Analisis penyaluran dana Hibah dan Infak pada Usaha Mikro: Studi pada Baitul Maal Hidayatullah cabang Surabaya

ABSTRAK

Usaha Mikro adalah bagian terpenting yang mencerminkan akan kemajuan kesejahteraan sebagian besar negara berkembang. Oleh karena itu pemberdayaan usaha mikro menjadi semakin strategis untuk mendukung produktifitas dari usaha mikro tersebut yang dibutuhkan oleh lembaga keuangan yang mampu untuk membina dan memberdayakan usaha mikro. Kebanyakan usaha mikro mempunyai kendala yang paling besar adalah keterbatasan modal. Hibah dan infak merupakan instrument keuangan islam yang mempunyai fungsi dan peran penting dalam upaya mewujudkan perekonomian yang sehat. Fungsi hibah dan infak secara khusus sebagai pemberdayaan ekonomi masyarakat masih sangat minim. Baitul Maal Hidayatullah adalah lembaga sosial yang bergerak pada bidang sosial. Seiring dengan telah ditetapkannya Baitul Maal Hidayatullah sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS), BMH mengembangkan produk infak dan hibah dengan menyalurkan dananya kepada masyarakat yang membutuhkan dana untuk mengembangkan usaha pada sektor usaha mikro.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Dalam penelitian ini peneliti akan mendeskripsikan tentang model, konsep, serta proses penyaluran dana dari dana infak dan dana hibah yang dilakukan oleh Baitul Maal Hidayatullah kepada para pengusaha mikro.

Hasil dari penelitian ini dapat dipaparkan bahwa konsep dan model yang digunakan dalam penyaluran dana adalah dengan menggunakan sistem pembiayaan (Bina Usaha Mandiri). Sedangkan untuk proses penyaluran dananya adalah dengan melakukan survey pada pengusaha yang ingin mengembangkan usaha mikro (bantuan pemberdayaan) dan yang ingin mempunyai usaha yang ada disekitar lingkungn BMH (pembiayaan syariah)

ABSTRACT

Micro-business is the most important part which reflects the progress of the welfare of the most developing countries. Therefore, the empowerment of small buscinesses becomes more strategic to support the productivity of small businesses required to develop the financial ability to develop and empower small businesses. The most small businesses have greatest obstacle is the limited capital. Grants and infak are Islamic financial instruments which have the important function and role in the efforts to achieve a healthy weak. Grants and infak function as economic empowerment of the community is still very minimal. Baitul Maal Hidayatullah is a social institution that dealing with social affairs. Along with the Baitul Mal’s has existence as Hidayatullah Institute of Amil Zakat Nasional (LAZNAS), BMH develops infak products and distributes the grant funds to communities that need the funds to develop the business sector for small businesses.

This research is a qualitative research using a descriptive method. In this research the researchers will describe the model, concept, distribution process of infak and grants funds made by the Baitul Maal Hidayatullah to the running micro businesses.

The results of this research show that the concept and model used in the distribution of funds use the financing system (Bina Usaha Mandiri). Moreover the process for distributing the funds is done conducting the survey on employers who want to develop micro businesses (development assistance) and who want to run a business existing around BMH (the sharia).