Strategi Pendidikan Agama Islam dalam pembinaan Akhlak Siswa di MTs Surya Buana Malang

ABSTRAK

Akhlak merupakan perilaku yang dimiliki seseorang. Permasalahan akhlak disetiap generasi selalu ada. Oleh itulah perlu adanya pembinaan yang benar dari berbagai pihak. Dan masalah akhlak selalu menarik untuk diperbincangkan. Karena masalah akhlak kebanyakan menerpa para genrasi muda yang menjadi tumpuan harapan bangsa dimasa yang akan datang. Melalui Pendidikan Agama Islam yang benar serta didukung oleh faktor pendukung seperti keluarga dan masyarakat dan dengan menggunakan strategi yang tepat diharapkan mampu untuk membina akhlak seseorang. Oleh karena itulah pendidikan agama hendaknya dapat mewarnai kepribadian seorang anak, sehingga agama benar-benar menjadi bagian dari kehidupan manusia. Sehingga menjadi benteng yang dapat membentengi seorang anak dari hal yang dilarang agama. Selain itu agama juga harus dapat memberi motivasi kepada seorang anak untuk berbuat baik, sesuai yang diajarkan dalam agama. yang pada akhirnya dapat menebalkan keimanan seorang anak.

Berangakat dari latar belakang itulah penulis menulis skripsi ini dengan rumusan masalah diantaranya bagaimana strategi pendidikan agama islam dal membina akhlak, apa signifikansi pendidikan agama islam dalam membina akhlak, serta apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam pembinaan akhlak di MTs Surya Buana Malang.

Untuk memperoleh data yang diingunkan maka penulis menggunakan metode kualitatif deskriptif. Dan untuk memperoleh data peneliti menggunakan metode interview, observasi, dokumentasi.

Akhir dari penelitian ini, penulis memperoleh suatu kesimpulan bahwa pelaksanaan pendidikan agama di MTs Surya Buana Malang adalah yang lebih bersifat amaliyah yaumiyah (yang berhubungan dengan perbuatan sehari-hari) seperti p;uasa, sholat, pembacaan asma’ul husna, pembacaan al-ma’tsurat, hafalan juz’ama, qurban. Sedangkan signifikansi pendidikan agama islam adalah dengan cara melibatkan siswa dalam setiap kegiatan yang diadakan oleh sekolah, terutama yang berhubungan dengan pembinaan akhlak. Karena dalam hal ini siswa adalah yang menjadi objek sasaran. Selain itu, sekolah juga menggunakan sistem kontinyu atau terus menerus, juga ada pembiasaan terhadap ajaran-ajaran dalam agama. Memberikan nasihat-nasihat, ceramah, pemberian suri tauladan yang baik kepada siswa. Sementara faktor penghambat dari signifikansi pendidikan agmaislam dalam membina akhlak adalah kondisi keluarga yang kurang kondusif, kurangnya kasih sayang, perhatian, bimbingan dari orang tua, kemudian kurangnya tenaga guru untuk membina akhlak siswa, dan juga dari sifat siswa yang kurang dapat untuk diatur. Sedangkan faktor pendukung dari signifikansi pendidikan agama islam darlam membina akhlak adalah semua murid dari kalangan islam, adanya kerjasama yang baik antara orang tua, guru dan masyarakat sekitar dalam membina akhlak, tersedianya sarana prasarana dalam membina akhlak seperti masjid.