Abdurrachim, Hindun (2011) Analisis Break Even Point sebagai dasar perencanaan Laba dan penjualan pada Home Industry Brosem Kota Batu. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
07510032.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (4MB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRAK
Tujuan perusahaan adalah mencapai laba. Laba tidak muncul secara otomatis, melainkan membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan adalah salah satu fungsi manajemen yang dapat mempengaruhi secara langsung terhadap kelancaran maupun keberhasilan perusahaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya laba diantaranya yaitu perubahan volume produksi, volume penjualan, harga jual, biaya tetap, dan biaya variable. Dengan memperhatikan faktor tersebut, Analisis Break Even Point perlu dilakukan oleh manajemen dalam mengetahui hubungan antara biaya, volume, harga jual dan laba. Penelitian ini dilakukan pada home industry Brosem di kota Batu yang memproduksi dua jenis produk yaitu sari apel dan jenang apel. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pada tingkat berapa unit atau rupiah home industry mengalami titik impas pada periode 2009 serta bagaimana merencanakan laba dan penjualan dengan menggunakan analisis Break Even Point untuk dua tahun ke depan.
Metode yang digunakan dalam menentukan titik impas yaitu analisis Break Even Point multiproduk. Untuk merencanakan penjualan menggunakan alat bantu analisis yaitu metode peramalan least square.
Dari hasil analisis perhitungan Break Even Point dapat diketahui bahwa pada tahun 2009 home industry Brosem telah melakukan penjualan di atas tingkat Break Even Point. Titik impas penjualan tersebut dicapai sebesar Rp 548.766.456 atau 31.527 unit. Sedangkan penjualan yang sebenarnya sebesar Rp 761.546.000 dimana hal ini menunjukkan bahwa Brosem telah memperoleh keuntungan dari hasil penjualan yang dilakukan. Tingkat laba yang diharapkan perusahaan mengalami peningkatan sebesar 40% untuk tahun 2010 dan 60% untuk tahun 2011. Dari target laba tersebut diperoleh perencanaan penjualan untuk tahun 2010 sebesar Rp 883.932.000 dengan Margin Of Safety sebesar 33,77%. Sedangkan untuk perencanaan penjualan tahun 2011 diperoleh sebesar 952.127.450 dengan Margin Of Safety sebesar 35,44%. Rencana penjualan ini jumlahnya sama dengan ramalan penjualan yang dihasilkan dari metode peramalan least square. Bagi peneliti selanjutnya disarankan agar mengkaitkan analisis Break Even Point dengan keefisiensian produksi yang sudah dilakukan oleh sebuah perusahaan.
ABSTRACT
Every company has its own goal, that is to achieve profit. Good planning is required to realize the goals. Planning is one of the management functions that enable directly affect the success of a company. Factors affecting the revenues are the changes in output, sales volume, sales price, fixed costs and variable costs. By considering these factors, the management needs to apply Break Event Point analysis to know the relationship between costs, volumes, prices and profits. This research was conducted in the Brosem home industry in Batu which produces two types of products; apple cider and apple porridge. The purpose of this study is to determine at what level units or profit for home industry have a break-even point in 2009 and how to plan for profits and sales by using analysis of Break Event Point for the following two years.
I use Break Even Point Analysis Multiproduct to determine the break point analysis and Least square to plan sales which is used as forecast analysis.
The results notify that in 2009 Brosem home industry had succeeded to sell to the upper level of Break Event Point. Breakeven is achieved sales of Rp 548.766.456 or 31.527 units. While actual sales of Rp 761.546.000 where it is shown that Brosem've certainly benefited from the sales made. This shows that Brosem obtains benefits from the sales. The expected level of company profits increased by 40% in 2010 and 60% in 2011. Target profits derived from such sales planning for 2010 are amounted to Rp 883,932,000 with the Margin Of Safety amounted to 33.77%. While the planning of sales in 2011 is amounted to 952,127,450 with Margin Of Safety that is amounted to 35.44%. These sales plan amount are equal to the forecast of sales using least square method. For the researchers recommended that further analysis of Break Even Point linked with the production efficiency that has been done by a company.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Meldona, Meldona | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Break Even Point; Perencanaan Laba; Least Square; Break Even Point; Profit Plan; Least Square | ||||||
Departement: | Fakultas Ekonomi > Jurusan Manajemen | ||||||
Depositing User: | Meirisa Anggraeni | ||||||
Date Deposited: | 27 Jan 2023 09:59 | ||||||
Last Modified: | 27 Jan 2023 09:59 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/45438 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |