Zubairi, Zubairi (2007) Pendidikan Humanis dalam Perspektif Islam: Konsep dan Implementasinya dalam proses belajar mengajar. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
![]() |
Text (Fulltext)
01110065.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (1MB) |
Abstract
ABSTRAK
Pendidikan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari hidup dan kehidupan manusia, karena pendidikan sendiri adalah media dalam membina kepribadian dan mengembangkan potensi yang dimiliki manusia. Kualitas manusia sebagai makhluk multi dimensional sangat ditentukan oleh proses pendidikannya, proses yang baik dan benar akan berimplikasi secara signifikan terhadap kualitas outputnya. Sebab secara alami pendidikan merupakan kebutuhan yang paling mendasar dari manusia. Pendidikan harus diarahkan untuk menumbuhkan rasa kesadaran ketuhanan dan kemanusiaan, sehingga tercipta suatu tatanan hidup dan kehidupan yang manusiawi tanpa adanya penindasan antara manusia satu dengan lainnya.
Pemahaman akan sifat-sifat, karakter dan potensi yang ada pada manusia merupakan salah satu upaya pendidikan dalam membentuk kepribadian manusia. Hal ini tentunya dilakukan melalui proses pengembangan seluruh potensi yang dimiliki oleh manusia, baik potensi jasmaniahnya maupun potensi ruhaninya. Landasan utama untuk mewujudkan pendidikan yang mampu menghasilkan manusia yang berkualitas, haruslah disandarkan pada nilai-nilai yang hakiki, yang bersumber dari Dzat yang Mahahakiki (nilai ketuhanan) dan nilai kemanusiaan (fitrah yang hanif).
Berdasarkan hal tersebut, skripsi ini bertujuan mengupas landasan konsep tentang pendidikan humanis sebagai pendidikan yang berupaya memanusiakan manusia, secara umum maupun perspektif Islam dan implementasinya dalam proses belajar mengajar. Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, ada beberpa pendekatan yang digunakan penulis, yaitu metode pembahasan yang meliputi metode deduktif, metode induktif, metode komparasi, dan deskriptif. sedangkan yang kedua menggunakan studi pustaka (library research), yaitu dengan menghimpun informasi dari bahan bacaan, buku-buku, majalah, seminar dan sumber lainnya yang relevan dengan pokok bahasan, setelah itu dipelajari dan diteliti secara cermat kemudian data-dat tersebut digeneralisasi serta dipilah-pilah berdasarkan kesesuaian dengan tema kajian, lalu data yang diperoleh dari hasil pemilahan tersebut, dianalisis secara mendalam dengan metode analisi Islam (content analysis)
Berdasarkan hasil dari analisis penulis bahwa konsep pendidikan humanis merupakan konsep pendidikan yang berangkat dari adanya asumsi bahwa manusia pada dasarnya mempunyai potensi yang sama yang harus dikembangkan dan dibina secara intensif. Dalam pendidikan humanis, antara pendidik dan peserta didik bukan pada posisi subjek-objek, akan tetapi peserta didik diposisikan secara sama (egaliter), sebagai subjek yang dididik sekaligus subjek mendidik (learning together). Artinya, peserta didik bukanlah objek penderita yang harus dipaksa manut terhadap segala keinginan pendidik. Ini yang disebut pendidikan gaya bank yang ditentang dalam pendidikan humanis, pendidikan yang membelenggu kreativitas berpikir peserta didik. Pendidikan humanis secara langsung mengajak peserta didik untuk mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi dengan bimbingan dari pendidik (problem possing education).
Islam sebagai agama kasih sayang bagi semesta sejak awal telah melakukan revolusi terhadap bentuk-benmtuk dehumanisasi yang berupa hegemonik-eksploitatif terhadap mnausia lain yang dianggap lebih rendah secara materi. Dengan konsep tauhidnya, Islam mencoba memposisikan manusia sama di hadapan Tuhannya. Nilai-nilai ketuhanan (tauhid) merupakan landasan dalam berinteraksi antar sesama manusia tanpa mempersoalkan adanya perbedaan secara biologis dan materiil. Manusia dengan potensi fitrahnya yang hanif harus dibina melalui pendidikan yang baik dan benar, sehingga terbentuk pribadi-pribadi yang sadar akan eksistensi dirinya, sebagai makhluk biologis, psikis-spiritual, dan sosial. Kesadaran ini nantinya akan melahirkan sebuah sikap yang komitmen terhadap fitrahnya; selalu mencari kebenaran, adil, jujur, manusia santun penuh cinta dan kasih sayang. Jadi, tauhid (nilai ketuhanan) adalah landasan pendidikan humanis dalam Islam yang nantinya akan membentuk pribadi yang saleh secara individu maupun sosial sebagaimana tujuan Tuhan menciptakan manusia, sebagai ‘abd sekaligus khalifah di bumi.
Implementasi dari konsep pendidikan humanis lebih menekankan kepada pendidik untuk bisa menciptakan suasana belajar yang jauh dari unsur penindasan, pemaksaan, hegemoni pemikiran, serta sikap-sikap yang jauh dari nilai-nilai ketauhidan dan kemanusiaan secara universal. Perlunya mengedepankan cinta dan kasih sayang dalam berinteraksi dengan peserta didiknya. Pendidik menjadikan peserta didik sebagai partner dalam belajar dengan mencoba memahami segala problem yang dihadapi peserta didiknya, tidak ada superioritas dalam proses belajar mengajar, sehingga tercipta suasana belajar yang kondusif, suatu pola interaksi komunikasi multi-arah (ways traffic communication).
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Ali, Nur | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | pendidikan humanis; learning together; pendidikan gaya bank; problem possing education; nilai-nilai ketuhanan (tauhid); dan ways traffic communication | ||||||
Departement: | Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan > Jurusan Pendidikan Agama Islam | ||||||
Depositing User: | Nada Auliya Sarasawitri | ||||||
Date Deposited: | 20 Jan 2023 10:53 | ||||||
Last Modified: | 20 Jan 2023 10:53 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/45071 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
![]() |
View Item |