Upaya Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam mengatasi Problematika perkembangan sosial remaja di SMAN 5 Kota Malang

ABSTRAK

Sebagaimana dalam tujuan Pendidikan Agama Islam yaitu sebagai wadah dalam penanaman keimanan dan meningkatkan ketaqwaan peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia, berilmu, kreatif dan bertanggung jawab. Maka pendidikan agama Islam harus diberikan kepada peserta didik dengan pemahaman yang mendalam, sehingga pendidikan agama Islam mampu berjalan sesuai dengan tujuannya.

Dalam menjalani proses perkembangan mereka, khususnya perkembangan sosial para remaja akan membutuhkan orang lain untuk mengarahkannya dan membimbingnya sehingga remaja mampu berkembang secara baik dan bisa menjadi manusia yang bertanggung jawab. Akan tetapi pada kenyataannya banyak sekali remaja yang tidak mampu melaksanakan perkembangan sosialnya dengan baik. Banyak di antara mereka yang terjerumus dalam pergaulan bebas seperti geng-gengan, ataupun melakukan perbuatan yang mampu merugikan orang lain. Untuk itu dibutuhkan bimbingan yang cukup ekstra dalam membantu remaja mengatasi masalah perkembangannya.

Berangkat dari latar belakang itulah penulis ingin membahas mengenai Upaya Pembelajaran PAI dalam Mengatasi Problematika Perkembangan Sosial Remaja di SMAN 5 Malang.

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui problematika yang sedang dihadapi oleh siswa-siswi di SMAN 5 Malang selama proses perkembangan sosial mereka berlangsung. Dan juga mengenai upaya-upaya yang dilakukan oleh pihak sekolah maupun pembelajaran PAI dalam membantu siswa-siswinya dalam mengatasi permasalahan yang sedang mereka hadapi.

Penelitian yang penulis lakukan ini adalah termasuk penelitian deskriptif kualitatif. Dan metode yang penulis gunakan dalam memperoleh data adalah metode interview, observasi, dan dokumentasi. Dan sebagai kesimpulan akhir dapat dikemukakan:
1. Problematika yang pernah dihadapi siswa-siswi di SMAN 5 Malang adalah pencurian, membolos, dan penyalahgunaan narkoba.
2. Adapun upaya-upaya yang dilakukan adalah dengan membuat tata tertib sekolah yang terprogram dan kesadaran dari SDM untuk melaksanakannya, program UKS, program BK, pemasangan CCTV di tempat-tempat rawan sekitas sekolah, penanaman nilai melalu pendalaman materi akidah akhlak, mengadakan ekstrakurikuler BDI, dan pengadaan IMTAQ.