Peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Fikih melalui penggunaan media grafis pada siswa kelas VIII A MTs Darul Hikmah Sidoarjo

ABSTRAK

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi pembelajaran Fikih dengan menggunakan media grafis pada siswa kelas VIII A MTs Darul Hikmah Sidoarjo, dan mengetahui hasil belajar siswa dalam pembelajaran Fikih melalui media grafis pada siswa kelas VIII A MTs Darul Hikmah Sidoarjo.

Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas (Classroom Action Reserach) dengan jenis kolaboratif partisipatoris, mengikuti model Kurt Lewin. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi (aktivitas kelas, dan test sebagai data tambahan), wawancara dan dokumentasi.. Data bersifat kualitatif dan peneliti sebagai instrumen kunci. Adapun rencana tindakannya meliputi kegiatan merencanakan, melakukan tindakan, mengamati, merefleksi.

Hasil dari penelitian yang dilakukan penulis dapat disampaikan disini bahwasannya upaya pertama implementasi pembelajaran Fikih dengan menggunakan media grafis merupakan pembelajaran aktif yang berpusat pada siswa sehingga dapat menimbulkan motivasi siswa dan meningkatkan hasil belajar siswa di sekolah. Oleh karena itu, untuk meningkatkan hasil belajar siswa dibutuhkan media dan metode serta strategi yang menjadikan siswa lebih berperan aktif tanpa rasa takut dan mampu berkreativitas, mengantarkan siswa pada kompetensi yang dicapai sekaligus menjadikan pembelajaran yang menarik. Kedua hasil belajar siswa dalam pembelajaran Fikih melalui penggunaan media grafis dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Adapun meningkatkannya hasil belajar siswa pada pembelajaran Fikih dengan menggunakan media grafis pada siswa kelas VIII A MTs Darul Hikmah Sidoarjo ialah: Hasil siklus I, pertemuan I: dari jumlah 37 siswa, 49% siswa yang lulus, dan 51% siswa yang tidak lulus dengan rata-rata nilai 69,05. Pertemuan II: meningkat 76% siswa yang lulus, dan 24% siswa yang tidak lulus dengan rata-rata nilai 79,89. Siklus II, pertemuan I: meningkat 78% siswa yang lulus, dan 22% siswa yang tidak lulus dengan rata-rata nilai 87,79. Pertemuan II: meningkat 84% siswa yang lulus, dan 16,22% siswa yang tidak lulus dengan rata- rata nilai 90,88.

Saran yang dapat penulis berikan kepada pihak-pihak yang terkait yaitu hendaknya Kepala Sekolah lebih memantau proses pembelajaran Agama khususnya dan pembelajaran yang lain pada umumnya agar kualitas pembelajaran lebih ditingkatkan. Guru Fikih hendaknya lebih kreatif dan variatif dalam menggunakan media, metode, strategi pembelajaran dan membiasakan siswa lebih aktif guna meningkatkan hasil belajarnya. Dan diharapkan bagi semua guru terutama guru agama untuk menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan pembelajaran sehingga siswa tidak hanya mengetahui ilmu agama tapi bisa memahami pentingnya agama bagi kehidupan dan bisa menerapkan ilmu yang diketahuinya dengan mudah dan menyenangkan.