Upaya pengembangan Madrasah Model dalam meningkatkan Mutu Pendidikan di MTsN Model Bangkalan

ABSTRAK

MTs Model merupakan salah satu strategi pembinaan yang diarahkan untuk meningkatkan mutu madrasah bersangkutan sekaligus pembinaan madrasah Tsanawiyah di sekitarnya. Ia juga merupakan respon terhadap tuntutan masyarakat akan signifikansi mutu madrasah menghadapi tantangan global di masa mendatang. Sejak dibentuknya, madrasah model dari tahun ke tahun selalu berupaya untuk melakukan pembenahan-pembenahan diri dan melakukan pengembangan-pengembangan dalam peningkatan pendidikannya masing-masing.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang dikaji adalah (1) Upaya dan strategi apa saja yang dilakukan pimpinan madrasah dalam meningkatkan mutu pendidikan di MTsN Model Bangkalan?, (2) Upaya apa saja yang dilakukan oleh guru-guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan di MTsN Model Bangkalan?, (3) Problematika apa saja yang dihadapi dalam pengembangan Madrasah Model di MTsN Model Bangkalan? (4) Bagaimana alternatif pemecahan masalah yang ditemukan dalam peningkatan mutu pendidikan di MTsN Model Bangkalan?.

Adapun tujuannya adalah (1) Untuk mengetahui upaya dan strategi yang dilakukan pimpinan madrasah dalam meningkatkan mutu pendidikan di MTsN Model Bangkalan, (2) Untuk mengetahui upaya apa saja yang dilakukan oleh guru-guru dalam meningkatkan mutu pendidikan di MTsN Model Bangkalan, (3) Untuk mengetahui problematika apa saja yang dihadapi dalam pengembangan Madrasah Model di MTsN Model Bangkalan, (4) Untuk mengetahui alternatif pemecahan masalah yang ditemukan dalam peningkatan mutu pendidikan di MTsN Model Bangkalan.

Menurut jenisnya penelitian ini termasuk penelitian kualitatif diskriptif dengan pendekatan fenomenologis. Metode pengumpulan data menggunakan
metode observasi, interview, dokumentasi, dan analisa datanya adalah diskriptif kualitatif.

Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa upaya yang dilakukan oleh pimpinan adalah 1) Melakukan perbaikan sistem seleksi siswa sebagai salah satu
faktor kualitas masukan, 2) Melakukan perbaikan kualitas tenaga pengajar
melalui; a) kunjungan kelas, b) pertemuan pribadi, c) rapat dewan guru, d) kunjungan antarsekolah, e) pertemuan dalam kerja kelompok, f) memberikan peluang untuk mengembangkan keilmuwan dan melakukan studi lanjut, g) memberikan pelatihan-pelatihan dan mengikutsertakan guru dalam seminar pendidikan. 3) pengembangan program amaliyah siswa dalam meningkatkan kecakapan siswa dalam bidang keadamaan melalui hafalan sorokan, kultum, pembiasaan sholat berjamaah, dan kegiatan keagamaan lainnya, 4) melakukan perbaikan sistem manajemen kelas dengan mengupayakan kelas baru. Tujuannya adalah agar jumlah kelas menjadi ideal, 5) melakukan pengadaan dan pemanfaatkan sarana dan prasarana dengan sebaik mungkin, 6) Melakukan kerjasama dengan sektor luar seperti dinas kesehatan dan dinas kepolisian setempat dalam rangka memberikan penyuluhan kepada siswa, 7) Menjalin hubungan erat antara pihak madrasah dengan orang tua siswa guna memperoleh hasil pendidikan secara sinergis antara pendidikan di sekolah dengan pendidikan di rumah melalui sosialisasi dalam rapat dan pertemuan wali siswa.

Sedangkan upaya yang dilakukan oleh guru adalah perbaikan sistem pembelajaran menuju pemberlajaran yang efektif dan menyenangkan dengan melakukan upaya-upaya perubahan (inovasi) dalam penggunaan metode
pembelajaran yang tepat untuk siswa MTsN Model Bangkalan.

Kendala yang sedang dialami oleh MTsN Model Bangkalan antara lain keterbatasan dana, dan kurangnya perhatian orang tua kepada siswa di rumah. Alternatif pemecahan masalah yang dilakukan oleh pihak sekolah antara lain: mengajukan proposal permohonan dana, meningkatkan hubungan dan sosialisi dengan orang tua siswa, dan bekerjasama dengan lembaga kepolisian dan dinas kesehatan dalam memberikan penyuluhan guna menanggulangi merebaknya kenakan remaja dan narkoba di sekolah.