Hidayah, Rochmah (2008) Pengaruh lama pemberian ekstrak daun sambiloto (Andrographis paniculata Ness.) terhadap glukosa darah dan gambaran histologi pankreas tikus (Rattus norvegicus) diabetes. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
03520066.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (2MB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Penderita penyakit diabetes mellitus di Indonesia menduduki urutan ke empat terbesar di dunia setelah India, Cina dan Amerika serikat. Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang disebabkan karena gangguan produksi insulin. Kurangnya jumlah dan daya kerja insulin menyebabkan glukosa tidak dapat dimanfaatkan oleh sel sehingga hanya berakumulasi dalam darah. DM dapat menjadi penyebab aneka penyakit seperti hipertensi, stroke, jantung koroner, gagal ginjal, katarak, dll.
Rasulullah Saw. bersabda “Setiap penyakit itu ada obatnya. Apabila obat suatu penyakit telah tepat sembuhlah ia dengan ijin Allah” (HR. Muslim). Salah satu tanaman yang dipakai masyarakat Indonesia sebagai bahan obat tradisional adalah herba sambiloto. Herba sambiloto yang mengandung andrographolida yaitu suatu glikosida diterpenoid dapat digunakan sebagai diuretika, antipireutik, analgesik dan antiulserogenik. Sebagai obat untuk menurunkan kadar gula darah (antidiabetik), penggunaan herba sambiloto dalam jangka waktu yang lama dan gambaran histologi kelenjar pankreasnya belum diketahui. Oleh karena itu, dilakukan penelitian tentang tingkat reversibilitas ekstrak daun sambiloto dalam memperbaiki kerusakan pulau langerhans pankreas tikus diabetes hasil paparan aloksan monohidrat dengan dosis 64 mg/kg bb.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental yang dilakukan pada bulan Januari-Februari 2008 di laboratorium Biokimia Universitas Muhammadiyah Malang dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dalam 4 ulangan. Perlakuan terdiri dari kontrol negatif (tikus normal), kontrol positif (tikus diabetes tanpa terapi) dan lama pemberian ekstrak sambiloto; 7 hari (I); 14 hari (II); 21 hari (III) dan 28 hari (IV). Hasil perhitungan ankova kadar glukosa dan lama pemberian ekstrak menunjukkan Fhitung= 54,11 dan Ftabel = 2,83 ; F hitung > F tabel , ini berarti ada pengaruh lama pemberian dengan kadar glukosa. Hasil uji lanjut UJD 5% menunjukkan pada perlakuan 28 hari paling berbeda daripada perlakuan yang lain dengan nilai rerata terkoreksi sebesar 79,1. Sedangkan hasil analisis secara non-parametrik dengan uji chi-square K- independent sample pada derajat 95% untuk histologi pankreas menunjukkan P =0,01; P < 0,05, berarti ada pengaruh lama terapi dengan perbaikan pada islet pankreas.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Muchtaromah, Bayyinatul and Barizi, Ahmad | |||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Keywords: | Ekstrak, Daun Sambiloto (Andrographis paniculata Ness), Glukosa Darah, Histologi Pankreas, Tikus (Rattus norvegicus) | |||||||||
Departement: | Fakultas Sains dan Teknologi > Jurusan Biologi | |||||||||
Depositing User: | Desy Putri Andika | |||||||||
Date Deposited: | 16 Aug 2016 12:21 | |||||||||
Last Modified: | 16 Aug 2016 12:21 | |||||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/4471 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |