Aplikasi pembiayaan pada Lembaga Keuangan Mikro Syariah Non Bank: Studi Komparasi antara BMT Kharisma Magelang dan KANINDO Syariah Malang

ABSTRAK

Ditengah persaingan yang semakin tidak sehat, banyak perilaku yang sudah tidak berpedoman kepada syariat Islam. Peran perbankan yang tidak kalah pentingnya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat keseluruhan bukan hanya sebagian menjadi perhatian utama. Transaksi yang membawa kemaslahatan adalah transaksi yang “’an taradhin” dari kedua belah pihak. Aplikasi pembiayaan syariah merupakan produk perbankan syariah yang bertujuan sosial (non profit oriented) dan keuntungan (profit oriented). Akan tetapi keuntungan yang diperoleh perbankan syariah atas pembiayaan nasabah adalah keuntungan yang telah disepakati bersama (mutualisme) bukan keuntungan yang mematikan salah satu pihak (parasitisme). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui portofolio pembiayaan syariah, aplikasi pembiayaan syariah, aplikasi produk pembiayaan syariah, dan berbagai kendala yang dihadapi BMT Kharisma Magelang dan KANINDO Syariah Malang.

Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan analisa datanya dengan analisa komparatif. Metode observasi dilakukan dengan cara mengamati aplikasi produk pembiayaan yang terjadi pada BMT Kharisma Magelang dan KANINDO Syariah Malang. Sedangkan metode wawancara dilakukan dengan cara mewawancarai beberapa informan yang terkait dengan pembiayaan syariah. Demikian juga metode dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen yang terkait. Setelah hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi terkumpul maka hasil tersebut dikomparasikan satu sama lain.

Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa aplikasi pembiayaan pada BMT Kharisma ada lima macam (Mudharabah, Murabahah, Musyarakah, Ijarah, dan Qardul Hasan) hanya empat yang teraplikasi dari kelima pembiayaan tersebut. Pembiayaan ijarah belum dapat diaplikasikan oleh pihak BMT Kharisma. Sedangkan pada KANINDO Syariah ada lima jenis pembiayaan (Mudharabah, Murabahah, Musyarakah, Bai’Bi tsamanil Ajil, dan Qardul Hasan) hanya Mudharabah, Murabahah, dan Musyarakah yang teraplikasi sedangkan Bai’ Bi Tsamanil Ajildan Qardul Hasan belum teraplikasi. Berbagai kendala yang dihadapi BMT Kharisma dan KANINDO Syariah adalah kurangnya sosialisasi kepada masyarakat (intern), minimnya pemahaman masyarakat tentang pembiayaan syariah dan juga masih banyaknya pemikiran masyarakat yang terkonsep bahwa transaksi konvensional lebih mudah dan lebih dikenali daripada transaksi syariah. Akan tetapi perjuangan berbagai pihak terutama pihak-pihak intern BMT Kharisma dan KANINDO Syariah telah membuktikan bahwa tetap ada perjuangan untuk menuju yang lebih baik.

ABSTRACT

In the middle of a worse competition, many behavior become unguided to syariah of islam. The role of banking, which is very important to improve the life of the whole society is not only a part of the main attention. Transaction that brings benefit is a transaction which is “an taradhin” on both sides. Syariah financing application is a product of syariah banking which has social purpose (non profit oriented) and profit (profit oriented). However, the profit gotten by syariah banking from financing customer is a profit which is agreed together (mutualism), it is not a profit which inflicts a loss upon other side (parasitism). This research is aimed to understand portofolio of syariah financing, application of syariah financing, application product of syariah financing, and some constraints which are faced by BMT Kharisma Magelang and KANINDO Syariah
Malang.

The approach used in this research is descriptive qualitative by using observation and documentation method. While to analyze the data, the researcher uses comparative analysis. Observation method is done by observing the application of financing product which occurs in BMT Kharisma Magelang and KANINDO Syariah Malang. Whereas, interview method is done by interviewing some informants related to Syariah financing. And for documentation method, the researcher collects some related documents. After the results of observation, interview, and documentation have collected, then those results are compared each other.

From the result of this research, it can be known that there are five types of financing application in BMT Kharisma, they are (MDA, MRB, MSA, Ijarah, QH) and only four which have been applied from those five financing. Ijarah financing has been not applied yet by BMT Kharisma. Whereas in KANINDO Syariah also has five types of financing (MDA, MRB, MSY, BBA, QH) and only MDA, MRB, and MSY which have been applied while BBA has not been applied yet. QH can be applied in BMA. Many constrains which are faced by BMT Kharisma and KANINDO Syariah are lack of socialization to society (intern), lack of understanding from society concerns with Syariah financing and also many thoughts of society that conventional transaction is easier and more familiar than Syariah transaction. However, the struggle of many sides specifically intern sides of BMT Kharisma and KANINDO Syariah have proved that there are still struggle on both of them to be better.