Pengembangan pembelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Malang 1

ABSTRAK

Aqidah akhlak sebagai salah satu unsur mutlak dalam proses pembelajaran, karena mata pelajaran aqidah akhlak memiliki kesinambungan intelektual dengan mata palajaran yang lainnya dalam membentuk kecerdasan, intelektualisme, dan moralitas kesholehan (kualitas keberagamaan) peserta didik. Dengan mengadakan penelaah secara mendalam terhadap materi-materi yang ada pada mata pelajaran aqidah akhlak maka tujuan pelajaran akan tercapai secara maksimal dan peserta didik mampu mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Pengembangan pembelajaran mata pelajaran aqidah akhlak di dalamnya diarahkan bukan hanya sekedar meminta siswa untuk menghafal nilai-nilai normative, disampaikan dengan ceramah dan diakhiri dengan ulangan, tetapi pengembangan pembelajaran yang mengarahkan siswa pada memahami konsep, keterampilan berfikir. Di samping itu, seorang pendidik sebagai ujung tombak proses pendidikan, memegang peranan besar dan posisi menentukan bagi keberhasilan pembelajaran.

Berdasarkan hal tersebut maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana pengembangan pembelajaran aqidah akhlak di MAN Malang 1, bagaimana pengembangan penilaian pembelajaran aqidah akhlak di MAN Malang 1 dan apa faktor pendukung dan penghambat pengembangan pembelajaran aqidah akhlak di MAN Malang 1.

Rancangan penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, dan untuk memperoleh data digunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Dalam menguji keabsahan data digunakan teknik triangulasi sumber, teknik dan kelengkapan referensial. Analisis data dilakukan dengan menggunakan interactive analysis models yaitu komponen reduksi data dan sajian data dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa MAN Malang 1 telah berupaya mengembangkan pembelajaran aqidah akhlak dan dinilai berhasil meskipun belum maksimal. Kurikulum yang digunakan untuk pengembangan pembelajaran adalah KTSP. Penetapan materi pada pembelajaran aqidah akhlak di MAN Malang 1 dikembangkan oleh para guru aqidah akhlak dengan memberikan materi-materi tambahan. Proses pembelajaran aqidah akhlak di MAN Malang 1 guru aqidah akhlak melakukan langkah-langkah sesuai dengan acuan kurikulum. Dalam menilai hasil atau keberhasilan dari pengembangan pembelajaran aqidah akhlak menggunakan test dan non test, bentuk tertulis dan lisan, pengamatan kinerja, dan penilaian diri atau penilaian sikap atau perubahan tingkah laku peserta didik terhadap teman, guru dan lingkungan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dari pembelajaran aqidah akhlak. Keberhasilan ini terkait dengan beberapa faktor pendukung di antaranya: (1) Guru - guru di MAN Malang 1 memiliki kesungguhan dalam mendidik siswanya, (2) Sarana prasarana yang lengkap, (3) Profesionalisme guru dalam mendidik siswa-siswanya. Disamping factor pendukung terdapat pula beberapa faktor Penghambat diantaranya: (1) Perbedaan tingkat Kecerdasan Siswa sehingga menuntut perhatian penuh dari guru, (2) RPP yang telah disusun tidak berjalan dengan baik.

Dengan hasil penelitian sebagaimana diuraikan di atas, maka beberapa saran yang yaitu (1) menjaga kerjasama antara pihak-pihak dalam pendidikan. (2) Persiapan yang matang dan maksimalisasi penggunaan media yang ada, sehingga pelajaran dapat tersampaikan dengan baik dan dapat meminimalisir faktor penghambat yang ada dan masalah perbedaan tingkat kecerdasan siswa dapat teratasi dengan baik.

ABSTRACT

Aqidah akhlak is one of the absolute elements in the learning process because it has intellectual continuity with others subject to create or built intelligent, intellectualism, and the religion quality of the student. With deeply held viewers at the subject material of aqidah akhlak . The main of this subject will get maximal achievement and the student can applies it in the daily life.

The developing learning at aqidah akhlak here the student are directed not only for remembering the normative value, by speech, and end by exam, but develop learning which leading the student to understand the concept, creative thinking. In other side a teacher as the top measure of the learning process as the main an important rule and as the position for the successful learning.

Based on that things this study conducted with the problems how the learning development of aqidah ahklak in MAN 1 MALANG.and how the assessment of the learning, and what the inhibitors and supporter factor in learning aqidah aklak .

This research use qualitative method. To get the data the researcher does observation, interview and documentations. To recheck the validity of the data this study uses the technique of triangulation, and referential technique. To analyze the data it use interactive analysis models that reduction component, presentation of data and make conclusion

The result of the study show that man malang had been effort to develop learning of aqidah ahlak and successfully done even not maximal .they use KTSP as the curriculum for the development in the learning process .the material is conducted by the teacher and make some addition .learning process of aqidah akhlak in man1 malang the teacher do based on the curriculum .assessment of the achievement result of the develop learning process they use test and non test, written and oral form, observation of work . And self assessment or attitude assessment, the attitude changes between the students. Teacher and the environment, based on the aim which wants to get from the learning development process. The successful is connected with some of support factors such as the teacher concern to teach the student or tech the student

seriously, the complete of the media, and the professionalisms of the teacher. Moreover there are also some inhibition factors such as the differences of the intelligent each the student it needs to be more pay attention. Lesson plan which contracted do not work correctly.

Based on the review, there are some suggestion first keep the cooperation between the student and teacher also of the part of the education member. Good preparation on the media and maximal effort to prevent the inhibition factor to the learning process