional merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap guru dalam jenjang pendidikan apapun. Kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing siswa memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan.

Motivasi merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, karena siswa akan belajar dengan sungguh-sungguh apabila memiliki motivasi yang tinggi. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, guru harus mampu membangkitkan motivasi belajar siswa sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran.

Guru adalah profesi yang sangat mulia di sisi Allah SWT. Begitu penting posisi guru dalam dunia pendidikan untuk menyiapkan generasi Islam yang berkualitas, baik dari sisi intelektual maupun sisi religinya. Inilah dasar yang membuat peneliti tertarik untuk mengkaji skripsi dengan judul peran kompetensi professional guru PAI dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di SMP Negeri
13 Malang.

Yang menjadi permasalahannya adalah bagaimana peran kompetensi profesional guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas mendapat respon positif dan proses belajar mengajar akan berjalan menyenangkan dan tidak membosankan.

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan pelaksanaan kompetensi profesional guru pendidikan agama Islam di SMP Negeri
13 Malang, dan untuk mendiskripsikan peran kompetensi profesional guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di SMP Negeri 13 Malang.

Penelitian yang penulis lakukan ini adalah termasuk dalam penelitian diskriptif kualitatif. Dalam perjalanan mengumpulkan data, peneliti menggunakan metode observasi, interview, dokumentasi. Sedangkan untuk analisisnya, penulis menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif yaitu berupa data-data yang tertulis dari orang atau perilaku yang dapat diamati sehingga dalam hal ini penulis berupaya mengadakan penelitian yang bersifat menggambarkan secara menyeluruh tentang keadaan yang sebenarnya.

Hasil dari penelitian yang dilakukan peneliti dapat disimpulkan, bahwasannya guru SMP Negeri 13 Malang sudah berkompeten dan profesional dalam bidangnya. Hal ini dapat dilihat dari tingkat pendidikannya berkualifikasi pada pendidikan S-I, sebagai syarat mengajar untuk jenjang SMP/MTs. Pelaksanaan kompetensi professional di SMP Negeri 13 Malang adalah mengikuti sertifikasi, MGMP, mengadakan pelatihan-pelatihan, workshop, seminar dan sebagainya. Selain itu guru PAI dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan metode bervariasi, memanfaatkan media dan sarana prasarana yang ada, sebelum melaksanakan program pembelajaran, sudah membuat RPP, silabus dan sebagainya yang diperlukan dalam pembelajaran, serta melaksanakan evaluasi hasil belajar siswa. Sedangkan kompetensi profesional guru di SMP Negeri 13 Malang sangat berperan dalam meningkatkan motivasi belajar siswa, diantaranya adalah guru SMP Negeri 13 Malang sering memberikan dorongan-dorongan agar siswa mau dan senang dalam mengikuti pelajaran, sering memberikan pujian terutama pada siswa yang berprestasi, membimbing siswa dalam melaksanakan solat dhuha, sholat dhuhur, kegiatan imtaq yang dilaksanakan setiap hari Sabtu, istighosah bagi siswa kelas IX dalam rangka persiapan UAN, selain itu guru PAI dalam melaksanakan proses belajar mengajar sering menggunakan metode yang menarik, sehingga siswa tidak merasa bosan dan lain sebagainya. Dari hasil penelitian yang peneliti sebutkan di atas, tidak akan berjalan lancar dan sesuai dengan tujuan yang diinginkan apabila dilakukan oleh guru yang tidak mempunyai kompetensi khususnya kompetensi profesional.