Manajemen Risiko sebagai Evaluasi mengurangi pembiayaan bermasalah: Studi pada PT. Bank Tabungan Negara Syariah Persero Tbk kantor cabang Malang

ABSTRAK

Pembiayaan bermasalah adalah pembiayaan yang sejak jatuh tempo tidak dapat dilunasi oleh debitur sebagaimana mestinya sesuai dengan perjanjian. Pengertian jatuh tempo tersebut sesuai dengan ketentuan kolektibilitas Bank Indonesia. Pengembangan budaya manajemen risiko pada bank merupakan bagian yang tak terpisahkan dari tanggung jawab otoritas pengawas dan regulator. Oleh karena itu, otoritas pengawas juga harus mengenal baik karakter risiko bank syariah dan turut serta dalam pengembangan manajemen risiko yang efisien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan evaluasi manajemen risiko pada PT. Bank Tabungan Negara Syariah (Persero) Kantor Cabang Malang.

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif di mana peneliti menggambarkan bagaimana penerapan evaluasi manajemen risiko dapat mengurangi pembiayaan bermasalah pada PT. Bank Tabungan Negara Syariah (Persero) Kantor Cabang Malang. Oleh karena itu alat pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara serta dokumentasi kemudian menganalisisnya melalui reduksi data, penyajian data, dan pembuatan kesimpulan.

Dari hasil analisis, penerapan manajemen risiko PT. Bank Tabungan Negara Syariah Cabang Malang mengikuti peraturan yang ditetapkan oleh pusat, yaitu PT. Bank Tabungan Negara Pusat. Dalam mengurangi pembiayaan bermasalah ini menggunakan prinsip kehati-hatian dengan analisa 5C yang diwujudkan dengan syarat- syarat yang harus dipenuhi oleh calon debitur dan harus melewati berbagai macam wawancara beserta survey langsung mengenai objek dan semua yang berhubungan dengan pengajuan pembiayaan KPR. Penerapan manajemen risiko pada PT. Bank Tabungan Negara Syariah (Persero) Kantor Cabang Malang dinilai efektif dalam mengurangi pembiayaan bermasalah. Hal tersebut diindikasikan dari prosentase Non Performing Financngl (NPF) pembiayaan bermasalah pada tahun 2007-2009 masing-masing sebesar 1.3% pada tahun 2007, 0.33% pada tahun 2008, dan 0.3% pada tahun 2009. Jadi antara tahun 2007 ke tahun 2008 pembiayaan bermasalah menurun 0.97% sedangkan tahun 2009 pembiayaan bermasalah menurun 0.03 % dari tahun sebelumnya.

ABSTRACT

Troubled financing is financing that since the due date may not be repaid by the debtor, as appropriate, with the agreement. Definition of the due date is in accordance with the provisions of the collectability of the Bank Indonesia. Development of risk management culture in banks is an integral part of the responsibility of supervisor authorities and regulators. Therefore, the supervisor authority should also be familiar with the risk characteristics of Islamic banks and participate in the development of an efficient risk management. The purpose of this study is to determine how the application of risk management evaluation on PT. State Savings Bank Syariah (Persero) Branch Office Malang.

The study is a descriptive qualitative research in which the researcher describes how the application of risk management assessment can reduce the troubled financing of PT. State Savings Bank Syariah (Persero) Branch Office Malang. Therefore, data collection instruments used are observation, interview and documentation and then analyzed through data reduction, data presentation, and making inferences.

From the analysis, the implementation of risk management of PT. State Savings Bank Syariah Branch Malang follows the rules set by the center, namely PT. Central State Savings Bank. In reducing the troubled financing is using the precautionary principle with the analysis 5C realized with the requirements that must be met by prospective debtors and must pass through a variety of interviews and direct surveys on the object and all associated with the filing of mortgage financing. The application of risk management at PT. State Savings Bank Syariah (Persero) Branch Office Malang is considered effective in reducing the financing problems. This is indicated by the percentage of Non Performing Financing (NPF) troubled financing in the year 2007-2009 amounted to 1.3% in 2007, 0.33% in 2008, and 0.3% in 2009. However, between the years 2007 to 2008 declined 0.97% troubled financing. While in 2009, the troubled financing decreased 0.03% from the previous year.