Cholily, Nailur Rohmah (2007) Perbedaan kecenderungan Burnout pada Terapis Anak Berkebutuhan Khusus berdasarkan jenis kelamin: Studi kasus di Laboratorium Sekolah Autism Universitas Negeri Malang. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
03410069.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (959kB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK
Pentingnya peningkatan kualitas SDM dalam sebuah organisasi, lembaga atau perusahaan, baik itu yang bergerak di bidang pemerintahan maupun pendidikan, mutlak dibutuhkan, karena kemajuan suatu organisasi, lembaga atau perusahaan, tidak hanya bergantung pada kecanggihan perangkat tekhnologi saja, tapi juga faktor manusia didalamnya. Burnout yang mana merupakan bentuk kelelahan (secara fisik, mental dan emosional), yang juga ditandai dengan munculnya depersonalisasi serta rendahnya hasrat pencapaian prestasi diri (law personal accomplishment) yang terjadi pada tenaga kerja, tentunya akan berdampak negatif, baik bagi tempat individu bekerja ataupun bagi individu itu sendiri. Terapis merupakan salah satu profesi yang rentan terhadap burnout. Tidak lain karena pekerjaan ini berkenaan dengan besarnya keterlibatan emosional yang dapat menimbulkan tekanan yang cukup besar dalam diri pemberi pelayanan. Penelitian ini mengankat judul perbedaan kecenderungan burnout pada terapis anak berkebutuhan khusus ditinjau dari perbedaan jenis kelamin.
Berdasarkan uraian diatas, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat burnout pada terapis anak berkebutuhan khusus dan perbedaan kecenderungan burnout pada terapis anak berkebutuhan khusus ditinjau dari jenis kelamin.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan termasuk jenis penelitian studi kasus. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh terapis/guru yang aktif mengajar anak-anak berkebutuhan khusus di Laboratorium Sekolah Autism Universitas Negeri Malang. Jumlah responden adlah sebanyak 13 orang, yang merupakan jumlah keseluruhan terapis/guru yang aktif mengajar anak-anak berkebutuhan khusus di LSA ini. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan angket, observasi dan wawancara.
Berdasarkan analissis data yang dilakukan maka diperoleh hasil dari penelitian ini, yang menunjukkan bahwa frekuernsi tertinggi berada pada kategori tinggi, yaitu sebesar 38% (5 orang). Sedangkan pada kategori sedang dan rendah, masing-masing memiliki frekuensi sbesar 31% (masing-masing kategori sebanyak
4 orang). Dengan nilai signifikansi sebesar 0.193, maka p > 0.05 pada taraf kepercayaan 95%. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kecenderungan burnout berdasarkan jenis kelamin. Dengan demikian hipotesis ditolak.
ABSTRACT
The important of improving quality of human resources of organization, institute or company, either applied in governance and also in education, is absolutely needed because of the development of organization, institution or company, not only depends on sophisticated technology tool, but also depends on human being factor. Burnout is tired feeling (physically, mentally and emotionally) which also marked by appearance of depersonalization & law personal accomplishment, happened on worker, absolutely, causes negative effect, eiher for workplace or himself. Therapis is one of profession related with a big involvement of emotional, which can generate big pressure in the worker self. This research takes a title “a difference tendency of burnout on therapist for children with special needs based on gender or sex”.
Based on that explanation, the purpose of tis research khows the level of burnout on therapist for children with special needs and a difference of burnout on therapist for children with special needs based on gender/sex.
The research approach on this study is using quantitative and this research is a case study. Population on this research is all of therapists who teach children with special needs at Laboratorium Sekolah Autisme UM. The total of respondence is 13 people; who teach children with special needs at Laboratorium Sekolah Autisme UM. Data collection on this research is using questionnaire, observation and interview.
Based on data analysis done, the result of this study is that the highest frequency on the high category, 38% (5 people), whereas on the average and low category, each has 31% frequency, with significance level 0.193, therefore, it shows p > 0.05 on the level of belief 95%. It shows that thereis no difference tendency of burnout based on gender or sex. Therefore, the hypothesis is rejected.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Ardani, Tristiadi Ardi | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | burnout; terapis anak berkebutuhan khusus; jenis kelamin burnout; therapist for children with special needs; gender/sex | ||||||
Departement: | Fakultas Psikologi > Jurusan Psikologi | ||||||
Depositing User: | Moch. Nanda Indra Lexmana | ||||||
Date Deposited: | 10 Jan 2023 11:57 | ||||||
Last Modified: | 10 Jan 2023 11:57 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/43889 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |