Hubungan stres dengan prestasi akademik mahasiswa tingkat pertama program studi pendidikan dokter UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

INDONESIA :

Tingkat kejadian stres pada mahasiswa kedokteran umumnya cukup tinggi. Mahasiswa kedokteran menempuh 2 tahap pendidikan yaitu preklinik dan klinik. Proses pembelajaran yang panjang, tugas yang beragam, biaya perkuliahan yang tinggi, dan tuntutan akan keberhasilan merupakan beberapa pemicu stres yang kerap ditemukan pada mahasiswa kedokteran. Beberapa negara maju telah melakukan penelitian dan menemukan bahwa stres yang dibebankan kepada mahasiswa dapat berdampak pada prestasi akademik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara stres dengan prestasi akademik mahasiswa tingkat pertama Program Studi Pendidikan Dokter UIN Malang. Penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional dengan teknik total sampling yang melibatkan seluruh mahasiswa tingkat pertama Program Studi Pendidikan Dokter UIN Malang tahun ajaran 2022/2023 sebagai responden. Penelitian ini menggunakan alat ukur berupa kuisioner Medical Student Stressor Questionnaire (MSSQ). Penelitian diikuti oleh seluruh mahasiswa tingkat pertama Program Studi Pendidikan Dokter UIN Malang sebanyak 49 mahasiswa. Hasil analisis bivariat antara stres dengan prestasi akademik menggunakan uji korelasi spearman rank didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,381 (p>0,05) yang bermakna tidak ada hubungan signifikan antara stres dengan prestasi akademik pada mahasiswa tingkat pertama Program Studi Pendidikan Dokter UIN Malang. Terdapat faktor-faktor lain yang berkontribusi langsung terhadap pencapaian prestasi akademik yaitu kepribadian individu, lifestyle, rutinitas belajar, dorongan untuk belajar dan kondisi sosial ekonomi.

ENGLISH :

The level of stress events in medical students is generally quite high. Medical students take 2 stages of education, namely preclinical and clinical. The long learning process, various assignments, high tuition fees, and demands for success are some of the stressors that are often found in medical students. Several developed countries have conducted research and found that the stress imposed on students can have an impact on academic achievement. The purpose of this study was to determine the relationship between stress and academic achievement of first year students of the Medical Education Study Program, UIN Malang. This study used a cross-sectional approach with a total sampling technique involving all first year students of the UIN Malang Medical Education Study Program for the 2022/2023 academic year as respondents. This study used a measuring tool in the form of a questionnaire namely the Medical Student Stressor Questionnaire (MSSQ). The research was attended by all 49 students of the First Grade Medical Education Study Program at UIN Malang. The results of the bivariate analysis between stress and academic achievement using the Spearman rank correlation test obtained a significance value of 0.381 (p>0.05) which means there is no significant relationship between stress and academic achievement in first year students of the Medical Education Study Program, UIN Malang. There are other factors that contribute directly to the demand for academic achievement, namely individual personality, lifestyle, study routines, encouragement to study and socioeconomic conditions.