Respons masyarakat terhadap perubahan STAIN Malang menjadi UIN Malang

ABSTRAK

Perubahan sering meninggalkan persoalan besar menyangkut peran yang bisa dan tidak bisa dilakukan oleh anggota masyarakatnya. Ada yang menyambutnya dengan sikap antusias, suka cita, haru, optimisme, dan ada pula yang skeptis. Munculnya gagasan perubahan atau pengembangan IAIN/STAIN menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) alasan utamanya adalah tidak lain perlunya upaya meretas dikotomi ilmu agama dan ilmu umum atau upaya untuk mengintegrasikan ilmu agama dan ilmu umum dalam rangka mengarungi hidup di zaman yang semakin modern seperti saat sekarang ini, dengan proses globalisasi yang sedemikian cepatnya serta perkembangan industri yang luar biasa. Di mana sangat membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kualitas unggul baik secara intelektual, personalitas, spiritualitas maupun moralitas. Pemikiran seperti inilah yang dapat dikatakan sebagai tanggapan atau respons positif terhadap perubahan status IAIN/STAIN menjadi UIN. Namun demikian banyak juga orang yang mempertanyakan tentang perubahan status tersebut, bukankah IAIN maupun STAIN sudah cukup besar dan mampu bertahan. Menurut Husni Rahim bukankah pengalaman historis ketika IAIN/STAIN membuka jurusan tadris ketika itu tidak dapat melahirkan lulusan yang mempunyai keunggulan umum dan juga agama dan hanya menjadi jurusan biasa saja tanpa memiliki kelebihan/keunggulan. Rahim ingin mengajak kepada kita untuk secara sungguh- sungguh dan arif berfikir keras agar perubahan tersebut tidak ubahnya seperti kejadian saat IAIN/STAIN dulu membuka jurusan tadris yang kualitas lulusannya masih jauh dari yang diharapkan. Pemikiran seperti ini dikatakan model berpikir yang skeptis. Tanggapan-tanggapan/pemikiran-pemikiran tersebut adalah menjadi sangat penting dalam rangka pengembangan pendidikan, terutama bagi sebuah lembaga pendidikan sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan/tuntutan masyarakat akan pendidikan. Memasarkan produk pendidikan tidaklah sama dengan memasarkan barang pabrikan yang berwujud benda. Pemasar harus betul- betul mengetahui karakteristik segmen masyarakat kayak apa yang menjadi fokus tujuannya. Apabila salah membidik segmen masyarakat, bukan tidak mungkin segala kiat usaha itu akan muspro, sia-sia.

Oleh karena itulah penelitian ini dilakukan dalam rangka ingin menjawab pertanyaan bagaimana upaya-upaya yang telah dilakukan oleh UIN Malang dalam mengembangkan pendidikan dewasa ini, serta bagaimanakah respons masyarakat tentang adanya perubahan STAIN Malang menjadi UIN Malang.

Dalam pelaksanaan penelitian ini dilakukan pendekatan kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data seperti observasi, interview dan dokumentasi. Dan dalam analisis datanya dilakukan dengan tahapan-tahapan: reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Hasil data yang diperoleh di lapangan menunjukkan bahwa telah banyak upaya yang dilakukan oleh UIN Malang dalam rangka mengembangkan pendidikan saat ini, yaitu dengan upaya pengembangan akademik, pengembangan kelembagaan, pengembangan kemahasiswaan, pembinaan alumni, pengembangan fisik, dan pengembangan kerjasama. Sedangkan terhadap perubahan STAIN Malang menjadi UIN Malang, masyarakat beragam dalam merespons atau memberikan pendapat tentang adanya perubahan tersebut. Ada yang kurang antusias dan merespons negatif terhadap perubahan tersebut, meskipun banyak juga ditemukan masyarakat yang sangat merespons positif dan sangat antusias menyambut adanya perubahan STAIN Malang menjadi UIN Malang.