تكوين بيئة اللغة العربية لترقية مهارة الكلام بمعهد مفتاح العلوم للمحمدية فكجنجان بكالونجان

مستخلص البحث

هذا البحث يبدأ من المخاوف على أي مشكلات وقعت في أي مؤسسة تربوية هي قلة أمثلية في تكوين البيئة التعلمية. لأن العامل الأهم الذي يؤثر نجاح التعلم عامة وتعلم اللغة العربية خاصة توفّر البيئة اللغوية الجيدة. ومن إحدى المؤسسات المقصودة هي المعهد الإسلامي مفتاح العلوم محمدية أمبوكمبنج. فمن المهمة تكوين البيئة اللغوية التي تدعم الطلاب في ترقية مهارة الكلام العربي.

استخدمت الباحثة في هذا البحث المدخل الكيفي بمنهج دراسة الوصفية التحليلية، ويتم جمع البيانات فيها عن طرق الملاحظة غير المشاركة والمقابلة العمّيقةو الوثائقية. وللتأكد من صدق البيانات استخدمت المنهج التثليثي.وأهداف البحث من هذا البحث هو: لتحليل حالة البيئة العربية بمعهد مفتاح العلوم محمدية أمبوكمبنج، لتحليل العوامل في إيجاد البيئة اللغوية فى معهدمفتاح العلوم محمدية أمبوكمبنج، لوصف الصعوبة التى تواجه في إيجاد البيئة اللغوية فى معهد مفتاح العلوم محمدية أمبوكمبنج. وقد توصلت الباحثة إلى :

غالبا تنقسم البيئة اللغوية في المعهد الإسلامي مفتاح العلوم محمدية أمبوكمبانج بكالونجان إلى قسمين هما البيئة الصنعية والبيئة طبعية. أما البيئة الصنعية فتوضح على عملية التعليم في داخل الفصل وخارجه والبيئة الطبعية فلم تدل على البيئة التي تدعمها كاملة والتي تطبيقها في الأنشطة اليومية لدى الطلاب من الكلام كله والحالة والسلوك التي تتعلق بالحياة اليومية لدى الطلاب والمعلم وكل الناشط الأكاديمي.

ENGLISH:

This research came from concern for various problems contained in the educational institutions that is less optimal in the learning environment especially the language environment. because of the most important factor which influence learning success in general and Arabic in particular. is the availability of a good language environment. one of these institutions is Miftahul Ulum Muhammadiyah Ambokembang. so it is very important to form an Arabic language environment which supports students to improve their ability to speak Arabic

This research is descriptive qualitative research. Data was collected using observation, in-depth interviews, and documentation as reinforcement and support. the collected data is then validated the truth, kecookan and reliability through triangulation of methods and sources. Furthermore, the data was organized, interpreted, and concluded in each case of the study, then compared with the data in other research cases, then the final conclusions were drawn.

This research aim to analyze the environmental conditions of the Arabic language at the Miftahul Ulum Muhammadiyah Islamic boarding school in Ambokembang, to analyze influential factors in creating an Arabic environment at the Miftahul Ulum Muhammadiyah Islamic boarding school in Ambokembang, to describe the obstacles faced in creating an Arabic environment at the Miftahul Ulum Muhammadiyah Islamic boarding school in Ambokembang.

This study produced several findings, as follows: In general the language environment at the Miftahul Ulum Islamic Boarding School in Muhammadiyah Ambokembang Pekalongan is divided into two types, namely the artificial environment and the natural environment. The artificial environment is classified into the learning process in the classroom and outside the classroom, while the natural environment has not shown a language environment that perfectly supports the implementation of the daily activities of students, namely all the words, circumstances and behavior related to students' daily lives and Ustadz and the entire academic community. The formal environment plays a role in mastering language rules in conscious language learning. Students are directed to the language learning activities they are studying. Non-formal environment plays a role in mastering the diversity of language use in non-formal situations. The strategy of creating an Arabic language environment in order to improve students' speaking skills in the Miftahul Ulum Muhammadiyah Islamic boarding school with the collaboration between santri, cleric / cleric, and the academic community in order to familiarize the use of Arabic in terms of synergizing between Vision Mission and the objectives of Arabic learning.

INDONESIA:

Penelitian ini berangkat dari sebuah keprihatinan atas berbagai persoalan yang terdapat di berbagai lembaga pendidikan bahwasanya kurang optimalnya dalam penciptaan lingkungan belajar. Karena faktor terpenting yang mempengaruhi keberhasilan belajar pada umumnya, dan bahasa arab pada khusunya adalah tersedianya lingkungan berbahasa yang baik. Salah satu dari lembaga tersebut adalah pondok pesantren Miftahul Ulum Muhammadiyah Ambokembang. Maka penting sekali untuk membentuk lingkungan berbahasa Arab yang mendukung santri dalam peningkatan ketrampilan berbicara bahasa Arab.

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif analisis. Data dikumpulkan dengan menggunakan observasi non-partisipan (passive participant), teknik wawancara mendalam, dan dokumentasi sebagai penguat dan pendukung. Data yang terkumpul kemudian divalidasi kebenaran, kecookan dan kehandalannya melalui trianggulasi metode dan sumber. Selanjutnya data diorganisasi, dimaknai, dan disimpulkan pada setiap kasus penelitian, kemudian dibandingkan dengan data pada kasus penelitian yang lain, selanjutnya ditarik kesimpulan akhir.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keadaan lingkungan bahasa Arab di pondok pesantren Miftahul Ulum Muhammadiyah Ambokembang, untuk menganalisis faktor yang berpengaruh dalam menciptakan lingkungan bahasa Arab di pondok pesantren Miftahul Ulum Muhammadiyah Ambokembang, untuk mendeskripsikan hambatan yang dihadapi dalam menciptakan lingkungan bahasa Arab di pondok pesantren Miftahul Ulum Muhammadiyah Ambokembang.

Penelitian ini menghasilkan beberapa temuan, sebagai berikut: Secara umum lingkungan berbahasa di pondok pesantren Miftahul Ulum Muhammadiyah Ambokembang Pekalongan terbagi atas dua macam, yaitu lingkungan buatan dan lingkungan alamiah. Adapun lingkungan buatan diklasifikasikan atas proses pembelajaran di dalam kelas dan di luar kelas, sedangkan lingkungan alamiah belum menunjukkan lingkungan berbahasa yang mendukung secara sempurna yang implementasinya pada kegiatan sehari-hari santri yakni segala perkataan, keadaan dan tingkah laku yang berhubungan dengan kehidupan sehari hari mahasiswa dan ustadzah serta seluruh civitas akademika. Lingkungan formal berperan dalam penguasaan kaidah-kaidah bahasa pada pembelajaran bahasa secara sadar. Mahasiswa diarahkan pada kegiatan pembelajaran kebahasaan yang sedang dipelajarinya. Lingkungan non formal berperan dalam penguasaan keberagaman penggunaan bahasa dalam situasi non formal. Strategi penciptaan lingkungan bahasa arab dalam rangka meningkatkan kemahiran berbicara santri di pondok pesantren Miftahul Ulum Muhammadiyah dengan adanya kerjasama antara santri, ustadz/ustadzah, serta civitas akademika agar membiasakan penggunaan bahasa arab dari segi mensinergikan antara Visi Misi dan Tujuan dari pembelajaran bahasa Arab itu sendiri.