Upaya Guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) Muhammadiyah 1 Malang dalam mendidik siswa berperilaku Anti Korupsi

ABSTRAK

Pendidikan Anti Korupsi (PAK) sangatlah perlu diajarkan kepada setiap siswa sejak dini. Dengan harapan agar masa depan tercipta generasi penerus bangsa yang bebas dari tindak pidana korupsi. Adapun salah satu sekolah yang mengajarkan Pendidikan Anti Korupsi ialah Sekolah Menengah Pertama (SMP) Muhammadiyah 1 Malang, yang menjadi Pilot Project KPK untuk mencoba penerapan Pendidikan Anti
Korupsi.

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan upaya guru SMP Muhammadiyah 1 Malang dalam mendidik siswa berperilaku anti korupsi, faktor pendukung guru SMP Muhammadiyah 1 Malang dalam mendidik siswa berperilaku anti korupsi, serta faktor penghambat guru SMP Muhammadiyahn 1 Malang dalam mendidik siswa berperilaku anti korupsi dan upaya untuk mengatasinya.

Penelitian yang penulis lakukan ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif, dengan menggunakan metode observasi, interview dan dokumentasi dalam proses pengumpulan datanya. Sedangkan untuk analisisnya, penulis menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu berupa data-data yang tertulis atau lisan dari orang dan perilaku yang diamati sehingga dalam hal ini penulis berupaya mengadakan penelitian yang bersifat menggambarkan secara menyeluruh tentang keadaan yang sebenarnya.

Hasil dari penelitian yang dilakukan penulis dapat disampaikan di sini bahwa upaya yang dilakukan guru SMP Muhammadiyah 1 Malang dalam mendidik siswa berperilaku anti korupsi ialah dengan cara menyampaikan materi kepada siswa tentang Pendidikan Anti Korupsi di dalam kelas (khusus bidang studi PKn), menasehati, mengingatkan serta menjadi suri teladan yang baik bagi semua siswa. Faktor pendukung guru SMP Muhammadiyah 1 Malang dalam mendidik siswa berperilaku anti korupsi ialah kepribadian tiap siswa dan faktor dari luar mereka, seperti lingkungan keluarga yang senantiasa membuat situasi penuh dengan kejujuran. Sedangkan faktor penghambatnya ialah kurangnya dukungan dari keluarga yang memperhatikan kejujuran siswa, serta lingkungan di sekitarnya (seperti teman dan kemajuan teknologi) yang sedikitbanyaknya turut mempengaruhi perilaku mereka. Adapun cara untuk mengatasi hambatan tersebut ialah dengan mengoptimalkan upaya-upaya yang telah dilakukan dalam mendidik perilaku siswa, yakni dengan cara menasehati, mengingatkan serta menjadi suri teladan yang baik, serta selalu menjalin komunikasi dengan orang tua para siswa.