Wardah, Eva Zahrotul (2008) Tradisi perkawinan adu tumper di kalangan masyarakat Using. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
04210059.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (1MB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Pernikahan yang oleh masyarakat biasa disebut dengan perkawinan merupakan suatu prosesi yang sakral. Di kalangan masyarakat umumnya tidak cukup hanya melakukan perkawinan menurut ketentuan agama saja, melainkan dengan melaksanakan pula upacara-upacara adat. Di kabupaten Banyuwangi, terdapat tradisi yang menarik dalam merayakan pernikahan. Tradisi tersebut adalah adu tumper.
Tradisi adu tumper adalah suatu tradisi temu pengantin anak sulung. Anak sulung yang dimaksud adalah anak yang masing-masing berstatus sebagai anak sulung di dalam keluarganya masing-masing. Ritual ini dilakukan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan dikemudian hari. Tujuannya adalah untuk mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan dalam rumah tangganya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan tata cara dan
simbol-simbol yang digunakan dalam upacara adu tumper serta mendeskripsikan pandangan tokoh agama Islam terhadap tradisi tersebut.
Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah data primer, data sekunder, dan data tersier. Sedangkan teknik pengumpulan datanya adalah dengan melakukan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dengan menggunakan pendekatan, sumber data, dan teknik pengumpulan data tersebut, diharapkan penelitian ini dapat menggambarkan tradisi adu tumper sesuai dengan yang sesungguhnya.
Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan menunjukkan, bahwa tradisi adu tumper dalam tata cara pelaksanaannya telah mengalami akulturasi berbagai bentuk kebudayaan seperti animisme, dinamisme, Hindu, dan Islam. Dalam pelaksanaannya banyak digunakan sesaji-sesaji dan simbol-simbol yang masing-masing mempunyai makna. Dalam pelaksanaannya juga banyak mengandung kemudharatan dan kemubadziran. Dan di dalam ritual tersebut juga disertai dengan adanya suatu kepercayaan dan keyakinan akan mendapatkan keselamatan apabila menjalankannya, yang menyebabkan timbulnya kesyirikan pada masyarakat. Oleh karena itu tradisi ini dalam Islam dikategorikan ke dalam „urf yang fasid (rusak), karena banyak bertentangan dengan aturan syari‟at Islam.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Jundiani, Jundiani | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Adu Tumper; Tradisi; Masyarakat Using | ||||||
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah | ||||||
Depositing User: | Desy Putri Andika | ||||||
Date Deposited: | 10 Aug 2016 18:41 | ||||||
Last Modified: | 10 Aug 2016 18:41 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/4291 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |