International library with tropical architecture approach

ABSTRAK:
Malang merupakan rumah bagi 58 perguruan tinggi swasta dan 4 perguruan tinggi negeri dan menjadi tempat belajar bagi 300.000 mahasiswa dan mahasiswi pada tahun 2018 [17]. Rata- rata peningkatan jumlah siswa di seluruh kota adalah 10% per tahun; sangat tinggi dibandingkan dengan rata-rata pertambahan penduduk yang mencapai 0,70% per tahun [18]. Pada tahun 2018, jasa pendidikan menduduki peringkat keempat (8,13%) pada sektor ekonomi dominan di Kota Malang setelah perdagangan, hotel, dan restoran (29,55%); industri pengolahan (25,12%); dan konstruksi (13.01). Jadi perpustakaan internasional lebih penting untuk mahasiswa lokal dan internasional karena sebagian besar mahasiswa internasional belajar di 4 universitas negeri (umum) dan kuliahnya berbahasa Indonesia sehingga mahasiswa asing pun tahu bahasa Indonesia mereka tidak dapat memahami kuliah dengan jelas. jadi mereka perlu belajar mandiri setelah kelas di suatu tempat mereka dapat menemukan bahasa yang berbeda (perpustakaan internasional) sebagai siswa Indonesia jumlah siswa yang pergi belajar sangat sedikit dan alasan terbesar adalah kurangnya bahasa internasional dan itulah alasan yang mendorong saya untuk merancang perpustakaan internasional.

ABSTRACT:

Malang is the home of 58 private universities and 4 state universities and is a learning place for 300,000 students and students in 2018 [17]. The average increased number of students in the entire city is 10% per year; it is very high compared to the average population increase which is 0.70% per year [18]. In 2018, education services were ranked fourth (8.13%) in the dominant economic sector in Malang City after trading, hotels, and restaurants (29.55%); processing industry (25.12%); and construction (13.01). So international library is more important for the local and international students because most of the international student is studying the 4 state universities (public) and the lectures are Indonesian language so even the foreign students know the Indonesian language they can’t understand the lectures clearly so they need self-teaching after classes in somewhere they can find different languages (international libraries) as Indonesian students the number of students going aboard for study are so small number and the biggest reason is lack of international languages and that is the reason pushed me to design international library

مستخلص البحث:

ف بلاطو بلاط فلأ 300 ـل يميلعت ناكم يهو ةيموكح تاعماج 4 و ةصاخ ةعماج 58 نطوم يه جنلاام ةنراقم اًدج عفترم هنإ ؛ اًيونس ٪10 وه اهلمكأب ةنيدملا يف ديازتملا بلاطلا ددع طسوتم .[17] 2018 ماع ةعبارلا ةبترملا ميلعتلا تامدخ تلتحا ، 2018 ماع يف .[18] اًيونس ٪0.70 غلبت يتلا ةيناكسلا دةايزلا طسوتمب ةعانص ؛ (٪29.55) معاطملوا دقانفلوا رةاجتلا دعب جنلاام ةنيدم يف نميهملا دياصتقلاا عاطقلا يف (٪8.13) نلأ نييلودلوا نييلحملا بلاطلل ةيمهأ رثكأ ةيلودلا ةبتكملا دعت اذل .(13.01) ءانبلوا ؛ (٪25.12) ةجلاعملا كلذل ، ةيسينودنلإا ةغللاب اترضاحملوا (ةماع) عبرلأا ةيموكحلا تاعماجلا نوسردي نييلودلا بلاطلا مظعم لىإ نوجاتحي كلذل حوضوب اترضاحملا مهف مهنكمي لاو ةيسينودنلإا ةغللا نوفرعي بناجلأا بلاطلا ىتح (ةيلودلا تابتكملا) ةفلتخم تاغل لىع روثعلا مهنكمي ام ناكم يف ةيسرادلا لوصفلا دعب يتاذلا سيردتلا تاغللا صقن وه ربكلأا ببسلوا اًدج ليلق ةسرادلل نوبهذي نيذلا بلاطلا ددع نييسينودنلإا بلاطلا نلأ ةيملاع ة