Sa’diyah, Aniatus (2006) Pengembangan pendidikan pesantren dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan Islam: Studi kasus di Ponpes Daarul Fikri Malang. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
02110026.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (541kB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRAK
Problematika yang terjadi dalam kehidupan manusia, dipengaruhi oleh lingkungannya yang senantiasa mengalami perubahan sebagai konsekuensi logis dari laju perkembangan zaman yang kian pesat. Dalam merespon perubahan tersebut maka pendidikan Islam semakin dipertanyakan relevansinya terutama kontribusinya bagi pembentukan budaya modern. Ponpes Daarul Fikri hadir dengan sistem pendidikan yang diterapkan sebagai bentuk pengembangan pendidikan pesantren, yang telah menghasilkan output-output yang mampu bersaing dalam belajar dan berkarya di tengah masyarakat.
Dari latar belakang di atas, maka penulis rumuskan masalah sebagai berikut; 1) bagaimana pengembangan pendidikan di Ponpes Daarul Fikri dalam meningkatkan kualitas pendidikan Islam, 2) hambatan apakah yang ada dalam pengembangan pendidikan Ponpes Daarul Fikri, 3) serta upaya apakah yang dilaksanakan sebagai solusi dalam mengatasi hambatan pengembangan pendidikan pesantren dalam meningkatkan kualitas pendidikan Islam.
Untuk memperoleh data sesuai rumusan masalah diatas, maka peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, yang merupakan alat analisis untuk menggambarkan bagaimana keadaan obyek penelitian mengenai pelaksanaan pengembangan pendidikan pesantren.
Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan pendidikan pesantren diterapkan melalui; 1) perubahan sistem pendidikan yang konvensional kepada sistem pendidikan klasikal, dan sebagai bentuk dari perubahan tersebut adalah perpaduan kurikulum antara kurikulum diknas dengan kurikulum kepondokkan yang dilaksanakan dalam pendidikan formal serta metode-metode yang digunakan, 2) kegiatan-kegiatan pendidikan sebagai penunjang pengembangan pendidikan seperti; penekanan pada bahasa asing (Arab dan Inggris) yang diaplikasikan pada bahasa keseharian santri, adanya kegiatan berupa keterampilan-keterampilan sebagai wadah minat dan bakat santri sebagai bekal mereka kembali pada masyarakat. Sedangkan hambatan yang ada serta upaya mengatasinya dalam pengembangan pendidikan pesantren adalah; 1) minimnya dana, sehingga cara mereka mengatasinya dengan menaikkan biaya (SPP) santri serta memaksimalkan penggunaan dana yang masuk untuk keperluan-keperluan pendidikan yang harus dipenuhi, 2) hambatan selanjutnya berpusat pada santri; seperti kurang sadarnya santri pada kedisiplinan terhadap aturan yang ditetapkan, terbukti adanya santri yang sering keluar pondok saat pelaksanaan KBM berlangsung, kemudian kurang minatnya santri pada sistem pendidikan yang diterapkan sehingga banyak dari santri Ponpes Daarul Fikri
mengalami kejenuhan yang membuat mereka ingin keluar untuk pindah ke lain tempat untuk menuntut ilmu. Upaya dalam mengatasi problem ini para ustadz memposisikan diri mereka sebagai orang tua dengan membantu perkara yang dihadapi santri sehingga keinginan untuk keluar asrama saat KBM berlangsung dapat ditangguhkan dan pada masalah kejenuhan/kebosanan yang dialami santri, para ustadz selalu mengadakan inovasi dalam menyampaikan pelajaran pada santri melalui metode yang digunakan, sehingga proses KBM berlangsung dengan menyenangkan dan pelajaran dapat diterima secara maksimal, 3) Kurang minatnya masyarakat pada pelaksanaan pendidikan Ponpes Daarul Fikri disebabkan lembaga ini berdiri independent tidak terikat dengan organisasi manapun sehingga masyarakat meragukan keberadaan Ponpes Daarul Fikri. Adapun solusi Ponpes Daarul Fikri dalam menarik simpati masyarakat adalah dengan meningkatkan mutu pendidikan sebagai respon terhadap keinginan masyarakat akan pendidikan yang sesuai dengan tuntutan zaman.
Selanjutnya saran daripeneliti sebagai sumbangan pemikiran terhadap pelaksanaan pengembangan pendidikan pesantren dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan Islam, yakni; 1) pengembangan pendidikan pesantren akan dapat berjalan dengan maksimal, bila setiap segi dalam pelaksanaan pendidikan tersebut dibangun seperti kelengkapan sarana dan prasarana, 2) kerjasama yang baik antar pihak yang terkait seperti keterbukaan antara ketua Yayasan dengan staf pengajar serta pegawai yang ada baik masalah dana atau kebutuhan- kebutuhan lain seputar pelaksanaan pendidikan, 3) pengaturan manajemen yang bagus juga sangat membantu pelaksanaan pengembangan pendidikan pesantren dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan Islam. 4) Sebagai sarana publikasi pendekatan-pendekatan kepada masyarakat sekitar pun juga perlu dilakukan oleh kepala Yayasan untuk menarik simpati masyarakat seperti mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaan kemasyarakatan maupun kegiatan- kegiatan sosial lainnya, disamping penyebaran brosur dan pamflet-pamflet yang sudah dilakukandemi tercapainya tujuan pendidikan Pondok Pesantren Daarul Fikri dalam meningkatkan kualitas umat Islam dengan membentuk masyarakat yang bertauhid kuat, berakhlak mulia, bermental baja, berwawasan luas, dan berfikir bebas Lillah serta menguasai teknologi. Dengan demikian maka Ponpes Daarul Fikri akan menjadi lembaga pendidikan yang berkualitas dan berorientasi masa depan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Ulum, Mohammad Samsul | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Pengembangan Pendidikan; Pesantren; Kualitas Pendidikan Islam | ||||||
Departement: | Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan > Jurusan Pendidikan Agama Islam | ||||||
Depositing User: | Koko Prasetyo | ||||||
Date Deposited: | 25 Jan 2023 14:07 | ||||||
Last Modified: | 11 May 2023 13:43 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/45306 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |