Fitriyanti, Fitriyanti (2007) Efektivitas Terapi Wicara pada anak Autis dengan gangguan perkembangan bahasa di Pusat Terapi Anak dengan Kebutuhan Khusus A plus Jl. Blitar No. 02 Malang. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
02410020.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (329kB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK
Gangguan bahasa merupakan salah satu jenis kelainan atau gangguan dalam komunikasi dengan indikasi seseorang mengalami kesulitan atau gangguan dalam proses simbolis. Kesulitan atau gangguan simbolis mengakibatkan seseorang tidak mampu mengubah konsep pengertian menjadi simbol-simbol atau lambang-lambang yang dapat dimengerti oleh orang lain.
Terapi wicara adalah (speech therapy): adalah pengobatan atau penyembuhan hal-hal yang ada kekurangan atau kesalahan yang berhubungan dengan pengekspresian ide-ide atau fikiran, mengucapkan bunyi atau suara yang mempunyai arti sebagai hasil penglihatan, pendengaran, pengalaman melalui gerakan-gerakan mulut, bibir serta organ bicara lain yang merupakan obyek belajar serta menarik perhatian.
Tujuan yang hendak dicapai dalam terapi wicara (speech therapy): agar supaya anak dapat diajak bicara, dapat mengembangkan kemampuan bicara/ bahasanya secara baik sesuai dengan norma bahasanya yang berada dalam lingkungannya, serta dapat diterima oleh masyarakat. Demikian juga supaya anak dapat mengexpresikan perasaan serta kemauannya secara baik, dapat berkomunikasi dengan lingkungannya, baik secara lisan maupun secara tertulis.
Penelitian ini dilakukan di Pusat Terapi Anak Dengan Kebutuhan Khusus A
plus Jl. Blitar No. 02 Malang.
Untuk mengetahui bagaimana efektivitas terapi wicara untuk mengembangkan kemampuan berbahasa anak penyandang Autis. Bahasa disini mengenai sejauh mana anak bisa berkomunikasi dengan bahasa yang baik dan jelas dengan lingkungan. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Alat pengukuran perkembangan berbahasa yang didukung oleh observasi terhadap subjek berkaitan komunikasi subjek dan kuesioner yang ditujukan pada orang tua subjek.
Penelitian yang telah dilakukan, dapat dihasilkan bahwa perkembangan berbahasa
pada penyandang autisme dengan kemampuan verbal mengalami perkembangan setelah diberikan terapi wicara. Subjek yang semula kurang ekspresif, reaksinya lambat, kurang komunikatif, kurang bisa melakukan kontak mata saat berbicara, kurang bisa mengulang kata-kata yang diucapkan orang lain, kurang bisa mengenali nama-nama benda disekitarnya setelah diberikan terapi wicara mengalami perkembangan. Subjek lebih eskpresif, lebih cepat bereaksi, lebih komunikatif, sudah bisa mengulang kata-kata yang diucapkan orang lain, lebih sering melakukan kontak mata, lebih banyak mengetahui nama-nama benda disekitarnya. Selain itu subjek menunjukan adanya penurunan gejala pada gangguan keterampilan berbahasa yaitu celotehan (emh…,kikuk..kikuk) dan pengulangan kata atau kalimat secara terus menerus telah berkurang tingkat kemunculannya.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Ardani, Tristiadi Ardi | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | terapi wicara; gangguan bahasa | ||||||
Departement: | Fakultas Psikologi > Jurusan Psikologi | ||||||
Depositing User: | Moch. Nanda Indra Lexmana | ||||||
Date Deposited: | 11 Jan 2023 09:46 | ||||||
Last Modified: | 11 Jan 2023 09:46 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/43965 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |