Fahmi, Rifqi Syahirul (2014) Pencarian nafkah di luar pulau sebagai salah satu penyebab terjadinya perceraian: Studi pandangan hakim Pengadilan Agama Bawean. Undergraduate thesis, Universitas Islan Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Introduction)
09210094 Pendahuluan.pdf Download (621kB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: Indonesia)
09210094 Indonesia.pdf Download (151kB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: English)
09210094 Inggris.pdf Download (86kB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: Arabic)
09210094 Arab.pdf Download (204kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 1)
09210094 Bab 1.pdf Download (393kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 2)
09210094 Bab 2.pdf Download (721kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 3)
09210094 Bab 3.pdf Download (325kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 4)
09210094 Bab 4.pdf Download (902kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 5)
09210094 Bab 5.pdf Download (232kB) | Preview |
|
|
Text (References)
09210094 Daftar Pustaka.pdf Download (218kB) | Preview |
|
Other (Appendices)
09210094 Lampiran.rar Download (1MB) |
Abstract
INDONESIA:
Pencarian nafkah diluar pulau merupakan salah satu penyebab terjadinya perceraian di Pulau Bawean hal ini disebabkan oleh kepergian seorang suami yang mencari nafkah di luar pulau, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Faktor pendorong untuk mencari nafkah keluar pulau kerena kondisi ekonomi keluarga yang tidak mencukupi dan minimnya lapangan pekerjaan di Pulau Bawean. Namun demikian, bekerja diluar pulau baik didalam negeri maupun diluar negeri selain dapat memperbaiki perekenomian keluarga tampaknya mendapat problem dalam keluarga. Jika kelurga tersebut tidk dapat mengatasi problem yang terjadi maka akan berujung dengan perceraian
Berdasarkan dari data tersebut, penelitian ini dilakukan di Pengadilan Agama Bawean. Masalah peneltian ini adalah Bagaimana tanggapan Hakim Pengadilan Agama Bawean mengenai penyebab terjadinya perceraian di Pulau Bawean dan Mengapa mencari nafkah di luar pulau menyebabkan perceraian menurut pandangan Hakim Pengadilan Agama Bawean
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, metode yang digunakan menggunakan metode wawancara dan dokumentasi, yang kemudian dilakukan proses editing, di seleksi dan dianalisi. Di samping itu juga didukung dengan kajian pustaka sebagai referensi untuk memperkuat apa yang telah diperoleh di lapangan.
Dari hasil penelitian berdasarkan permasalaha tentang Bagaimana tanggapan Hakim Pengadilan Agama Bawean mengenai penyebab terjadinya perceraian di Pulau Bawean adalah tidak ada tanggung jawab, Tidak ada keharmonisan dalam rumah tangga dan ekonomi. Adapun mengenai Mencari nafkah di luar pulau menyebabkan perceraian menurut pandangan Hakim Pengadilan Agama Bawean: disebabkan karena suami sudah tidak pernah menghiraukan isteri dan keluarganya akhirnya rumahtangga mereka pun berantakan dan berakhir dengan perceraian, tidak ada keharmonisan : disebabkan karena seorang suami tidak pernah memberi kabar bahkan ada yang tidak pernah puang lagi ke Bawean dan Ekonomi : Pandapatan suami di pulau bawean yang tidak mencukupi memicu suami untuk mencari nafkah keluar Pulau. Sayangnya setelah suami berada diluar pulau dia lupa kepada keluarganya di Bawean dan tidak mengirim uang kepada istrinya. Akhirnya istri mengajukan gugat cerai karena tidak pernah mengirim uang dan tidak ada kabar
ENGLISH:
The Sustenance Quest in Outer Island is one cause of the divorce in Bawean Island. This is due to the husband departure to the Sustenance Quest outside the island, domestically or abroad. The driving factors to the Sustenance Quest outside the island are the economic conditions of the island because they were not sufficient and fewer jobs in Bawean Island. However, working outside the island both in the country and abroad besides to fixing the family economies also pose a problem in the family. If the family can not resolve the problem that happens, it will lead to the divorce.
Based on these data, the research was conducted in the Bawean Religious court. The research problem is how the Judge of Bawean Religious Court responses regarding the causes of the divorce in Bawean Island and why the view of the Judges in Bawean Religious Court about Sustenance Quest outside the island caused the divorce.
This research is descriptive qualitative. Method used is interviews and documentation, then carried out the editing process, selection and analyzed. Beside that, it is also supported by the study of literature as a reference to reinforce what has been gained in the field.
From the research, based on the problem of the Religious Court at Bawean is how bawean judge responses about the causes of divorce in Bawean Island is no responsibility, no harmony in the household and the economy. As to earn a living outside the island led to a divorce in the eyes of the Religious Court, because the husband had not been ignoring his wife and family eventually their household was a mess and end up with divorce, there was no harmony: caused by a husband never even apprise some will never return again to Bawean and Economy: Husband income in Bawean island is not enough to trigger the husband to make a living off the island. Unfortunately after the husband in the outside the island he forgot to his family in Bawean and do not send money to his wife. Finally, his wife filed a divorce because he never sends information and money.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Keywords: | Perceraian; Nafkah; Pengadilan Agama; Divorce; Sustenance; Religious Court |
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012807 Talaq & Khulu' (Divorce) |
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah |
Depositing User: | Chusnul Faida Ulfa |
Date Deposited: | 14 Jul 2015 11:18 |
Last Modified: | 14 Jul 2015 11:18 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/419 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |