Sholikah, Inayatus (2007) Analisis Perputaran Modal Kerja dan Rentabilitas Perusahaan pada Industri Rokok di Indonesia: Studi pada Perusahaan Rokok yang Listing di BEJ. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
![]() |
Text (Fulltext)
03220002.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (695kB) |
Abstract
Abstrak
Industri rokok di Indonesia mengalami keadaan pasang surut pada tahun 1998 yang merupakan awal masa krisis, namun industri rokok malah mengalami puncak produksinya, ini terlihat pada penerimaan negara dari cukai rokok pada tahun 1996 mencapai Rp.4,153 triliun, bahkan pada tahun 1997 yang merupakan masa awal krisis ekonomi penerimaan cukai rokok meningkat mencapai Rp.4,792 triliun dan tahun 1998 melonjak lagi menjadi Rp.7,391 triliun. Dalam melakukan kegiatan operasionalnya perusahaan membutuhkan dana yang disebut modal kerja. Modal kerja merupakan salah satu faktor penting yang harus ada dalam perusahaan untuk menjamin kelangsungan hidup dalam jangka panjang. Karena itu dalam operasinya perusahaan harus mampu mengelola modal kerjanya secara efektif dan efisien. Perusahaan dikatakan kinerja keuangannya baik apabila mampu mengelola modal kerja yang dimiliki secara tepat sehingga akan tercermin dalam pencapaian laba yang maksimal, dimana kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba ditunjukkan dengan tingkat rentabilitas.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dokumentasi dengan sumber data sekunder yaitu laporan keuangan tahun 2000 sampai dengan tahun 2006. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis rasio keuangan yaitu, modal kerja, perputaran kas, perputaran piutang, perputaran persediaan dan rentabilitas.
Hasil dari penelitian ini adalah bahwa setiap perusahaan yaitu PT. BAT Indonesia, PT. Gudang Garam, PT. HM Sampoerna dan PT. Bentoel Internasional terdapat perbedaan dalam perputaran modal kerja Yang dapat dilihat dari komponen modal kerja yaitu periode perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan. Yang mana dari periode perputaran tersebut dapat diketahui berapa jumlah modal kerja yang harus dimiliki perusahaan untuk bisa menjalankan kegiatan opersionalnya. Dari pembahasan maka dapat dismpulkan bahwa perputaran modal kerja yaitu yang terdiri dari perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan jika dibandingkan dengan rata-rata industri perputaran kas yang tinggi adalah PT. Gudang garam, Perputaran piutang yang paling cepat adalah HM Sampoerna dan perputaran Persediaan yang tinggi adalah PT. Bentoel. Pada rentabilitas jika dibandingkan dengan rata-rata industri maka yang paling baik dalam menghasilkan rentabilitas adalah PT.HM Sampoerna.
Abstract
Cigarette Industry in Indonesia experience up-and-down condition in 1998 represents the beginning period of crisis; but in contrast, cigarette industry experiences its production acme. It can be seen on the country revenue from cigarette tariff in 1996 reaching Rp. 4,153 trillion. Moreover, in 1997, that represents beginning periode of economy crisis, cigarette tariff revenue rise to Rp. 4,792 trillion and rise again in 1998 to Rp. 7.391 trillion. In doing its operational activity, the company needs a fund that called by work capital. Work capital is one of the important factors that should be existing in the company to guarantee it’s live through for long term. Therefore, the company should be able to manage its work capital effectively and efficiently in its operation. The company said to have good financial performance if it can manage its work capital correctly, so that it will be reflected in maximum profit achievement, where the prosperity of a company in produce a profit shown by its rentability level.
This research is a qualitative research by using descriptive approach. Its collecting data technique is documentation with its secondary data source is financial report period 2000 to 2006. Data analysis technique in this research uses analysis of financial ratio, that is work capital, cash flow, credits circulation, supply circulation and rentability.
The analysis result shows that every company, such as PT. BAT Indonesia, PT. Gudang Garam, PT. HM Sampoerna and PT. Bentoel International, have different circulation of work capital. They can be seen from their work capital components, that is period of cash flow, credits circulation, and supply circulation. From the those circulation periode, it can be known the amount of work capital that should be had by the company to be able to perform their operational. From the discussion, it can be concluded that if works capital circulation includes cash flow credits circulation, supply circulation are compared with the average of industrial cash flow, PT. Gudang Garam is the highest one; the quickest credit circulation is HM Sampoerna; and the highest supply circulation is PT. Bentoel. For Rentability, if compared with industrial average, hence the best one is PT. HM. Sampoerna to produce rentability.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Yuliana, Indah | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Modal Kerja; Rentabilitas; Work Capital; Rentability | ||||||
Departement: | Fakultas Ekonomi > Jurusan Manajemen | ||||||
Depositing User: | Koko Prasetyo | ||||||
Date Deposited: | 11 Jan 2023 15:05 | ||||||
Last Modified: | 11 Jan 2023 15:05 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/44087 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
![]() |
View Item |