Juwaeni, Hamdan (2009) Studi tingkat Self Disclosure siswa-siswi sekolah umum dan santri/wati Pondok Pesantren: Di SMAN 8 Malang dan Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan Sumenep. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
05410012.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (1MB) |
Abstract
ABSTRAK
Masa remaja merpakan masa yang sangat sulit dalam melakukan penyesuaian sosial. Pada masa ini seorang remaja berusaha mencari jati diri untuk membentuk konsep dirinya, maka seorang remaja memerlukan keterampilan dalam melakukan penyesuaian sosial. Salah satu keterampilan sosial yang harus dimiliki adalah pengungkapan diri (self-disclosure), karena masa remaja merupakan periode individu belajar menggunakan kemampuannya untuk memberi dan menerima dalam berhubungan dengan orang lain. Sesuai perkembangannya, remaja dituntut lebih belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial yang lebih luas dan majemuk. Keterampilan self-disclosure yang dimiliki remaja, akan membantu siswa dalam mencapai kesuksesan akademik dan penyesuaian diri. Siswa-siswi sekolah umum dan santri/wati pondok pesantren termasuk dalam perkembangan remaja yang sedang mencari identitas diri mereka. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah apakah ada perbedaan self-disclosure antara siswa-siswi sekolah umum dan santri/wati pondok pesantren.
Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat self-disclosure siswa-siswi sekolah umum, dan tingkat self-disclosure santri/wati pondok pesantren, penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMA Negeri 8 Malang kelas XI berjumlah 316 dan santri/wati Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan Sumenep Madura yang berjumlah 338 siswa. Dalam pengambilan sampel digunakan teknik sampel klaster (cluster random sampling), pada siswa-siswi kelas XI SMA Negeri 8 Malang dan santri/wati kelas V Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan Sumenep. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan skala. Untuk mengetahui tingkat self-disclosure peneliti menggunakan skor standar dan standar deviasi, dengan mengklasifikasikan menjadi tiga tingkatan yaitu tinggi, sedang dan rendah.
Setelah dilakukan analisis deskriptif di peroleh tingkat self-disclosure siswa- siswi sekolah umum lebih dari separuh berada pada kategori sedang dengan prosentase 58%, sedangkan kategori tinggi 31%, dan kategori rendah dengan prosentase 11%. Sedangkan santri/wati pondok pesantren sekitar prosentase 70% termasuk dalam kategori sedang, kategori tinggi 14%, dan kategori rendah 16%. Maka dari hasil analisa data yang dilakukan diketahui bahwa tingkat self- disclosure siswa-siswi sekolah umum dengan santri/wati pondok pesantren berada pada kategori sedang. Dapat disimpulkan bahwa siswa-siswi sekolah umum dan santri/wati pondok pesantren mampu melakukan self-disclosure dengan baik.
ABSTRACT
Youth is a very hard time for social adaptation. During this time, teenagers try to find their self identity to form the concept about their selves; therefore, they need skills to do social adaptation. One of social skills they should have is self- disclosure. Youth is a period where teenagers learn to use their skills to take and give in the relationship with others. Along with their development, they are demanded to be able to adapt with wider and more complex social environment. In this case, self-disclosure skill will help the students to achieve academic success and have a good adaptation. Public school students and Islamic boarding school pupils exist in such development phase where they try to find their identities. The problem examined in this research is whether there are differences between self-disclosure of public school students and self-disclosure of Islamic boarding school students.
This research is aimed to know self-disclosure level of public school students, self-disclosure level of Islamic boarding school pupils, and the differences between them. The research uses descriptive comparative design. The populations in this research are the 316 students of Class XI SMA Negeri 8 Malang and 338 students of Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan Sumenep Madura. In this research, the researcher uses cluster random sampling. Data collection methods are interview and scale; then, the data is analyzed with T-test.
After performing independence sample T-test analysis, it is known that t- value (2,1222) is bigger than t-table (1,645). From data analysis, it is concluded that there is difference in the level of self-disclosure between the students of public school and the pupils of Islamic boarding school. In the other words, the hypothesis is accepted. The data shows that the average self-disclosure level of the students of class XI SMAN 8 Malang is 159,44 with deviation standard 13, 460 and the average self-disclosure level of the pupils of Pondok Pesantren Al- Amien is 154,63 with deviation standard 12,706.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Aziz, Rahmat | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | self-disclosure; siswa-siswi; santri/wati; sekolah umum; pondok pesantren; self-disclosure; students; pupils; public school; Islamic boarding school | ||||||
Departement: | Fakultas Psikologi > Jurusan Psikologi | ||||||
Depositing User: | Nada Auliya Sarasawitri | ||||||
Date Deposited: | 13 Jan 2023 14:11 | ||||||
Last Modified: | 13 Jan 2023 14:11 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/44442 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |