Pelaksanaan model pembelajaran pengembangan diri dalam meningkatkan motivasi belajar PAI peserta didik di MAN Nganjuk

INDONESIA:

Motivasi belajar PAI merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam PAI dalam memberikan dorongan kegiatan belajar PAI untuk mencapai tujuan PAI. Motivasi belajar itu sendiri ada yang berasal dari diri sendiri yang biasa disebut motivasi intrinsik, dan ada juga yang berasal dari luar diri yang mana munculnya dibutuhkan rangsangan dari luar yang biasa disebut dengan motivasi ekstrinsik. Dalam realitanya kecenderungan motivasi belajar PAI peserta didik relative rendah dalam mempelajari PAI, dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi yang dirancang lewat berbagai program pembelajaran baik di kelas maupun di luar kelas, maka tujuan pembelajaran PAI akan dapat tercapai dengan baik.

Berpijak pada latar belakang di atas maka rumusan masalah yang timbul adalah: 1) Bagaimana pelaksanaan pengembangan diri dalam PAI di MAN Nganjuk? 2). Apakah pelaksanaan model pembelajaran pengembangan diri dapat membantu meningkatkan motivasi belajar PAI peserta didik? 3). Apakah faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan model pembelajaran pengembangan diri Dalam meningkatkan motivasi belajar PAI peserta didik di MAN Nganjuk?

Adapun tujuan yang ingin diketahui adalah: 1). Mendiskripsikan pelaksanaan pengembangan diri dalam PAI di MAN Nganjuk, 2). Mendeskripsikan pelaksanaan model pembelajaran pengembangan diri dapat membantu meningkatkan motivasi belajar PAI peserta didik, 3). Mendeskripsikan Faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan model pembelajaran pengembangan diri Dalam meningkatkan motivasi belajar PAI peserta didik di MAN Nganjuk

Untuk mengumpulkan data, penulis menggunakan beberapa metode, yaitu metode observasi, metode dokumentasi, metode interview, dan metode angket. Setelah data diperoleh, maka dianalisa sesuai dengan jenis datanya. Data-data yang bersifat angket dianalisis menggunakan analisa deskriptif kuantitatif dengan menggunakan rumus : P = F/N x 100 %. Sedangkan data yang bersifat kata-kata atau kegiatan yang ditemukan di lapangan dianalisa dengan deskriptif kualitatif.

Dari hasil analisis penelitian, peneliti dapat menemukan dan dapat dideskripsikan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan program pengembangan diri dalam PAI di MAN Nganjuk adalah a). Baca Al-Qur’an, b). Kajian kitab Kuning, dan c). Majelis Ta’lim Nurul Islam.
2. Pelaksanaan model pembelajaran pengembangan diri sudah dapat dikatakan berhasil dalam meningkatkan motivasi belajar PAI pesrta didik. Hal ini dibuktikan dengan a). Intensitas pemberian sosialisasi, pengarahan dan petunjuk dari lembaga, b). Pemahaman peserta didik tentang model pembelajaran pengembangan diri, c). Tingkat partisipasi peserta didik, d).Tingkat kepuasan peserta didik, e), Tingkat kemauan peserta didik untuk mencari sumber/ keterangan lain, f). Tingkat kemauan peserta didik untuk bersaing dengan teman yang memiliki kemampuan lebih baik, g). Tingkat konsentrasi / kesungguhan dalam menerima materi, h). Tingkat pengamalan nilai-nilai agama yang telah didapatkan, i). Tingkat motivasi belajar PAI peserta didik setelah pelaksanaan model pembelajaran pengembangan diri dalam PAI
3. Faktor pendukungnya antara lain adanya kontrol dari Kepala Madrasah secara langsung dan aktif, peran aktif dari dewan guru, peran aktif orang tua peserta didik, kesadaran peserta didik, dan sarana prasarana. Sedangkan faktor penghambatnya antara lain kurangnya peran guru tidak tetap, guru yang statis, dan pengaruh lingkungan yang jelek.