Perbedaan gaya pengambilan keputusan mahasiswa psikologi antara yang aktif dan tidak aktif berorganisasi

ABSTRAK

Menghadapi segala proses yang terjadi di sekelilingnya dan di dalam dirinya, hampir setiap manusia membuat atau mengambil keputusan dan melaksanakannya, ini tentu dilandasi asumsi bahwa segala tindakannya secara sadar merupakan pencerminan hasil proses pengambilan keputusan dalam pikirannya; sehingga sebenarnya manusia sudah sangat terbiasa dalam membuat keputusan. Proses sejak indentefikasi masalah sampai pemilihian solusi terbaik inilah yang disebut proses pengambilan keputusan.

Penelitian ini membahas tentang perbedaan gaya pengambilan keputusan mahasiswa yang mengikuti dan tidak mengikuti organisasi.. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimanakah gaya pengambilan keputusan mahasiswa yang mengikuti organisasi dan tidak mengikuti organisasi? 2) Apakah ada perbedaan gaya pengambilan keputusan antara mahasiswa yang aktif dan tidak aktif berorganisasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa angkatan 2007 dan 2008 yang berjumlah 290 responden. Peneliti menggunakan 48 responden sebagai sampel atau setara dengan 20% dari populasi. Teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan angket.

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa berdasarkan hasil perhitungan data yang diperoleh dari angket tingkat gaya pengambilan keputusan mahasiswa yang mengikuti organisasi, dari 24 responden didapatkan 15 responden atau setara dengan (63%) berada pada tingkat gaya pengambilan keputusan yang tinggi atau rasioanl. 5 responden atau setara dengan (20%) berada pada kategori tingkat gaya pengambilan keputusan sedang atau incremental. Sedangkan, 4 responden lainnya atau setara dengan (17%) mempunyai tingkat gaya pengambilan keputusan yang rendah atau lebih cendrung menggunakan intuisi dalam mengambil keputusan.

Berdasarkan hasil perhitungan data yang diperoleh angket gaya pengambilan keputusan mahasiswa yang tidak mengikuti organisasi, dari 24 responden didapatkan 6 responden atau setara dengan (25%) berada pada tingkat gaya pengambilan keputusan yang tinggi atau rasioanl. 14 responden atau setara dengan (58%) berada pada kategori tingkat gaya pengambilan keputusan sedang atau inkremental. Sedangkan, 4 responden lainnya atau setara dengan (17%) mempunyai tingkat gaya pengambilan keputusan yang rendah atau lebeih cendrung menggunakan intuisi dalam mengambil keputusan.

Berdasarkan hasil analisis uji t dapat dikatakan bahwa hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan gaya pengambilan keputusan yang signifikan antara mahasiswa yang aktif di organisasi dengan mahasiswa yang tidak aktif di organisasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa rata-rata gaya pengambilan keputusan mahasiswa yang aktif di organisasi sebesar 121,58, sedangkan mahasiswa yang tidak aktif di organisasi sebesar 118,58. Selisih perbedaannya sebesar 3,0, hal ini menunjukkan bahwa gaya pengambilan keputusan mahasiswa yang aktif di organisasi lebih baik daripada mahasiswa yang tidak aktif di organisasi.