Sulasah, Siti Amanatus (2022) Pandangan Hakim Pengadilan Agama Blitar tentang banyaknya permohonan dispensasi kawin perspektif Maqashid Syariah Jasser Auda. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
This is the latest version of this item.
|
Text (Fulltext)
19210022.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (2MB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK
Dalam Undang-undang Perkawinan Nomor 1 tahun 1974 pasal 7 ayat (1) sebelum direvisi, menyebutkan bahwa "Perkawinan hanya diizinkan jika pihak pria sudah mencapai umur 19 tahun dan wanita mencapai umur 16 tahun."Kemudian karena banyak faktor akhirnya direvisi menjadi Undang-undang Perkawinan Nomor 1 Pasal 7 ayat (1) resmi disahkan menjadi Undang-undang Nomor 16 tahun 2019 menjadi 19 tahun untuk batas umur laki-lai dan perempuan. Di Blitar masih banyak dijumpai permohonan dispensasi kawin. Rumusa Masalah dalam penelitian ini ialah faktor-faktor apa saja yang melatar belakangi banyaknya permohonan dispensasi kawin tahun 2019-2021 menurut hakim Pengadilan Agama Blitar? Bagaimana Tinjaun Hakim dalam mengabulkan dan menolak permohonan dispensasi kawin perspektif maqashid syariah Jasser Auda?
Penelitian ini merupakan penelitian empiris, dan memakai pendekatan kualitatif, dimana penelitian ini memperoleh data dengan wawancara hakim dan menelaah dokumen. Jenis dan sumber data yang dipakai ialah menggunakan sumber data primer dan sekunder. Sedangkan dalam proses pengolahan data memakai teknik edit, klasifikasi, verifikasi, analisis, dan kesimpulan.
Hasil penelitian ini adalah Banyak permohonan dispensasi kawin pada tahun 2019-2021 di Pengadilan Agama Blitar dikarenakan berbagai sebab yaitu perubahan undang undang, kurangnya pendidikan dan penanaman spiritual yang mapan kepada anak, kurangnya pengawasan dalam kehidupan dan tranformasi penggunaan teknologi anak, hamil sebelum nikah, serta karena rasa kekhawatiran yang begitu lebih dari orang tua, dan pergaulan yang bebas. Tinjauan hakim dalam mengabulkan dan menolak permohonan dispensasi kawin Perspektif Maqashid Syariah Jasser Auda, informan mengabulkan permohonan dispensasi kawin karena faktor yang mendesak seperti hamil duluan, takut anaknya berbuat zina dan lain-lain. Faktor hakim menolak permohonan dispensasi kawin karena calon besan tidak hadir dan karena calon suami tidak bekerja. Penolakan perkara dispensasi kawin yang dilakukan oleh hakim telah selaras dan sesuai dengan tujuan maqashid syariah yaitu agama, jiwa, pikiran, keturunan, harta.
ABSTRACT
In the Marriage Law Number 1 of 1974 article 7 paragraph (1) before being revised, it states that "Marriage is only permitted if the man has reached the age of 19 years and the woman has reached the age of 16 years." Then due to many factors it was finally revised into Marriage Law Number 1 Article 7 paragraph (1) officially passed into Law Number 16 of 2019 to 19 years for the age limit for men and women. In Blitar there are still many requests for dispensation for marriage. How is the Review of Judges granting and rejecting requests for dispensation from the perspective of maqashid syariah Jasser Auda?
This research is an empirical research, and uses a qualitative approach, in which this research obtains data by interviewing judges and examining documents. The types and sources of data used are data sources. Meanwhile, in the data processing process, editing techniques are used, classification, verification, analysis, and conclusions.
The results of this study are that many requests for dispensation for marriage in 2019-2021 at the Blitar Religious Court are due to various reasons, namely changes in laws, lack of education and established spiritual cultivation in children, lack of supervision in life and transformation of children's technology use, pregnancy before marriage, as well as because of a sense of worry that is so much more than parents, and free association. Review of judges in granting and rejecting requests for dispensation from a Maqashid Syariah Perspective, Jasser Auda, informants granted requests for dispensation due to urgent factors such as being pregnant first, fear of their child committing adultery and others. The judge rejected the request for dispensation of marriage because the prospective in-laws were not present and because the prospective husband was not working. The rejection of the marriage dispensation case carried out by the judge is aligned and in accordance with the goals of Maqashid shariah, namely religion, soul, mind, lineage, property.
مستخلص البحث
في قانون الزواج رقم 1 العام 1974 ، فَقْرَة 7 اية (1) قبل مراجعة، يذكر أن "الزواج مسموح به فقط إذا بلغ الرجل سن 19 عامًا وبلغت المرأة 16 عامًا". ثم، بسبب كثير من العوامل مراجعته أخيرًا في قانون الزواج رقم 1، فقرة 7 ، آية (1) التي مصدّق رسميًا إلى القانون رقم 16 العام 2019 كان 19 عامًا للحد سنّ الرجال والنساء. في بليتار لا يزال هناك كثير من المطالبة الرخصة الزواج. أسئلة البحث يعني كيف آراء القضاة محكمة الدينية بليتار عن كثير من المطالبة الرخصة الزواج في 2019-2021. و كيف نظر القضاة في ان يجيب وان يرفض المطالبة الرخصة الزواج لمقاصد الشريعة.
هذا البحث هو بحث تجريبي ، ويستخدم منهجًا كوفيًا ، حيث يحصل هذا البحث على البيانات من خلال مقابلة القضاة ويطالع الوثائق. أنواع ومصادر البيانات المستخدمة هي مصادر البيانات ، لمّا في عملية معالجة البيانات يتم استخدام تقنيات التحرير والتصنيف والتدقيق والتحليل والاستنتاج.
عرض البيانات هي أن كثير من المطالبة الرخصة عن الزواج في 2019-2021 في محكمة الدينية بليتار لأن الأسباب مختلفة، وهي تغييرات في القانون ، ونقص التعليم والتربية الروحية الراسخة على الأطفال ،ونقص الإشراف في الحياة والتحوّل استخدام الأطفال للتكنولوجيا ، والحمل قبل الزواج ، وكذلك بسبب الشعور بالقلق زاد عن الوالدين ، وحرية الارتباط. نظر القضاة في ان يجيب و أن يرفض المطالبة الرخصة الزواج لمقاصد الشريعة لجاسر عودة. وافق المخبرون على المطالبة الرخصة الزواج لعوامل عاجلة مثل الحمل أولاً ، والخوف من ارتكاب طفلهم الزنا وغيرها. العوامل رفض القضاة عن المطالبة الرخصة الزواج لأن سيدي المحترم المرتقب لم يحضر في ولمة العرس ولأن الزوج المرتقب لا يعمل. إن رفض مسألة المطالبة الزواج الذي يعمل القاضة قد مطابقة ومتشابه بهدف مقاصد الشريعة وهي الدين، والنفس، والعقل، والنسب، والمال.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Kadarisman, Ali | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Permohonan, Dispensasi Kawin, Maqashid Syariah Jasser Auda; Application, Marriage Dispensation, Maqashid Syariah Jasser Auda; املطالبة، الرخصة التزويج، ملقاصد الشريعة جاسر عودة | ||||||
Subjects: | 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220405 Religion and Society | ||||||
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah | ||||||
Depositing User: | Siti Amanatus Sulasah | ||||||
Date Deposited: | 26 Dec 2022 10:53 | ||||||
Last Modified: | 26 Dec 2022 10:53 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/42757 |
Downloads
Downloads per month over past year
Available Versions of this Item
- Pandangan Hakim Pengadilan Agama Blitar tentang banyaknya permohonan dispensasi kawin perspektif Maqashid Syariah Jasser Auda. (deposited 26 Dec 2022 10:53) [Currently Displayed]
Actions (login required)
View Item |