Anany, Ashiefatul (2010) Pemikiran Humanistik dalam Pendidikan: Perbandingan Pemikiran Paulo Freire dengan Ki Hadjar Dewantara. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
05110153.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (995kB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemikiran pendidikan humanistik Paulo Freire dan Ki Hadjar Dewantara dan kemungkinan relevansinya dalam pendidikan Islam melalui nilai-nilai yang dikembangkan. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan yang bersifat deskriptif-analitis, dengan menggunakan metode dokumentasi, serta dianalisis secara kritis-komparatif. Metode ini digunakan untuk mengetahui pemikiran pendidikan humanistik Paulo Freire dan Ki Hadjar Dewantara, perbedaan dan persamaan keduanya, serta seberapa jauh pendidikan humanistik memiliki relevansi dengan pendidikan Islam.
Hasil penelitian ini menunjukkan, adanya beberapa persamaan dan perbedaan antara pemikiran pendidikan humanistik Paulo Freire dan Ki Hadjar Dewantara. Adapun persamaan dapat dilihat dari pandangan mereka tentang konsep manusia dan pendidikan, meliputi: 1. Pengakuan terhadap keberadaan fitrah manusia, yakni manusia memiliki kemampuan atau potensi dalam dirinya untuk berkembang. 2. Humanisasi pendidikan, yakni menjadikan pendidikan sebagai media pembentukan manusia seutuhnya, dan pembebasan sebagai tujuan pendidikan. 3. Sama-sama memandang pendidik sebagai seseorang yang mempunyai kemampuan untuk memberi arahan atau tuntunan, juga menjadi fasilitator dan motivator bagi peserta didik. 4. Memandang peserta didik sebagai makhluk yang memiliki potensi untuk memahami diri sendiri menurut kodratnya.
Sedangkan perbedaan pemikiran pendidikan humanistik kedua tokoh tersebut tidaklah banyak, adapun hasil analisis mengenai perbedaannya meliputi:
1. Pendidikan Freire ingin mengkonstruk pendidikan sebagai media untuk keluar dari belenggu penindasan. Sedangkan Ki Hadjar Dewantara, lebih mengutamakan nilai luhur, kebudayaan atau budi pekerti, yang nantinya akan tercipta rasa kasih sayang atau saling menghormati sesama dalam diri individu. 2. Dalam Metode yang digunakan, Freire dengan Metode hadap masalahnya, yang mengembangkan peserta didik untuk berfikir lebih kritis dalam menghadapi masalah dan memecahkan masalah. Sedangkan Ki Hadjar menggunakan Metode Among yang bersifat menuntun atau membimbing peserta didik agar dapat mengembangkan potensinya secara utuh.
Beberapa nilai yang menjadi titik tekan dari pemikiran Paulo Freire dan Ki Hadjar Dewantara yang bisa dihubungkan ke dalam pendidikan Islam yaitu: Pertama nilai-nilai kemanusiaan, yaitu bahwa manusia sebenarnya mempunyai potensi untuk berkembang dan berubah. Kedua, nilai persamaan atau kesetaraan, yakni proses pendidikan seharusnya memberikan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam pendidikan. Ketiga, ketiganya menginginkan peserta didik dapat aktif berpartisipasi atau ikut andil dalam berjalannya proses belajar- mengajar.
Dari pemaparan di atas di harapkan dapat memperbaiki pendidikan, serta memberi semangat kepada pendidik agar menjalankan pendidikan sesuai dengan tanggung jawabnya, baik dalam penentuan sistem pendidikan maupun dalam usaha mengembangkan anak didik.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Hady, M. Samsul | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Humanistik; Pendidikan | ||||||
Subjects: | 13 EDUCATION > 1303 Specialist Studies In Education > 130303 Education Assessment and Evaluation | ||||||
Departement: | Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan > Jurusan Pendidikan Agama Islam | ||||||
Depositing User: | Adi Sucipto | ||||||
Date Deposited: | 25 Jan 2023 14:34 | ||||||
Last Modified: | 25 Jan 2023 14:34 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/45096 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |