Kirana, Galuh Candra (2010) Tato sebagai Identitas Sosial. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
06410016.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (785kB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK
Sebuah kelompok sosial memerlukan ciri atau simbol yang menandakan keberadaan suatu kelompok tersebut. Simbol ini bisa berupa bendera, lambang dari kelompok sosial tersebut, atribut-atribut kelompok sosial, serta simbol yang direpresentasikan pada seni melukis tubuh atau tato. Tubuh, bagi sebagian orang, menjadi media tepat untuk berekspresi dan eksperimen. Tato merupakan salah satu simbol yang menandakan keberadaan sebuah kelompok. Simbol berasal dari kata symboling atau symbolizing yang berarti melambangkan. Simbol secara terminologi memiliki pengertian bahasa rupa yang diwujudkan dalam bentuk materi gambar yang telah disepakati secara bersama-sama. Simbol merupakan aspek yang terdalam dari kenyataan yang terjangkau oleh alat pengenalan lain.
Penelitian ini dilakukan di paguyuban Manunggal Sejati Ning Panguripan. Penelitian ini mengambil subyek empat orang, tiga orang merupakan anggota sedangkan satu orang lagi merupakan ketua dari paguyuban tersebut. Paguyuban Manunggal Sejati Ning Panguripan adalah salah satu aliran kepercayaan yang berkembang diindonesia yang memiliki dasar sebuah persahabatan dan persaudaraan. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Pada proses observasi, penelitian ini menggunakan observasi partisipan, overt (terbuka) dan alamiah. Alat observasi yang digunakan adalah anecdotal. Pada wawancara, jenis wawancara yang digunakan yaitu wawanacara bebas terpimpin (semi-structured interviews).
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan narasi. Penelitian ini nantinya akan menuturkan bagaimana kehidupan sebuah paguyuban manunggal Sejati ning Panguripan dan atribut yang digunakan. latar belakang masuknya individu kedalam sebuah paguyuban dan pemahaman seseorang tentang paguyuban tersebut mencerminkan dalam sebuah pemaknaan indentitas sosial dan tato yang digambarkan bukanlah tato yang tidak memiliki makna dan arti. Tato yang digambarkan adalah tato bergambar macan kumbang dan mempunyai sebuah makna.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tato macan didalam sebuah paguyuban Manunggal Sejati Ning Panguripan adalah sebuah bentuk kekerasan yang tidak ingin ditunjukkan kedalam sebuah perilaku kekerasan dan tato dijadikan sebuah wadah untuk mengekang kekerasan tersebut. Tato di paguyuban ini juga merupakan proses munculnya sebuah identitas yang ditemukan dalam sebuah paguyuban Manunggal Sejati Ning Panguripan yaitu identitas seduluran, dan Identitas masa lalu. Disisi lain penelitian ini menemukan bahwa atribut dan simbol yang digunakan adalah mori sebagai lambang sebuah kesucian jiwa, lambang seduluran, dan tato macan kumbang. Kesemua hal itu yang menandakan sebuah paguyuban ini dengan paguyuban yang lainnya.
ABSTRACT
A social group needs characteristic or symbol that signifies the existence of that social group. The symbol can be flags, attributes and symbols of the social group itself, or a symbol that is represented into body painting art or tattoo. For some people, their body can be a good media to express and experiment with. Tattoo is one of symbol, which can be a signifier of the existence of a social group. Terminologically, symbol means fine language which is represented into a picture that has been agreed. Symbol is the inmost aspect from the fact that can be reached by other identification tools.
This research took place in Manunggal Sejati Ning Panguripan community. The research were taking four subjects, three of them was the member of the community while the rest was the leader of the community. Manunggal Sejati Ning Panguripan community is one of belief sect that exists in Indonesia; the community was founded on the basis of fraternity and brotherhood. The research methodology of this research is interview and observation. On the observation process, the researcher uses participant observation either overt or natural. The observation instrument that used is anecdotal. On the interview section the researcher uses semi-structured interviews method.
The research is a qualitative research with narrative approach;. This research will talk about how is the life of comunity Manunggal sejati ning Panguripan and the attributes that they use. The background when somebody join this comunity and the understanding about the comunity and reflect it to a social identity and tatoo, and the tatto that they reflect has a philosophical meaning. The tatoo that they draw is macan kumbang tatoo and has philosophical meaning.
The research result shows that tattoo in the Manunggal Sejati Ning Panguripan community is a form of violence that they do not want to show it into the rowdiness, and tattoo is used as a place to restraint the violence. Tattoo in this community also a process of identity raising that found in the community, that are fraternity identity and past identity. In the other side, the research found that the attributes and the symbols that used in this community is mori which symbolize the holy soul, fraternity symbol and macan kumbang tattoo. All the things before which differentiate this community with other communities.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Mahpur, Mohammad | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Tato; Identitas Sosial; Tattoo; Social Identity | ||||||
Departement: | Fakultas Psikologi > Jurusan Psikologi | ||||||
Depositing User: | Fadlli Syahmi | ||||||
Date Deposited: | 30 Nov 2022 10:01 | ||||||
Last Modified: | 30 Nov 2022 10:01 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/41919 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |