Syifaiyah, Baiq (2008) Pengaruh ekstrak daun pegagan (Centella asiatica) terhadap kadar SGPT dan SGOT hati mencit (Mus musculus) yang diinduksi parasetamol. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
04520020.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (957kB) | Preview |
Abstract
Telah dilakukan penelitian efek hepatoprotektif ekstrak daun pegagan (Centella asiatica) pada mencit terinduksi parasetamol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis dan lama pemberian ekstrak daun pegagan (Centella asiatica) terhadap kadar SGPT dan SGOT hati mencit (Mus musculus) dan pengaruhnya dalam memperbaiki kerusakan hati secara histopatologi.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial, dengan dua faktor yaitu faktor pertama: pemberian ekstrak daun pegagan (Centella asiatica) (E) terdiri dari 3 dosis yang berbeda yaitu: R1 : 55mg/kg bb, R2 : 165mg/kg bb dan R3 : 330mg/kg bb. Faktor kedua: lama pemberian ekstrak daun pegagan (L) yaitu: L1 : 7 hari, L2 : 14 hari dan L3 : 21 hari dengan masing-masing tiga ulangan. menggunakan tiga puluh ekor mencit jantan galur balb/C yang dibagi menjadi sembilan kelompok. Kelompok kontrol positif diberi parasetamol dosis hepatotoksik (250 mg/kg BB), kontrol negatif hanya diberi air suling. Kelompok I diberi ekstrak pegagan dosis 55 mg/oral/ hari. Kelompok II diberi ekstrak daun pegagan dengan dosis 110 mg/oral/hari dan kelompok III diberi ekstrak daun pegagan dosis 220 mg/oral/hari dengan lama pemberian pada setiap kelompok masing-masing 7 hari, 14 hari dan 21 hari. Setelah itu diperiksa kadar SGPT, SGOT setiap minggu dengan diambil darahnya dari vena lateralis ekor untuk ditetapkan aktivitas GPT, GOT serumnya dan selanjutnya tikus dibedah untuk diambil organ hatinya untuk dibuat preparat histologi.
Berdasarkan hasil perhitungan nilai SGPT didapatkan rata-rata hasil pemberian dosis ekstrak yaitu 232,9, 174, 47 dan 134,27. Sedangkan data rata-rata lama pemberian dosis yaitu: 245,29, 166,04 dan 129,67. Untuk perhitungan SGOT didapatkan hasil pemberian dosis ekstrak yaitu 380,23, 292,93 dan 211,05. Sedangkan data rata-rata lama pemberian dosis yaitu: 394,94, 307,24 222,03. Untuk hasil kombinasi interaksi antara dosis dan lama pemberian ekstrak pada SGPT dan SGOT diketahui bahwa pada dosis III dengan lama pemberian ekstrak 21hari menghasilkan kadar SGPT dan SGOT yang paling rendah dari semua perlakuan dosis dan lama perlakuan ekstrak.
Jadi dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun pegagan (Centella asiatica) memiliki sifat hepatoprotektif pada dosis efektif yaitu 220 mg/kg/bb dengan lama pemberian 21 hari.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Muchtaromah, Bayyinatul | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Pegagan (Centella asiatica); enzim transaminase; SGPT; SGOT; Hepar | ||||||
Departement: | Fakultas Sains dan Teknologi > Jurusan Biologi | ||||||
Depositing User: | puput nuzilatin fithroh | ||||||
Date Deposited: | 16 Aug 2016 12:15 | ||||||
Last Modified: | 16 Aug 2016 12:15 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/4507 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |