Optimalisasi Zakat profesi dalam rangka Pemberdayaan keluarga miskin: Studi kasus di LAZ BKK PT. PLN (persero) RJTD Ungaran Kab. Semarang

ABSTRAK

Tugas negara untuk memelihara fakir miskin dan orang-orang terlantar sebagaimana yang diamanahkan UUD 1945 sampai sekarang masih belum terlihat perannya. Malah justru peran Lembaga Amil Zakat (LAZ) BKK PLN RJTD Ungaran Semarang yang kini sangat dirasakan manfaatnya oleh keluarga miskin. Terlebih lagi, bahwa zakat yang dikelola mulai dari pengambilan hingga pendistribusiannya adalah zakat profesi. Sungguh menarik ketika zakat profesi yang belum begitu dikenal dalam khasanah keilmuan Islam klasik, ternyata sudah diaplikasikan dengan manajemen yang baik dan dikelola secara produktif oleh LAZ PLN dalam rangka memberdayakan keluarga miskin. Berangkat dari latar belakang tersebut, peneliti ingin mengetahui tentang praktik pengambilan zakat profesi oleh LAZ di instansi PLN dan pengelolaannya dalam rangka memberdayakan keluarga miskin.

Penelitian ini termasuk pada kategori field research (penelitian lapangan). Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Metode analisis datanya menggunakan teknik analisis deskriptif.

Kesimpulan yang dihasilkan pada penelitian ini adalah praktik zakat profesi di LAZ PLN telah sesuai dengan konsep yang telah dikemukakan oleh ulama yang mewajibkan zakat profesi. Misalnya Yusuf al-Qardhawi yang menyatakan bahwa kadar zakat profesi sebesar 2,5 dan diambil tiap bulan. Berdasarkan laporan keuangan LAZ, tercatat sebanyak 138 orang. Sebanyak 124 orang dipotong penghasilannya perbulan sebesar 2,5 %, dan ada 11 orang yang dipotong sebesar 1
%, serta ada penghasilannya dipotong 3 – 5 % masing masing 1 orang.

Zakat profesi di LAZ PLN didistribusikan dengan cara-cara tertentu yakni salah satunya dikhususkan untuk pemberdayaan ekonomi umat. Metodenya dengan memperhatikan faktor kebutuhan keluarga miskin berdasarkan lingkungannya. Upaya ini dilakukan untuk memberdayakan keluarga miskin sesuai dengan skill (kemampuan) dan potensi yang dimiliki dari lingkungan yang ditempati sehingga zakat profesi tersebut bisa produktif.

Kinerja amil zakat khusunya LAZ PLN sudah baik. Zakat profesi dapat lebih bermanfaat dan dikelola dengan optimal melalui LAZ PLN. Pendistribusiannya pun bisa lebih tepat sasaran. Bahkan zakat profesi di program dengan kegiatan yang lebih efektif dan efisien dalam koridor pemberdayaan ekonomi umat.

Dalam kondisi ekonomi yang masih memprihatinkan ini, sesungguhnya zakat profesi memiliki peran dan fungsi seperti intrumen-intrumen ekonomi Islam lainnya seperti wakaf, infaq dan shadaqah. Zakat profesi bermanfaat untuk meningkatkan taraf hidup perekonomian keluarga miskin. Terutama sekali apabila zakat profesi dikelola dengan manajemen yang rapi, teratur dan profesional seperti yang telah dilaksanakan oleh LAZ PLN.