Dampak pola asuh keluarga terhadap hasil belajar siswa SDN Pandanwangi 3 Kota Malang

ABSTRAK

Peranan orang tua sebagai seorang pendidik sangat menentukan kesiapan seorang anak saat mereka masuk dalam pergaulan di lingkungan sekolah. Seorang anak yang hidup dilingkungan keluarga dengan pola asuh yang terlalu menuntut anak tanpa melihat kemampuan dan keinginan anak, senang membandingkan dengan anak yang lain, tidak ada komunikasi yang baik dapat membuat anak tertekan sehingga anak tidak bisa mengembangkan kreativitasnya, mudah gugup, tidak percaya diri, pasif, penakut. Kondisi pola asuh orang tua seperti itu dapat menghambat perkembangan mental anak. Padahal proses belajar memerlukan keterpaduan antara fisik clan mental. Keterpaduan kedua aspek itu yang akan mengantarkan siswa untuk memperoleh prestasi belajar.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pola asuh orang tua siswa SDN Pandanwangi 3Kota Malang dan bagaimana pengaruh pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar siswa SDN Pandanwangi 3 Kota Malang.

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pola asuh orang tua siswa SDN Pandanwangi 3 Kota Malang dan pengaruh pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar siswa SDN Pandanwangi 3 Kota Malang.

Penelitian yang penulis lakukan ini termasuk dalam penelitian kuantitatif clan dalam pedalanan mengumpulkan data, penulis menggunakan inetode; observasi, angket, interview, dan clokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SDN Pandanwangi 3 Kota Malang yang bedumlah 286 siswa, teknik pengambilan sampel menggunakan simple purposive sampling dengan sam p el b e r u m lah 100 orang. M e tode y a ng digunak a n da la m mengumpulkan data adalah metode angket/kuisioner dan observasi.

Hasil dari penelitian diketahui bahwa kebanyakan orang tua menggunakan pola asuh demokrasi dan pola tersebut memang merupakan pola yang ideal untuk perkembangan anak dalam hal peningkatan hasil belajar karena dengan penerapan pola demokratis ini anak diberikan kebebasan untuk menentukan pilihannya namun tetap terkontrol oleh orang tua mereka yang tetap menjadi pembimbing dan partner, sehingga akan muncul sifat mandiri, kreatif dan kesadaran yang tinggi untuk terns meningkatkan hasil belajar. Pola-pola yang lain juga terbukti mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar anak. Untuk pola permisif cenderung membawa pengaruh yang negatif karena anak akan manja dan kurang mandiri dalam usaha meningkatkan hasil belajar. Begitu juga dengan pola otoriter yang hanya akan membubuh karakter anak untuk berkembang sesuai dengan kemampuannya dikarenakan tuntutan orang tua yang terlalu tinggi dalam mengharapkan keberhasilan anak-anaknya.