Saputri, Dita Ayu (2022) Perancangan surface water treatment di kawasan danau Bukit Semarang Baru (BSB City) Semarang dengan pendekatan aquatic ecology. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (fulltext)
17660104.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (20MB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Bukit Semarang Baru atau biasa disebut BSB City Semarang adalah sebuah kawasan pengembangan kota baru dengan luas 1000 hektar yang memiliki fasilitas lengkap dan modern berupa kawasan perumahan, industri, pusat perbelanjaan, dan pendidikan. Disana terdapat sebuah danau buatan yaitu Danau BSB, danau yang memberikan nuansa panorama alam yang jarang ditemui di Kota Semarang dan merupakan area paru paru kota. Danau ini terletak cukup dekat dengan pusat kota Semarang yang saat ini hanya di fungsikan sebagai area publik yang belum dikembangkan. Lingkungan danau merupakan lingkungan hijau dan merupakan hutan kota, tetapi adanya pembangunan perumahan dan fasilitas lainnya disekitar danau menimbulkan dampak pada lingkungan sekitarnya, seperti limbah rumah tangga dan industri yang dapat mencemari kebersihan air permukaan di sekitarnya, serta berkurangnya pasokan air bersih pada musim kemarau dan mengeringnya danau BSB City. Karenanya dibutuhkan sebuah perancangan dan pengolahan air permukaan yang berfokus kepada pelestarian alam yaitu surface water treatment serta dibutuhkan pendekatan yang dapat mengatasi masalah pencemaran air permukaan, memaksimalkan potensi alam dan memperkecil kerusakannya, karena itu pendekatan Aquatic Ecology yang berfokus pada pelestarian danau merupakan pendekatan yang paling cocok dalam mengatasi isu tersebut. Dikarenakan pendekatan ini memiliki prinsip-prinsip yang sesuai seperti Cowan dan Ryn (1996) mengemukakan prinsip-prinsip desain yang ekologis sebagai berikut:
1. Solution Grows from Place: solusi atas seluruh permasalahan desain harus berasal dari lingkungan di mana arsitektur itu akan dibangun.
2. Ecological Acounting Informs Design: perhitungan-perhitungan ekologis merupakan upaya untuk memperkecil dampak negatif terhadap lingkungan.
3. Design with Nature: arsitektur merupakan bagian dari alam. Arsitektur harus mampu menjaga ekosistem dan menghindari kerusakan serta menerapkan living proses.
4. Everyone is a Designer: melibatkan setiap pihak yang terlibat dalam proses desain.
5. Make Nature Visible: arsitektur seharusnya mampu menerapkan pengurangan limbah dan pengolahan sampah.
Pendekatan Aquatic Ecology sangat cocok dipadukan dengan Metode linear yang digunakan dalam proses perancangan Surface Water Treatment BSB City Semarang karena metode linear berfokus pada langkah awal yaitu menganalisis dan mengolah tapak sehingga dapat memanfaatkan area perancangan dengan baik tanpa merusak lingkungan sekitarnya. Setelah langkah awal selesai dan meghasilkan zonasi dan tata massa, proses perancangan selanjutnya yaitu menganalisis bentuk yang dikembangkan dari tata massa dan selanjutnya menambahkan kebutuhan ruang tiap tiap bangunan. Setelah semua data yang diperoleh lengkap seuai dengan kebutuhan ruang dan konsep desain, langkah selanjutnya yaitu membuat hasil rancangan yang sesuai dengan konsep Aquatic Ecology yang bertema flow of nature. Setelah hasil rancangan dibuat langkah selanjutnya yaitu menyempurnakan desain dengan membuat gambar arsitektural dan rendering, serta membuat gambar kerja agar rancangan lebih lengkap mdan sempurna.
ENGLISH:
Bukit Semarang Baru or commonly called BSB City Semarang is a new city development area with an area of 1000 hectares which has complete and modern facilities in the form of residential areas, industry, shopping centers and education. There is an artificial lake, namely Lake BSB, a lake that gives the feel of a natural panorama that is rarely found in the city of Semarang and is the lung area of the city. This lake is located quite close to the city center of Semarang which is currently only functioning as a public area that has not been developed. The lake environment is a green environment and is an urban forest, but the construction of housing and other facilities around the lake has an impact on the surrounding environment, such as household and industrial waste which can contaminate the cleanliness of the surrounding surface water, as well as reduced supply of clean water during the dry season and dries up. BSB City Lake. Because of this, a surface water design and treatment is needed that focuses on nature conservation, namely surface water treatment and an approach is needed that can overcome surface water pollution problems, maximize natural potential and minimize damage, therefore an Aquatic Ecology approach that focuses on lake conservation is the most suitable approach. in overcoming this issue. Because this approach has appropriate principles such as Cowan and Ryn (1996) put forward ecological design principles as follows:
1. Solution Grows from Place: solutions to all design problems must come from the environment in which the architecture will be built.
2. Ecological Accounting Informs Design: ecological calculations are an attempt to minimize negative impacts on the environment.
3. Design with Nature: architecture is part of nature. Architecture must be able to maintain the ecosystem and avoid damage and implement living processes.
