Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dalam aspek pengembangan diri di MTs Negeri Lamongan

INDONESIA:

Pendidikan merupakan komponen penting dalam membentuk sumber daya manusia yang berkualitas dan siap menghadapi tantangan zaman. Pengembangan diri di sekolah merupakan salah satu komponen penting dari struktur KTSP yang diarahkan guna membentuk peserta didik menjadi manusia yang mampu mengembangkan potensinya secara optimal, yaitu menjadi manusia yang mampu menata diri dan menjawab berbagai tantangan baik dari dirinya sendiri maupun lingkungannya. Akan tetapi selama ini kegiatan pengembangan diri sering dikesampingkan dari kegiatan kurikuler lainnya dan jarang mendapatkan perhatian penuh. Hal ini disebabkan kegiatan pengembangan diri dianggap bukan bagian dari kegiatan kurikuler sekolah dan sifatnya hanya penunjang. Begitu juga masalah yang sering muncul sekarang ini adalah masalah pola pikir guru, di mana guru terbiasa dengan kurikulum yang sudah jadi dari pemerintah, ketika diterapkannya KTSP mengalami kesulitan dalam mengimplementasikannya, sehingga guru dalam menjalankan tugasnya kurang begitu optimal. Padahal dengan adanya kegiatan pengembangan diri akan membantu keberhasilan siswa dalam pembelajaran. Oleh sebab itu, guru perlu mengetahui implementasi pengembangan diri.

Fokus penelitian ini adalah implementasi pengembangan diri di MTs. Negeri Lamongan yang meliputi bentuk-bentuk pengembangan diri di MTs. Negeri lamongan, implementasi KTSP dalam aspek pengembangan diri di MTs. Negeri Lamongan, serta faktor pendukung dan penghambat implementasi KTSP dalam aspek pengembangan diri di MTs. Negeri Lamongan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui implementasi pengembangan diri yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan tindak lanjutnya.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Adapun untuk menguji keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan presistent observation, triangulasi data, dan perderieting.

Hasil penelitian ini menyatakan bahwa kegiatan pengembangan diri di MTs. Negeri Lamongan memiliki bentuk yang bermacam-macam, meliputi kegiatan terprogram seperti BK dan ekstra kurikuler dan kegiatan tidak terprogram seperti kegiatan rutinan, kegiatan keteladanan, dan kegiatan spontan. Implementasi pengembangan diri di MTs. Negeri Lamongan meliputi beberapa tahap yaitu 1) Perencanaan untuk menentukan model-model kegiatan pengembangan diri dan perencanaan program-program yang akan dilaksanakan, 2) Pelaksanaan kegiatan pengembangan diri yang ditentukan oleh masing-masing guru pembina, 3) Evaluasi, dan 4) Tindak lanjut untuk perencanaan berikutnya. Adapun faktor pendukung kegiatan pengembangan diri di MTs. Negeri Lamongan meliputi siswa yang berkualitas, motivasi siswa, dan adanya swadaya. Sedangkan faktor penghambatnya adalah siswa, kurangnya tenaga guru BK, dan sarana dan prasarana yang kurang memadai. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti menyarankan bahwa dalam melaksanakan kegiatan pengembangan diri harus terdapat perencanaan yang matang mulai dari penentuan model-model kegiatan sampai dengan ketersediaan sarana serta dananya, sehingga dengan adanya perencanaan yang matang akan berpengaruh terhadap pelaksanaan, evalusi serta tindak lanjut yang akan diberikan.