Hubungan kualitas tidur dengan nyeri kepala primer pada mahasiswa program studi pendidikan dokter Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

INDONESIA:

Nyeri kepala primer merupakan salah satu keluhan yang paling sering dialami dan hampir 90% populasi mengalami nyeri kepala minimal satu kali dalam setahun. Berbagai literatur telah menunjukkan tingginya prevalensi nyeri kepala primer pada populasi. Penelitian di 5 RS besar di Indonesia menunjukkan sebaran penderita nyeri kepala primer yaitu 55% tension type headache, 11,8% migrain dan 0,5% kluster. Nyeri kepala sendiri memiliki berbagai dampak negatif jika tidak ditangani dan dicegah, yaitu penurunan kualitas hidup, gangguan aktivitas, gangguan konsentrasi dan bertambahnya beban sosial ekonomi. Faktor risiko nyeri kepala primer adalah depresi, kecemasan, kelelahan, perubahan cuaca dan gangguan tidur. Mahasiswa kedokteran memiliki tuntutan akademik dan non akademik yang tinggi sehingga mereka memiliki kualitas tidur yang buruk dan lebih berpotensi untuk mengalami nyeri kepala primer. Penelitian dilakukan supaya dapat mengetahui salah satu cara mencegah nyeri kepala primer karena dampaknya sendiri dapat mengganggu kualitas hidup dan berkurangnya produktivitas mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas tidur dengan nyeri kepala primer pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional dengan jumlah sampel sebanyak 140 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner PSQI (Pittsburgh Sleep Quality Index) dan kuesioner HSQ (Headache Screening Questionnaire), serta dianalisis secara univariat dan bivariat. Hasil uji statistik didapatkan bahwa nilai signifikansi (p)=0,02 dan nilai koefisien korelasi (r)=0,196. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas tidur dengan nyeri kepala primer dengan arah hubungan positif dan kekuatan sangat lemah pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

ENGLISH:

Primary headache is one of the most common symptoms experienced and almost 90% of the population experience headaches at least once a year. Various literature has shown a high prevalence of primary headaches in the population. Research in 5 major hospitals in Indonesia shows the distribution of primary headache sufferers, 55% experiencing tension type headache, 11.8% migraine and 0.5% cluster. The risk factors for primary headache are depression, anxiety, fatigue, climate changes and sleep disturbances. Medical students have high academic and non-academic demands so they have poor sleep quality and more likely to experience primary headaches. Research conducted in order to find out one way to prevent primary headaches because the impact itself can interfere with the quality of life and reduce student’s productivity. This study aims to understand the relationship between sleep quality with primary headache among medical students of Maulana Malik Ibrahim State Islamic University Of Malang. This study used a cross-sectional approach with a sample of 140 respondents. The instruments used were PSQI (Pittsburgh Sleep Quality Index) and HSQ (Headache Screening Questionnaire), and analyzed univariately and bivariately. The results of statistical tests was found that the significance value (p)=0.02 and the correlation coefficient (r)=0.196. The conclusion of this study is that there is a significant relationship between sleep quality and primary headache with a positive relationship and very weak strength among medical students of Maulana Malik Ibrahim State Islamic University Of Malang.