Hubungan antara pola makan dengan sindrom dispepsia pada mahasiswa angkatan 2019-2021 Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

INDONESIA:

Latar Belakang: Sindrom dispepsia merupakan sebuah gejala gangguan saluran pencernaan yang ditandai dengan keluhan rasa tidak nyaman berupa sakit pada regio epigastrium bagian atas atau ulu hati, rasa penuh sesudah makan, mual, muntah dan nyeri terbakar . Salah satu faktor risiko yang dapat mengakibatkan kejadian sindrom dispepsia adalah pola makan antara lain jenis makanan, seperti: makanan asam, makanan pedas, dan makanan/minuman iritatif. Tujuan: Mengetahui hubungan antara pola makan dengan sindrom dispepsia pada mahasiswa angkatan 2019—2021 PSPD FKIK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Metode: Menggunakan metode cross sectional terhadap 67 responden yang diambil secara consequtive sampling pada populasi berjumlah 147 mahasiswa angkatan 2019—2021 PSPD FKIK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Cara pengumpulan data dengan kuesioner tertutup dan analisis data menggunakan SPSS. Hasil: Responden yang sering mengonsumsi makanan asam lebih banyak dari responden yang jarang mengonsumsi makanan asam, tidak terdapat hubungan bermakna antara pola makan yang mengonsumsi makanan pedas dengan sindrom dispepsia (p-value = 0,346), dan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pola makan yang mengonsumsi makanan/minuman iritatif dengan sindrom dispepsia (p-value = 0,542). Simpulan: Tidak terdapat hubungan bermakna antara pola makan yang mengonsumsi jenis makanan/minuman tertentu: asam, pedas, iritatif, dengan sindrom dispepsia pada mahasiswa angkatan 2019—2021 PSPD FKIK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

ENGLISH:

Background: Dyspepsia syndrome is a symptom of digestive tract disorders characterized by complaints of discomfort in the form of pain in the upper epigastric region or heartburn, feeling full after eating, nausea, vomiting and burning pain. One of the risk factors that can lead to the incidence of dyspepsia syndrome is eating patterns, including types of food, such as acidic foods, spicy foods, and irritating foods/drinks. Purpose: Knowing the relationship between eating patterns and dyspepsia syndrome in students of the 2019-2021 class of PSPD FKIK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Method: Using a cross-sectional method, 67 respondents were taken by consecutive sampling in a population of 147 students from the 2019-2021 PSPD FKIK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang class. The data collection method is a closed questionnaire and data analysis using SPSS. Result: Respondents who often consume acidic foods are more than respondents who rarely eat acidic foods, there is no significant relationship between eating patterns that eat spicy food and dyspepsia syndrome (p-value = 0.346), and there is no significant relationship. Significantly between eating patterns that consume irritating foods/drinks with dyspepsia syndrome (p-value = 0.542). Conclusion: There is no significant relationship between eating patterns that consume certain types of food/drinks: sour, spicy, irritating with dyspepsia syndrome in the 2019- 2021 PSPD FKIK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang students.