Peningkatan Efektifitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam: Studi kasus di SMA Mamba’unnur Gading Bululawang Malang

ABSTRAK

Kegiatan pembelajaran merupakan bagian utama dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Dalam proses tersebut terdapat aktifitas yang mengandung serangkaian kegiatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi antara guru dengan siswa tersebut merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses pembelajaran yang mempunyai arti luas tidak sekadar hubungan antara guru dengan siswa hanya menyampaikan pesan berupa materi pelajaran, melainkan upaya bagaimana sikap dan nilai yang terdapat pada siswa yang sedang mengikuti kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, upaya guru yang kaitannya adalah guru pendidikan agama Islam (GPAI) sangat penting dalam meningkatkan efektifitas pembelajaran pendidikan agama Islam dan merupakan hal yang tidak bisa ditawar lagi dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peningkatkan efektifitas pendidikan Agama Islam di SMA Mamba’unnur Gading Bululawang Malang.

Penelitian yang penulis lakukan ini termasuk dalam penelitian deskriptif- kualitatif. Dan dalam memperoleh data yang diperlukan maka peneliti menggunakan metode observasi, dokumentasi, dan interview atau wawancara. Sedangkan analisisnya, penulis menggunakan teknik analisis deskriptif.

Hasil dari penelitian yang dilakukan di SMA Mamba’unnur Gading Bululawang Malang dapat digambarkan di sini, pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama Islam di SMA Mamba’unnur Gading Bululawang meliputi berbagai unsur di antaranya, mengenai metode yang digunakan guru dalam mengajar pendidikan agama Islam di antaranya adalah metode ceramah, diskusi, Tanya jawab, dan demonstrasi. Sedangkan media pembelajaran yang digunakan sesuai dengan materi yang akan disampaikan dan tak jarang juga menggunakan buku paket di sertai kitab-kitab keagamaan lain (kitab kuning) dan pembelajaran juga terkadang dilaksanakan di luar kelas agar siswa tidak bosan. Untuk materi pendidikan agama Islam sendiri sebenarnya para siswa sudah memperolehnya dari pondok pesantren. Kedua, peningkatkan efektifitas pembelajaran pendidikan agama Islam, terdapat beberapa usaha yang telah dilakukan di antaranya adalah guru harus bisa menguasai materi PAI yang diajarkan dengan baik dengan menggunakan strategi-strategi dan media-media yang sesuai dan bisa menguasai keadaan siswanya (psikologis siswa) serta mengatasi segala permasalahan baik dari pelajaran PAI itu sendiri, dari siswa, maupun dari guru itu sendiri. Sedangkan pihak sekolah juga telah berusaha mengupayakan untuk mengatasi problem manajemen dalam pendidikan Agama Islam adalah sebagai berikut: pihak sekolah terus berupaya menerapkan manajemen kompetesi berbasis sekolah di sekolah yang meliputi kompetensi kurikulum, kompetensi profesionalitas pendidik dan juga keterlibatan antara wali siswa dan juga masyarakat, serta berupaya mengadakan koordinasi paling tidak satu minggu sekali pertemuan. Dalam pertemuan itu diadakan evaluasi program pendidikan sekolah yang telah dilaksanakan dan program-program yang akan dilaksanakan. Sedangkan dalam mengatasi problem sarana dan prasarana dalam pendidikan agama Islam, upaya yang dilakukan adalah sebagai berikut: pihak sekolah akan mengupayakan untuk mewujudkan sarana dan prasarana yang belum lengkap. Hal ini dapat diupayakan dengan mengajukan proposal permohonan bantuan kepada pihak pemerintah yang terkait dengan pendidikan. Sarana dan prasarana yang sudah ada dimanfaatkan dengan optimal untuk membantu kelancaran proses belajar mengajar sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai.