Rayyani, Dewi (2009) Kemampuan Interaksi Sosial siswa Autisma dalam lingkungan sekolah formal di SDN I Sumbersari Malang. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
04410103.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (606kB) |
Abstract
ABSTRAK
Setiap manusia pada dasarnya merupakan mahluk sosial, yaitu mahluk yang tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Mereka memerlukan interaksi untuk melakukan hubungan sosial dengan orang lain. Interaksi ini terjadi antara individu dengan individu yang lain, dan membutuhkan penerimaan akan lingkungan tersebut. Rasa diterima kehadirannya oleh semua pihak akan menimbulkan rasa aman pada diri individu. Rasa aman ini akan memberi mereka dukungan dan perhatian dari orang lain. Penerimaan ini merupakan motivasi yang baik untuk membuat individu terus berusaha untuk berinteraksi dengan lingkunganya. Adapun Dalam perkembangan seorang anak terdapat istilah anak yang memiliki kebutuhan khusus. Anak dengan gangguan perkembangan sejak lahir dikenal dengan autisma, yaitu gangguan perkembangan pervasive, yang mana gangguan ini menyebabkan anak mengalami kelainan dalam sosial, bahasa dan kecerdasan. Adapun dalam SDN sumbersari terdapat anak dengan gangguan autisma yang telah dapat mengembangkan kemampuan interaksinya hal ini dapat dilihat dari bagaimana anak dapat merasakan orang lain misalnya menangkap perintah, bermain dengan teman, menirukan apa yang dikatakan guru dan temanya. Sekolah umum akan menberikan pengaruh yang besar bagi prerkembangan kemampuan interaksi sosial anak dengan gangguan perkembangan seperti autisma. Dengan bersekolah atau bersosialisasi bersama orang-orang yang normal, anak autisma dapat mengembangkan tingkat sosialisasi dan sedikit berinteraksi walaupun dengan pasif mereka dapat meningkatkan sosialisasi yang selama ini tidak berkembang dengan baik.
Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui dan memahami bagaimana kemampuan interaksi sosial siswa autisma dalam sekolah formal di SDN I Sumbersari Malang, Yang mana sekolah ini merupakan sekolah inklusi yang menerima anak dengan berkebutuhan khusus.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif karena penalitian ini menjelaskan keadaan atau fenomena di lapangan yang dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 3 orang subyek. Dari data yang dikumpulkan dianalisa dengan menggunakan teknik analisa deskriptif, yaitu berusaha memaparkan hasil penelitian sebagaimana adanya sesuai dengan data yang dikumpulkan dan dilanjutkan dengan menarik kesimpulan dengan membandingkan keadaan lapangan dengan satandar buku yang mangacu pada teori yang ada.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan interaksi sosial siswa autisma dalam lingkungan sekolah formal cukup baik mereka mampu mengimitasi prilaku teman bermainya, melakukan komunikasi dua arah, mematuhi perintah guru tanpa membantah, mampu menyapa orang lain baik itu yang dikenalnya ataupun tidak dan dapat menyebutkan nama teman sekelasnya.
Sedangkan upayayang dilakukan sekolah untuk membantu siswa autisma adalah dengan membuat pegayuban bagi orang tua anak autisma untuk memudahkan pengontrolan perkembangan siswa dan memberikan pendampingan intensif melalui olahraga bersama untuk merangsang kemampuan interaksi dengan yang lain, dan membuatkan kantin khusus ABK Selain itu faktor pendukung dari terjadinya interaksi sosial tersebut adalah adanya penerimaan teman-teman mereka dan tidak membedakan anak-anak autisma tersebut dengan yang lainya..
ABSTRACT
Every human being basically is a social creature who cannot live by their selves without the others. They need interaction in social relationship. This interaction happened among the individuals and requires acceptance of environment. Feel to be accepted will build a feeling of secure of the individual. This feeling will give them support and attention from other people. This acceptance is a good motivation to keep trying in interaction with others.
In children growth, there is term for children who have special requirement that is children who have personality disorder. Children with personality disorder from born are called autism that is pervasive disorder. It causes the children have deviation in social, language and intelligence. There are children with autism in SDN Sumbersari who have developed their interact ability. It can be seen from how they already can feel other people such as: catching the command, playing with friend, imitating what have been said by their teacher or friends. Formal school will give big influence to the ability of interaction of children development with autism. By studying or interact with ordinary people or children, autism children can develop their social interaction which is still not improve well although passively.
The aims of the research are to find out and to understand how is the social interaction skill of autism students at the formal school of SDN 1 Sumbesari, Malang. The school is an inclusion school that accepts a special need child.
The research used a qualitative descriptive method because it explained the phenomena gathered by observation, interview and documentation. The samples are 3 children. The data was analyzed using the descriptive analysis, that is, to describe the research result according to the collected data, and followed by drawing conclusion with the adding of the field condition using the book standard based on the existing theory. The research result shows that the social interaction skill of autism student at the formal school is good, they can imitate their friends’ behaviors, do the two way communication, follow the teacher’s instruction without any refutes, able to speak with the stranger and could mention their classmates’ names.
While the efforts done by the school to help the autism students are to establish the parents community for autism students in order to make the student’s development monitoring easy and to give an intensive supervision by taking exercise together to stimulate the interaction with others, and to establish a special canteen for ABK. The supporting factors of this social interaction are the acceptance of others and the same treatment for the autism students.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Rahayu, Iin Tri | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Interaksi Sosial; Anak utisma; social interaction; autism | ||||||
Departement: | Fakultas Psikologi > Jurusan Psikologi | ||||||
Depositing User: | Nada Auliya Sarasawitri | ||||||
Date Deposited: | 13 Jan 2023 07:39 | ||||||
Last Modified: | 13 Jan 2023 07:39 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/44343 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |