Bastomi, Sahrul Ali (2011) Optimalisasi Distribusi Pupuk Bersubsidi pada PT. Petrokimia Gresik: Studi kasus Distribusi Pupuk Bersubsidi di Sumatera Tahun 2010. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
07510026.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (9MB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRAK
Biro Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa sasaran luas panen untuk padi pada tahun 2009 adalah 12.883.576 ha untuk nasional dan 3.330.613 ha untuk Sumatera. Dengan potensi ini Sumatera memberi kontribusi yang cukup besar dalam pembangunan pertanian dalam Program Ketahanan Pangan Nasional, yaitu sekitar 25,85%. Sumatera merupakan daerah strategis untuk pemasaran pupuk bersubsidi (ZA, SP-36, Phonska, dan Petroganik), dan PT. Petrokimia Gresik harus berperan aktif untuk ikut mengamankan suplai pupuk bersubsidi tersebut di Sumatera agar program tersebut dapat terwujud. Terdapat kontradiksi antara teori yang dikemukakan Alderson (1958) dalam Kotler (2002:168), yaitu tujuan pemasaran adalah mempertemukan suplai dengan permintaan, sedangkan realitas yang terjadi pada PT. Petrokimia Gresik adalah supply belum bisa memenuhi demand, dengan kondisi riil masih banyak pemberitaan di media mengenai kelangkaan pupuk. Hal ini yang menarik untuk dilakukan penelitian mengenai optimalisasi distribusi pupuk bersubsidi pada PT. Petrokimia Gresik.
Penelitian ini menggunakan dua pendekatan, yaitu analisis deskriptif dan metode transportasi. Untuk mengetahui proses dan pola distribusi pupuk dengan meminimalkan biaya distribusi pada pupuk bersubsidi di Sumatera tahun 2010 menggunakan analisis deskriptif. Sedangkan untuk mengukur optimalisasi distribusi pupuk bersubsidi, analisa data menggunakan model transportasi.
Hasil penelitian menyebutkan bahwa, fenomena proses dan pola distribusi pupuk bersubsidi di Sumatera tahun 2010 mengacu pada SK (Surat Keputusan) Menteri Pertanian terkait dengan demand pupuk yang akhirnya ditetapkan sebagai demand dan rencana jual setiap gudang penyangga diseluruh wilayah Sumatera. Dari rencana jual tersebut nantinya akan dibuat rencana distribusi. Pada dasarnya optimalisasi distribusi pupuk bersubsidi di Sumatera sama dengan upaya di daerah- daerah lain. Upaya meminimalkan biaya distribusi hanya bisa melalui tender pengadaan jasa sewa gudang dan tender pengadaan jasa transportasi. Secara teknis PT Petrokimia Gresik membuat perencanaan optimalisasi kapasitas gudang dan sebuah model transportasi yang akan digunakan, kemudian ditenderkan dalam pengadaan jasa sewa gudang dan jasa transportasi. Berdasarkan hasil simulasi yang telah dilakukan terhadap model transportasi. Alternatif pilihan yang terbaik diantara model transportasi yang dapat dipakai sebagai kebijakan yang terbaik untuk pupuk ZA, SP-36, Phonska, dan Petroganik adalah metode MODI. MODI merupakan model akhir yang dapat dipakai sebagai ujung dari iterasi, baik pada analisis NWCM, MC dan VAM. Hasil analisis dari metode MODI menunjukkan optimal solution dengan keseimbangan supply dan demand serta cost of transportation yang lebih rendah dari pada metode NWCM, MC dan VAM. Selain itu, optimal solution dari MODI juga lebih rendah dari total cost model transportasi yang dipakai PT. Petrokimia Gresik.
ABSTRACT
Central Bureau of Statistics (BPS) said that the target area harvested for rice in 2009 was 12,883,576 ha for national and 3,330,613 ha for Sumatera. With this potency Sumatera gives substantial contribution in agricultural development in the National Food Security Programme, which is about 25.85%. Sumatra is a strategic area for the marketing of subsidized fertilizer (ZA, SP-36, Phonska, and Petroganik), and PT. Petrokimia Gresik must play an active role to participate in securing the supply of subsidized fertilizer in Sumatera in order the program can be realized. There is a contradiction between the theory which is put forward by Alderson (1958) in Kotler (2002:168), the marketing goal is to bring supply with demand, while the reality that happened at PT. Petrokimia Gresik is the supply can not meet the demand, with the real conditions there are many reports in the media about the scarcity of fertilizers. It is interesting to do research on optimizing the distribution of subsidized fertilizer at. PT. Petrokimia Gresik.
This study used two approaches: descriptive analysis and methods of transportation. To know the processes and patterns of the distribution of fertilizer by minimizing the cost of the subsidized fertilizer distribution in Sumatra in 2010 is using descriptive analysis. Meanwhile, to measure the optimization of the distribution of subsidized fertilizer, the data analysis is using transportation models.
The results indicate that, the phenomenon of the process and pattern of distribution of subsidized fertilizer in Sumatra in 2010 refers to the decree (Decree) of the Minister of Agriculture related to the demand of fertilizers which ultimately defined as demand and sales plan for each of warehouses throughout the region of Sumatra. From the selling plans will be made distribution plan. Basically, the optimization of the distribution of subsidized fertilizer in Sumatera is the same to those with in other areas. The efforts to minimize the cost of distribution can only be through the procurement of warehouse rental services and the procurement of transportation services. Technically, PT. Petrokimia Gresik is optimizing warehouse capacity planning and a transportation model that will be used, then tendered in the procurement of rental service warehouse and transportation services. Based on the simulation results that have been made to the transportation model. The best choice among alternative transportation models that can be used as the best policy for ZA, SP-36, Phonska, and Petroganik is MODI method. MODI is the final model that can be used as the end of the iteration, either in NWCM, MC and VAM analysis. The results of analysis of the MODI method shows that optimal solution with the balance of supply and demand and cost of transportation is lower than the method NWCM, MC and VAM. In addition, the optimal solution of MODI is also lower than the total cost of transportation model used by PT. Petrokimia Gresik.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Masyhuri, Masyhuri | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Distribusi; Optimalisasi; Model Transportasi; Distribution; Optimization; Transportation Model | ||||||
Departement: | Fakultas Ekonomi > Jurusan Manajemen | ||||||
Depositing User: | Meirisa Anggraeni | ||||||
Date Deposited: | 25 Jan 2023 14:40 | ||||||
Last Modified: | 25 Jan 2023 14:40 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/45382 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |