Paramadika, Rhozul (2022) Analisis Pasal 6 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang pertambangan mineral dan batubara terhadap kerusakan lingkungan perspektif fiqh lingkungan. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
18230083.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
INDONESIA :
Undang-undang tentang Pertambangan Minerba sebelumnya menjadi wewenang dari Pemerintah Daerah, kemudian diperbarui menjadi Undang-undang Nomor 3 Tahun 2020 Tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 4 Tahun
2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Barubara, hal ini tentu menjadi pertanyaan bagaimana upaya Perintah Pusat dalam menangani kerusakan lingkungan yang dimana dalam Undang-undang sebelumnya menjadi wewenang
dari Pemerintah Daerah, dalam hal ini menimbulkan pandangan Fiqh Lingkungan (Fiqh Bi’ah) dalam menanggapi kerusakan-kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh pelaksanaan pertambangan mineral dan batubara yang tidak baik.Jenis penelitian ini adalah yuridis normatif dengan menggunakan pendekatan peraturan perundang-undangan (statue approach) dan pendekatan yang dilakukan dengan cara membedah objek permasalahan melalui berbagai pandangan dan doktrin yang berkembang serta relevan dengan masalah yang diteliti(conceptual approach), Adapun sumber datanya menggunakan sumber bahan hukum primer dan sumber bahan hukum sekunder. Sedangkan pengumpulan bahan
hukum dalam penelitian ini adalah melalui inventarisasi berbagai produk aturan perundang-undangan. Medote analisis bahan hukum yang digunakan dalam penelitian ini secara kualitatif terhadap bahan-bahan hukum yang telah
dikumpulkan..Hasil dari penelitian ini pertama, Pasal 6 Ayat 1 Undang-undang Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara menjelaskan tentang wewenang pemerintah pusat dalam pengelolaan pertambangan mineral dan batubara dalam melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara yang dilakukan olehpemegang Perizinan Berusaha, namun di pasal tersebut tidak menjelasakan tentang sanksi administratif ketika terjadinya kerusakan lingkungan yang dimana sanksi administratif tersebut dijelaskan di dalam PP Nomor 96 Tahun 2021. Kedua, Fiqh Lingkungan untuk menjaga pemeliharaan lingkungan hidupmenurut Yusuf al�Qardhawi diantaranya yaitu: 1). hifdz al-din, 2). hifdz al-nafs, 3). hifdz al-nasl. 4). hifdz al-aql, 5). hifdz almaal. Sebaiknya Pemerintah Pusat selain memberikan sanksi administratif juga
memberikan sanksi terhadap pemegang izin usaha pertambangan yang melakukan kerusakan lingkungan untuk melakukan penanggulangan kerusakan lingkungan seperti melakukan rehabilitasi dan penanggulangan lainnya.
ENGLISH :
The Law on Minerba Mining was previously the authority of the Regional Government, then it was updated to become Law Number 3 of 2020 concerning amendments to Law Number 4 of 2009 concerning Mineral and Coal Mining, this is of course a question of how the Central Command will deal with environmental damage which in the previous Law was the authority of the Regional Government, in this case giving rise to the view of Environmental Fiqh (Fiqh Bi'ah) in responding to environmental damage caused by the improper implementation of mineral and coal mining.
This type of research is normative juridical by using a statutory approach and the approach is carried out by dissecting the object of the problem through various views and doctrines that develop and are relevant to the problem under study (conceptual approach). The data source uses material sources. primary law and secondary sources of legal material. While the collection of legal materials in this study is through an inventory of various products of statutory regulations. The method of analyzing the legal materials used in this study qualitatively against the legal materials that have been collected.The results of this research are first, Article 6 Paragraph 1 Law Number 3 of 2020 Concerning Mineral and Coal Mining explains the authority of the central government in managing mineral and coal mining in conducting guidance and supervision of the implementation of Mineral and Coal Mining Business activities carried out by holders Business Licensing, but this article does not explain administrative sanctions when environmental damage occurs where the
administrative sanctions are explained in Government Regulation Number 96 of 2021. Second, Environmental Fiqh to maintain environmental preservation according to Yusuf al-Qaradawi includes: 1). hifdz al-din, 2). hifdz al-nafs, 3). hifdz al-nasl. 4). hifdz al-aql, 5). hifdz almaal.In addition to imposing administrative sanctions, it is recommended that the Central Government also impose sanctions on holders of mining business licenses who cause environmental damage to take steps to mitigate environmental damage, such as carrying out rehabilitation and other countermeasures
ARABIC :
كان قانون تعدين مينربا في السابق سلطة للحكومة اإلقليمية ، ثم تم تحديثه ليصبح القانون رقم 1 لعام 0202 بشأن التعديالت على القانون رقم 4 لعام 0222 بشأن تعدين المعادن والفحم ، وهذا بالطبع مسألة تتعلق بكيفية القيادة المركزية سوف يتعامل مع األضرار البيئية التي كانت في القانون السابق من اختصاص حكومة اإلقليم ، مما أدى في هذه الحالة إلى ظهور رأي الفقه البيئي في االستجابة للضرر البيئي الناجم عن التنفيذ غير السليم لتعدين المعادن والفحم. . هذا النوع من البحث قانوني معياري باستخدام نهج قانوني ويتم تنفيذ النهج من خالل تشريح موضوع المشكلة من خالل وجهات نظر ومذاهب مختلفة تتطور وتتصل بالمشكلة قيد الدراسة )النهج المفاهيمي(. يستخدم مصدر البيانات مادة المصادر.القانون األساسي والمصادر الثانوية للمواد القانونية. بينما يتم جمع المواد القانونية في هذه الدراسة من خالل جرد المنتجات المختلفة للوائح القانونية. طريقة تحليل المواد القانونية دمة في هذه الدراسة نوعياً المستخ مقابل المواد القانونية التي تم جمعها. نتائج هذا البحث هي أوالً ، المادة 6 الفقرة 3 من القانون رقم 1 لسنة 0202 بشأن تعدين المعادن والفحم يوضح سلطة الحكومة المركزية في إدارة تعدين المعادن والفحم في إجراء التوجيه واإلشراف على تنفيذ أنشطة أعمال التعدين والتعدين. نفذت من قبل حاملي تراخيص األعمال ، لكن هذه المقالة ال تشرح العقوبات اإلدارية عند حدوث ضرر بيئي حيث تم توضيح العقوبات اإلدارية في الالئحة الحكومية رقم 26 لسنة 0203 . ثانيًا ، يتضمن الفقه البيئي للحفاظ على البيئة وفقً اوي ما يلي: 3 .) حفظ الدين )0 .)حفظ النفس ا ليوسف القرض ، 1 .)حفظ النصل. 4 .)حفظ العقل ، 5 .)حفظ المعال. باإلضافة إلى فرض عقوبات إدارية ، يوصى بأن تفرض الحكومة المركزية أي ًضا عقوبات على حاملي تراخيص أعمال التعدين الذين يتسببون في أضرار بيئية التخاذ خطوات للتخفيف من األضرار البيئية ، مثل تنفيذ إجراءات إعادة التأهيل وغيرها من اإلجراءات المضادة..
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Jundiani, Jundiani | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Fiqh Lingkungan; Kerusakan Lingkungan; Pertambangan Minerba; Environmental Fiqh; Environmental Damage; Mineral and Coal Mining الفقه البيئي ; األضرار البيئية; التعدين المعدني والفحم | ||||||
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1899 Other Law and Legal Studies > 189999 Law and Legal Studies not elsewhere classified | ||||||
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan Hukum Tata Negara | ||||||
Depositing User: | Rhozul Paramadika | ||||||
Date Deposited: | 22 Feb 2023 10:59 | ||||||
Last Modified: | 06 Mar 2023 11:03 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/45009 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |