Safitri, Diajeng (2011) Strategi pemeliharaan konsep diri lanjut usia tanpa keluarga: Studi kasus di Desa Compreng RT.16 RW.04 Widang-Tuban. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
07410020.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (4MB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK
Secara alamiah setiap manusia akan menjadi tua atau mengalami proses penuaan. Di Indonesia usia lanjut adalah mereka yang berumur 60 tahun atau lebih yang merupakan periode penutup dalam rentang hidup seseorang. Lansia yang hidup dalam kesendirian atau tanpa keluarga memang tidak sama dengan lansia yang memiliki keluarga lengkap dan merawatnya dengan baik. Keluarga masih merupakan tempat berlindung yang paling disukai para lansia. Konsep diri merupakan gambaran yang dimiliki oleh individu tentang dirinya meliputi kondisi fisik, psikologis, sosial dan emosional, aspirasi dan prestasi. Sedangkan rumusan masalah dalam penelitian ini adalah pertama, bagaimana kondisi konsep diri lansia tanpa keluarga. Kedua bagaimana tahap pembentukan konsep diri lansia tanpa keluarga. Ketiga, faktor apa saja yang mempengaruhi pemeliharaan konsep diri lansia tanpa keluarga, dan keempat, bagaimana strategi pemeliharaan konsep diri lansia tanpa keluarga di desa Compreng RT.16 RW. 04 Widang-Tuban.
Penelitian ini memiliki beberapa tujuan, yaitu pertama, mendeskripsikan kondisi konsep diri lansia tanpa keluarga di desa Compreng RT.16 RW. 04 Widang-Tuban. Kedua, memetakkan tahap pembentukan konsep diri lansia tanpa keluarga. Ketiga, menganalisa faktor yang mempengaruhi pemeliharaan konsep diri lansia tanpa keluarga. Keempat, menemukan bentuk strategi pemeliharaan konsep diri lansia tanpa keluarga di desa Compreng RT.16 RW. 04 Widang -Tuban.
Untuk meneliti hal tersebut digunakan metode penelitian kualitatif deskriptif jenis studi kasus. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan metode Miles dan Huberman dengan melalui tiga tahap, yaitu data reduction, data display dan conclution drawing atau verivication.
Hasil penelitian didapatkan bahwa pertama, kondisi konsep diri kedua lansia tanpa keluarga adalah konsep diri positif, Kedua, subyek 1 dan subyek 2 memulai tahap konsep dirinya melalui konsep diri primer yang berasal dari lingkungan keluarga. Ketiga, faktor internal merupakan faktor yang mempengaruhi pemeliharaan konsep diri subyek 1 dan faktor eksternal adalah faktor yang mempengaruhi pemeliharaan konsep diri subyek 2. Keempat, strategi pemeliharaan konsep diri lansia tanpa keluarga yaitu (a) Subyek 1 dan subyek 2 mampu membangun hubungan baik dengan lingkungan sekitar meskipun mereka sering dihina oleh tetangga-tetangganya. (b) ketika subyek 1 dan subyek 2 mempunyai masalah dengan lingkungan sekitar, satu hal yang mereka lakukan adalah hanya diam tanpa banyak berkomentar. (c) Selalu mengucapkan terima kasih ketika subyek 1 mendapatkan pemberian apapun dari orang lain dan bagi subyek 2 adalah selalu menyapa orang-orang yang tidak suka dengan subyek 2. (d) Subyek 1 dan subyek 2 mempunyai tujuan hidup jangka pajang yang jelas yakni diberikan sehat wal ‘afiat dan diberi umur panjang serta tujuan hidup jangka pendek mereka adalah bertemu dan berkumpul bersama anak-anak yang sudah mereka besarkan. (e) Subyek 1 dan subyek 2 memandang masalah sebagai sesuatu yang wajar ada pada setiap manusia dan mereka menerima masalah yang ada dengan ikhlas, sabar dan tawakkal kepada Allah SWT.
ABSTRACT
Naturally every man would be old or aging. In Indonesia elderly are those 60 years old or more which is the period covering the span of a person's life. Elderly who live in isolation or without family is withoutt the same as the elderly who have a complete family and take good care. The family is still the most preferred refuge of the elderly. The self-concept is owned by an individual picture of him covering the physical, psychological, social and emotional, aspirations and achievements. While the formulation of the problem in this study is the firstly, how the condition of the concept of self-concept without family. Secondly, how the self-concept formation stage elderly without family. Thirdly, what factors influence the improvement of the concept of self-concept without family and fourthly, how the concept of self improvement strategy elderly without family in the Compreng village Compreng RT.16 RW. 04 Widang-Tuban.
This study has several aims: firstly, to describe the condition of the concept of self- concept without family in the Compreng village RT.16 RW.04 Widang-Tuban. Secondly, the formation of self-concept stage to map the elderly without families. Thirdly, analyze the factors that influence of the self-concept improvement elderly without families. Fourthly, find a form of self-concept improvement strategy elderly without family in the Compreng village RT.16 RW. 04 Widang-Tuban.
To investigate this descriptive used the qualitative research method types of case studies. The collection of data using the method of observation, interview and documentation. Data analysis using the method of Miles and Huberman through three stages, namely data reduction, data display and drawing or verivication conclution.
The study found that firstly, the condition of the two elderly without family self-concept is a positive self-concept. Secondary, subjects 1 and 2 start the self-concept phase through primary self-concept derived from the family environment. Thirdly, internal factors are factors that influence the improvement of a subject's self-concept and external factors are the factors that influence the improvement of self-concept subjects 2. Fourthly, the concept of self-improvement strategy elderly without family, namely (a) Subject 1 and subject 2 are able to build good relations with the environment even though they are often ridiculed by his neighbors. (b) when the subject 1 and subject 2 has a problem with the environment, one thing they do is just quietly without much comment. (c) Always say thank you when the subject first to get any gift from someone else and for subject 2 is always greet the people who do withoutt like the subject 2. (d) Subject 1 and subject 2 has a long shelf life purpose is clear: given a healthy wal 'afiat and given the longevity of life as well as their short-term goal is to meet and gather with the children they have raised. (e) Subject 1 and subject 2 looking at the problem as something natural in every human being and they accept that there are problems with sincerity, patience and resignation to God Almighty.
ABSTRAK ARABIC
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Arifin, Zainul | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Strategi Pemeliharaan; Konsep Diri; Lansia Tanpa Keluarga; Improvement Strategy; Self-Concept; Without Family | ||||||
Departement: | Fakultas Psikologi > Jurusan Psikologi | ||||||
Depositing User: | Fadlli Syahmi | ||||||
Date Deposited: | 07 Dec 2022 15:30 | ||||||
Last Modified: | 07 Dec 2022 15:30 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/42155 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |