Arifin, Dinul (2008) Alasan cerai gugat di pengadilan agama Blitar. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
02210035.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (463kB) |
Abstract
Pada saat ini kekerasan Dalam Rumah tangga sudah sangat sering terjadi di sekitar kita, baik itu berupa kekerasan fisik, kekerasan psikologis maupun kekerasan ekonomi. Kekerasan dalam rumah tangga adalah suatu kekerasan domestik yaitu kekerasan yang terjadi pada suatu wilayah tertentu yang berupa keluarga. Dimana korban kekerasan dalam rumah tangga tersebut kebanyakan adalah ibu-ibu rumah tangga. Oleh karena itu pemerintah sebagai pelayan masarakat mencoba memberi solusi dengan penyelesaian secara hukum, baik melalui proses hukum perdata maupun proses hukum pidana. Secara hukum perdata, para korban kekerasan dalam rumah tangga menyelesaiakn permasalahanya melalui Pengadilan Agama dengan cara diceraikan atau diputuskan hubungan pernikahannya. Sedangkan secara pidana penyelesaian tersebut berupa pemberian sanksi pidana kepada pelaku tindakan kekerasan dalam rumah tangga. Oleh karena itu peneliti merasa perlu untuk mengetahui dengan pertimbangan apakah para ibu korban kekerasan dalam rumah tangga tersebut menentukan opsinya. Dan faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi pertimbangaan tersebut. Dari hal itu maka peneliti mengambil atau mencari dua puluh orang sebagai sampel, guna mengetahui apa yang mendasari tindakan mereka dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya. Dengan adanya penelitian terhadap kedua puluh orang tersebut peneliti menemukan hasil bahwa ratarata dari mereka semua memilih penyelesaian secara hukum di Pengadilan Agama didasari oleh beberapa hal, baik itu yang hal yang sifatnya prosedural maupun nonprosedural. Yang dimaksud prosedural di sini adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan aturan - aturan formal dari penagdilan seperti proses berperkaranya, pembiayaan dan lain sebagainya. Sedangkan yang non-formal adalah segala sesuatu yang berada di luar pengadilan.seperti status sosial mereka di masyarkat atau akibat dari adanya putusan pengadilan. Dari adanya dua hal pokok yang mempengaruhi pertimabngan mereka bisa disimpulkan bahwa mereka ingin lepas dari adanya kekerasan dalam rumah tangga tersebut, baik lepas dari tindakan yang dilakukan oleh pelaku tindak kekerasan dan juga ingin menghilangkan suatu wilayah domestik yang berpotensi untuk memunculkan tindakan kekerasan dalam rumah tangga tersebut.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Jundiani, Jundiani | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Cerai gugat; KDRT | ||||||
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah | ||||||
Depositing User: | puput nuzilatin fithroh | ||||||
Date Deposited: | 10 Aug 2016 18:47 | ||||||
Last Modified: | 10 Aug 2016 18:47 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/4205 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |