Predikat Janda menurut Persepsi Masyarakat Desa Amis Kecamatan Cikedung Kabupaten Indramayu

ABSTRAK

Janda adalah sebuah predikat bagi seorang istri yang tidak lagi bersuami, baik ditinggal cerai atau ditinggal mati. Predikat janda ini sesungguhnya suatu predikat yang sangat di hindari oleh semua perempuan, akan tetapi pada kenyataanya sebagian dari perempuan yang ada di Desa Amis Kecamatan Cikedung Kabupaten Indramayu ini sesungguhnya tidak demikian, karena bagi mereka tidak ada pilihan lagi selain menyandang predikat janda. Secara sosial predikat janda cerai kerap menimbulkan ‘hambatan psikologis’ dalam berinteraksi, Lain lagi dengan isteri yang ditinggal mati oleh suami. Predikat ini dianggap masih mengundang rasa simpatik. Kendati demikian, tetap tak mampu mengeliminir omongan miring yang membuat hati miris. Akibat dari predikat janda ini menimbulkan beberapa dampak yang sangat mempengaruhi mental maupun fisik bagi mereka yang menyandang predikat janda baik itu dalam keadaan sendirian maupun dalam hal bergaul dengan masyarakat.

Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Peersepsi masyarakat terhadap predikat janda dan apa faktor yang melatarbelakangi terjadinya predikat janda, serta apa dampak dari seorang yang menyandang predikat janda.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu dengan melihat dan berusaha menemukan fenomena-fenomena sosial terkait dengan predikat janda dengan menggabungkan konsep dan menghimpun fakta sosial yang ada di lapangan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode wawancara dan dokumentasi. Adapun mengenai metode analisis data, peneliti menggunakan analisis deskriptif kualitatif, yaitu peneliti berusaha memecahkan permasalahan dalam sebuah rumusan masalah dengan menganalisis data-data yang diperoleh, serta terdapat upaya mendeskripsikan kondisi riil yang sudah terjadi terkait dengan predikat janda dan persepsi masyarakat dalam masalah ini.

Sebagaimana yang sudah diperoleh dilapangan, yakni dari sebuah hasil penelitian yang peneliti lakukan dapat ditarik kesimpulan, bahwa persepsi masyarakat terhadap predikat janda ini sesungguhnya sangat beragam, yakni mereka merasa prihatin dan kasihan, sedangkan sebagian lagi mereka merasa tertarik untuk memilikinya, apalagi bagi janda yang kelihatanya cantik dan menarik. Sedangkan faktor yang melatar belakangi terjadinya predikat janda, masyarakat memandangnya karena ekonomi dan ketidak cocokan. Adapun dampak dari seorang yang menjanda, kebanyakan persepsi masyarakat hanya pada ranah-ranah materi, yakni kurang maksimalnya bagi seorang janda untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.