4. Everyone is a Designer: involves every party involved in the design process.
5. Make Nature Visible: architecture should be able to implement waste reduction and waste treatment.
The Aquatic Ecology approach is very suitable to be combined with the linear method used in the design process of the BSB City Semarang Surface Water Treatment because the linear method focuses on the initial step, namely analyzing and processing the site so that it can make good use of the design area without damaging the surrounding environment. After the initial steps have been completed and resulted in zoning and mass layout, the next design process is to analyze the shape developed from the mass layout and then add the space requirements of each building. After all the data obtained is complete according to the space requirements and the design concept, the next step is to make the design results in accordance with the Aquatic Ecology concept with the theme flow of nature. After the design results are made the next step is to perfect the design by making architectural drawings and renderings, as well as making working drawings so that the design is more complete and perfect.
:عربى
تل سيمارانج الجديد أو المعروفة باسم بي إس بي سيتي سيمارانج هي منطقة تطوير مدينة جديدة تبلغ مساحتها 1000 هكتار وتحتوي على مرافق كاملة وحديثة في شكل مناطق سكنية وصناعة ومراكز تسوق وتعليم. توجد بحيرة صناعية ، وهي بحيرة BSB ، وهي بحيرة تضفي إحساسًا بالمناظر البانورامية الطبيعية التي نادرًا ما توجد في مدينة سيمارانج وهي منطقة الرئة في المدينة. تقع هذه البحيرة بالقرب من وسط مدينة سيمارانج والتي تعمل حاليًا فقط كمنطقة عامة لم يتم تطويرها. تعد بيئة البحيرة بيئة خضراء وهي غابة حضرية ، لكن بناء المساكن والمرافق الأخرى حول البحيرة له تأثير على البيئة المحيطة ، مثل النفايات المنزلية والصناعية التي يمكن أن تلوث نظافة المياه السطحية المحيطة ، مثل بالإضافة إلى انخفاض الإمداد بالمياه النظيفة خلال موسم الجفاف والجفاف BSB City Lake. لهذا السبب ، هناك حاجة إلى تصميم ومعالجة المياه السطحية التي تركز على الحفاظ على الطبيعة ، أي معالجة المياه السطحية وهناك حاجة إلى نهج يمكنه التغلب على مشاكل تلوث المياه السطحية ، وزيادة الإمكانات الطبيعية وتقليل الضرر ، وبالتالي نهج البيئة المائية الذي يركز على الحفاظ على البحيرة هو النهج الأنسب للتغلب على هذه المشكلة. لأن هذا النهج يحتوي على مبادئ مناسبة مثل Cowan and Ryn (1996) طرح مبادئ التصميم البيئي على النحو التالي:
١. ينمو الحل من المكان: يجب أن تأتي الحلول لجميع مشاكل التصميم من البيئة التي سيتم فيها بناء الهيكل.
٢. المحاسبة البيئية توضح التصميم: الحسابات البيئية هي محاولة لتقليل الآثار السلبية على البيئة.
٣. التصميم مع الطبيعة: العمارة جزء من الطبيعة. يجب أن تكون العمارة قادرة على الحفاظ على النظام البيئي وتجنب الضرر وتنفيذ العمليات الحية.
٤. الجميع مصمم: يشمل كل طرف مشارك في عملية التصميم.
٥. جعل الطبيعة مرئية: يجب أن تكون الهندسة المعمارية قادرة على تنفيذ الحد من النفايات ومعالجة النفايات.
يعد نهج علم البيئة المائية مناسبًا جدًا ليتم دمجه مع الطريقة الخطية المستخدمة في عملية تصميم معالجة المياه السطحية بي إس بي سيتي سيمارانج لأن الطريقة الخطية تركز على الخطوة الأولية ، وهي تحليل الموقع ومعالجته بحيث يمكنه الاستفادة بشكل جيد من منطقة التصميم دون الإضرار بالبيئة المحيطة. بعد اكتمال الخطوات الأولية وأسفرت عن تقسيم المناطق وتخطيط الكتلة ، فإن عملية التصميم التالية هي تحليل الشكل الذي تم تطويره من التخطيط الشامل ثم إضافة متطلبات المساحة لكل مبنى. بعد اكتمال جميع البيانات التي تم الحصول عليها وفقًا لمتطلبات المساحة ومفهوم التصميم ، فإن الخطوة التالية هي جعل نتائج التصميم متوافقة مع
مفهوم البيئة المائية مع تدفق موضوع الطبيعة.
بعد إجراء نتائج التصميم ، فإن الخطوة التالية هي تحسين التصميم من خلال عمل رسومات وعروض معمارية ، بالإضافة إلى عمل رسومات عمل بحيث يكون التصميم أكثر اكتمالاً واتقانًا.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Junara, Nunik and Mappaturi, Andi Baso | |||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Keywords: | pengolahan air; akuatik; ekologi; wisata edukasi; surface water treatment; aquatic; ecology; educational tour; معالجة المياه; مائي; علم البيئة; جولة تعليمية | |||||||||
Departement: | Fakultas Sains dan Teknologi > Jurusan Teknik Arsitektur | |||||||||
Depositing User: | Dita Ayu Saputri | |||||||||
Date Deposited: | 22 Feb 2023 10:46 | |||||||||
Last Modified: | 22 Feb 2023 10:46 | |||||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/42774 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |