Perbedaan pengaruh pemberian hadiah dan pujian terhadap Motivasi belajar Matematika: studi kasus terhadap siswa kelas VII B dan VII C di MTSN Malang 1

ABSTRAK

Belajar merupakan tugas yang paling utama, yang harus dilakukan oleh setiap siswa sekolah. Karena bagaimanapun juga, untuk mendapat hasil yang baik dalam studinya, siswa harus selalu giat untuk belajar, terlebih terhadap pelajaran yang dianggap sulit, yang kecenderungannya justru siswa engan untuk mempelajarinya. Diketahui sebagian besar siswa sekolah menganggap, bahwa pelajaran matematika merupakan salah satu pelajaran yang dianggap memiliki tingkat kesulitan yang relatif lebih tinggi dari pada pelajaran yang lain. Berkaiatan dengan hal ini, maka diperlukan suatu penguat dalam mengajar, yang dapat menjadikan siswa termotivasi untuk mempelajari matematika. Beberapa penguat (reinforcement) yang dimaksud adalah dengan memberikan hadiah yang berbentuk materi dan juga pujian dalam bentuk verbal. Melalui pemberian hadiah dan pujian ini, siswa akan terdorong untuk mempelajari pelajaran matematika tanpa ada paksaan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat motivasi belajar matematika siswa dan perbedaan motivasi belajar matematika dalam diri siswa pada setiap kelompok perlakuan hadiah dan kelompok perlakuan pujian.

Penelitian ini memakai desain eksperimen ulang non-random, merupakan desain eksperimen yang dilakukan dengan pre-test sebelum perlakuan dan post- test sesudah perlakuan diberikan. Sampel ditetapkan secara tidak random, dan disesuaikan pada kelompok-kelompok kelas yang telah ada. Subyek penelitian adalah siswa kelas VII MTsN Malang 1 sebanyak 46 siswa (masing-masing siswa kelas VII B dan VII C) satu kelas dengan diberi perlakuan hadiah dan satu kelas lainnya diberi perlakuan pujian. Pengukuran ini menggunakan skala likert tentang motivasi belajar matematika yang telah terukur validitas dan reliabilitasnya.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, secara kelompok kelas, nilai rata- rata kelas (mean)-nya masing-masing kelompok perlakuan sama-sama mengalami penurunan. Pada kelompok hadiah dari pre-test 78,92 dan saat post-test menjadi 77,88. Sedang kelompok pujian, saat pre-test 83,00 dan saat post-test menjadi 77,14. Jika dilihat secara individu, dalam kelompok hadiah ada peningkatan jumlah siswa yang berada pada kelompok kategori tinggi, yakni dari 12,5% menjadi 25%. Sementara kelompok pujian sebaliknya, menurun dari 22,7% menjadi 18,2%. Adapun untuk signifikansi, setelah dilakuan analisis kovarian (ANAKOVA) pada program SPSS 14.0, diperoleh taraf signifikansi 0,000 untuk kelompok perlakuan hadiah dan 0,002 untuk kelompok perlakuan pujian, yang berarti memiliki taraf signifikansi yang tinggi karena < 0,05.