Annisah, Muflih Jihad (2009) Do’a sebagai Terapi perubahan perilaku pada penderita Skizofrenia: Studi kasus pada penderita Skizofrenia di Pondok Pesantren Rehabilitasi Mental Az-Zainy Pandanajeng-Tumpang. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
05410005.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (6MB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK
Gangguan skizofrenia adalah salah satu penyakit yang cenderung berlanjut (kronis dan menahun). Stigma seperti ini adalah sebuah halangan bagi mereka yang berusaha menyembuhkan diri mereka. Hal ini juga menjadi masalah yang sangat besar dan nyata bagi keluarga penderita. Oleh karenanya terapi pada skizofrenia memerlukan waktu yang relatif lama dan berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun, hal ini dimaksudkan untuk menekan sekecil mungkin kekambuhan. Ketika mengalami hal tersebut salah satu pengobatan yang dituju adalah pengobatan religi dalam bentuk terapi do’a. Dari fenomena ini muncul beberapa pertanyaan yang menarik untuk diteliti, yaitu, (1) Apakah jenis skizofrenia yang terjadi pada subjek penelitian? (2) Apakah metode yang digunakan dalam proses terapi do’a ini? (3) Bagaimanakah proses terapi do’a yang diberikan pada penderita skizofrenia? (4) Bagaimanakah perubahan perilaku pada subyek setelah diberikan terapi do’a?
Dengan penelitian ini diharapkan peneliti dapat mendeskripsikan jeni skizofrenia yang terjadi pada subyek penelitian, mengetahui metode apakah yang digunakan oleh peneliti, mendeskripsikan proses terapi do’a yang diberikan pada kedua subyek, dan perubahan perilaku yang terjadi pada mereka setelah diberikan terapi do’a.
Untuk meneliti hal tersebut, digunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dalam setting studi kasus. Pemilihan subyek berdasarkan pertimbangan tertentu yang dipandang dapat memberikan data secara maksimal. Dari lima subyek yang ditawarkan akhirnya diambil dua subyek yang memenuhi kriteria skizofrenia. Peneliti dibantu dengan empat orang pengasuh yang biasa menjaga Ponpes secara bergantian, dari pengasuh inilah peneliti mendapat informasi tambahan selain dari pihak keluarga dan terapis. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, dokumentasi dan tes psikologi. Analisa data menggunakan metode Miles dan Hoberman dengan melalui tiga tahap, yaitu data reduction, data display, dan conclution drawing atau verivication (Sugiyono, 2007: 91-99). Pengecekan keabsahan data menggunakan metode triangulasi sumber dan metode.
Hasil penelitan menunjukkan bahwa jenis skizofrenia yang dialami oleh subyek pertama adalah jenis skizofrenia paranoid dan untuk subyek kedua skizofrenia hebefrenik. Metode yang digunakan untuk menerapi gangguan yang mereka alami ini adalah dengan metode air asma’ atau yang bisanya dikenal dengan asma’. Terapi do’a ini dilakukan dengan cara membacakan beberapa do’a yang merupakan kumpulan dari do’a-do’a asma, diantaranya adalah do’a Rotibul Haddad dan menyiapkan air putih untuk minum. Kemudian setelah itu, air yang telah dibacakan asma’ tadi dijadikan pengganti air minum sehari-hari bagi pada pasien hingga sembuh. Setelah sembuh pasien diizinkan pulang dengan catatan harus mengikuti istighosah bersama yang dilakukan sebulan sekali dengan membawa iar minum untuk diasma’ dan dikonsumsi untuk pasien itu sendiri. Setelah diberikan terapi, subyek pertama mengindikasikan adanya perubahan dan dalam waktu tujuh bulan dinyatakan sembuh dan diizinkan untuk pulang. Sedangkan subyek kedua mengindikasikan adanya perubahan namun tidak terlalu signifikan, sehingga masih harus dirawat di PonPes tersebut.
ABSTRACT
Pertubation of schizophrenia is a disease that disponsed to be continuous (chronic and more chronic). Stigma such as this is a hindrance for those who attempt to heal themselves. This is also a problem which is very large and significant for people with families. Therefore therapy in schizophrenia requires a relatively long time and many, many months and even years, this is intended to press the smallest possible suffer a relapse. When the case is one of the treatment is religion treatment in the form of therapy prayer. Of this phenomenon appears some interesting questions to be inspected, namely: (1) whether the type of schizophrenia that occur on the subject of research? (2) whether the method used in the process therapy prayer? (3) how the process of therapy given to the sufferer of schizophrenia? (4) how changes in the behavior at subject is given therapy prayer?
With this research, the researchers can be expected to describe the type of schizophrenia that occur on the subject of research, find out whether the method used by researchers, describe the process of therapy prayer was given in both subjects, and behavioral changes that occur after they are given therapy prayer.
To examine that case, qualitative research methods used in setting the descriptive case study. The selection of subjects based on the consideration that can be seen to give the data maximum. Of the five subjects offered by the two subjects taken that meet the criteria of schizophrenia. Researcher assisted with four carers who kept the boarding school replacemently, and researcher found the amount information from the caretaker in addition from the family and therapist. Data collection methods using interviews, observation, documentation and psychological tests. Analysis of data using the method and hoberman miles through the three phases, namely data reduction, data display, and drawing conclution or verivication (Sugiyono, 2007: 91-99). Checks the validity of data sources using a triangulation method and the method.
Results of research indicate that the type of schizophrenia experienced by the subject of the first is the type of paranoid schizophrenia and subject to both schizophrenia hebefrenik. The method used to therapy for the sufferer that they experienced with this method water is asthma or who are known as asthma. Prayer therapy was conducted with a prayer read aloud some of which is a collection of prayers asthma ', which are prayer rotibul haddad and white water up to drinking. Then after that, water is asthma that has been made retroactive for drinking water daily for patients to recover. After recovery the patient allowed home with a note must be followed with istighosah conducted once a month with the drinking water for asma’ and consumed to the patient itself. After a given therapy, the subject first indicates the changes in time and seven minutes stated recovered and allowed to return home. While the subject of the second indicates a change but not too significant, so it still must be treated at boarding school.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Rahayu, Iin Tri | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Do’a Sebagai Terapi; Skizofrenia; Prayer As Therapy; Schizophrenia | ||||||
Departement: | Fakultas Psikologi > Jurusan Psikologi | ||||||
Depositing User: | Nada Auliya Sarasawitri | ||||||
Date Deposited: | 13 Jan 2023 14:10 | ||||||
Last Modified: | 13 Jan 2023 14:10 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/44425 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |