Upaya guru ips terpadu dalam menerapkan dan mengatasi Problem pembelajaran kurikulum tingkat satuan pendidikan di MTs YASPURI Malang

ABSTRAK

Sebagaimana kita pahami bahwa pelaksanaan pembelajaran IPS di sekolah SMP/MTs sebagian besar masih dilaksanakan secara terpisah. Pencapaian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPS masih dilakukan sesuai dengan bidang kajian masing-masing (sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi) tanpa ada keterpaduan di dalamnya. Hal ini tentu saja menghambat ketercapaian tujuan IPS itu sendiri yang dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu sosial (sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, budaya).

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk Untuk memahami penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada mata pelajaran IPS terpadu di MTs YASPURI Malang, memahami problematika yang dihadapi guru IPS terpadu dalam penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di MTs YASPURI Malang, serta memahami upaya guru IPS terpadu dalam mengatasi problematika penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di MTs YASPURI Malang

Penelitian yang penulis lakukan adalah termasuk penelitian deskriptif kualitatif. Dalam mengumpulkan data, penulis menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan untuk analisanya adalah menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif.

Dari hasil penelitian yang penulis peroleh bahwa penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada mata pelajaran IPS terpadu di MTs YASPURI Malang masih belum sempurna, akan tetapi sudah mengalami perubahan yang pesat. Problematika yang dihadapinya adalah problem guru dalam pembuatan silabus, pengembangan materi pelajaran, menentukan metode, menyediakan media, serta mengadakan evaluasi. Sedangkan upaya penyelesaiannya dengan mengadakan pelatihan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sendiri maupun di luar, melengkapi sarana prasarana, mengadakan pengawasan terhadap pelaksanaan proses kegiatan belajar mengajar (PKBM), dan para guru sendiri mengikuti pelatihan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).