Hariyanto, Ahmad Faesol Mustofa (2009) Pandangan hakim Pengadilan Agama Kota Malang terhadap Pasal 76 Undang-Undang no 3 Tahun 2006 tentang pemeriksaan perkara Syiqaq. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
02210106.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (851kB) |
Abstract
ABSTRAK
Perkawinan adalah suatu ikatan yang mengikat antara suami istri dan diharapkan menjadi rumah tangga yang bahagia mawaddah, warahmah, pada surat An-Nissa’ ayat 35 dijelaskan mengenai kriteria masalah syiqaq, akan tetapi pada Pasal 76 terdapat perbedaan makna yang terkait dengan saksi dan hakam. Dimana dalam perkara gugat cerai harus didengar keterangan dari saksi-saksi, putusan bisa batal demi hukum ketika tidak adanya seorang saksi. Hal ini yang diperkuat oleh ayat 134 Kompilasi Hukum Islam, bahwasanya gugatan perceraian dapat diterima apabila telah cukup jelas bagi Peradilan Agama mengenai sebab-sebab perselisihan dan pertengkaran melalui keterangan oleh pihak keluarga serta orang-orang yang dekat dengan suami istri tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pandangan hakim Pengadilan Agama Malang Terhadap Pasal 76 Undang-undang No. 3 Tahun 2006 serta untuk mengetahui penerapan Pasal 76 undang-undang No. 3 Tahun 2006 tentang pemeriksaan perkara syiqaq.
Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian kualitatif, sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan melalui Interview bebas terpimpin secara langsung dengan hakim Pengadilan Agama Kota Malang dan juga dokumentasi yaitu menelaah sumber data yang berasal dari kitab-kitab fiqih maupun hadits yang berkaitan dengan pembahasan dalam skripsi ini. Pada metode ini peneliti mengupayakan untuk memperoleh data dengan jalan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara teliti di Pengadilan Agama Kota Malang terkait dengan perkara syiqaq guna untuk memperoleh data yang diinginkan oleh peneliti.
Hasil penelitian ini diketahui bahwa proses acara syiqaq murni di Pengadilan Agama Kota Malang sudah jarang diaplikasikan, hakim lebih mencari proses pemeriksaan perceraian pada umumnya tanpa harus mengangkat hakam dengan putusan sela. Dikarenakan perkara syiqaq murni sendiri menghabiskan waktu dan biaya yang banyak. Perkara syiqaq di Pengadilan Agama Kota Malang yang semula tertera di pasal 76 Undang-undang No 3 Tahun 2006 dialihkan pada Pasal 19 Huruf f, PP No 9 Tahun 1975 dan Kompilasi Hukum Islam Pasal 116 Huruf f. Intinya sama dengan arti syiqaq yang terdapat pada surah An-Nisa’ Ayat (35) yaitu antara suami istri terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan untuk hidup rukun lagi dalam rumah tangga.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Saifullah, Saifullah | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Pandangan Hakim; Perkara Syiqaq | ||||||
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1899 Other Law and Legal Studies > 189999 Law and Legal Studies not elsewhere classified 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies |
||||||
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah | ||||||
Depositing User: | Adi Sucipto | ||||||
Date Deposited: | 06 Jan 2023 15:07 | ||||||
Last Modified: | 06 Jan 2023 15:07 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/43660 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |