Implementasi kegiatan keputrian dalam internalisasi pendidikan karakter siswi Madrasah Aliyah Negeri Malang I

ABSTRAK

Saat ini, banyak remaja yang melakukan perbuatan menyimpang dan tidak sesuai dengan ajaran agama Islam. Akibatnya mereka mudah terpengaruh pergaulan bebas, sehingga membutuhkan suatu pendidikan yang menunjukkan karakter yang baik. Para remaja, khususnya perempuan dididik dalam kegiatan keputrian secara rutin guna memahami ilmu tentang kewanitaan. Hal ini penting karena perempuan perlu mempunyai suatu wadah atau tempat untuk mengisi dengan beberapa kegiatan kewanitaan. MAN Malang I menyelenggarakan kegiatan keputrian setiap hari jum’at. Seluruh siswi diharuskan mengikuti kegiatan ini karena kegiatan ini penting untuk generasi muda sekarang ini. Sesuai dengan UU No.20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 3. Kegiatan keputrian di MAN Malang I adalah tempat/wadah khusus siswi (haid) saja, daripada mereka mengganggu kegiatan lainnya khususnya pada waktu sholat jum’at. Maka dewan guru, mengharapkan siswi (haid) mengikuti kegiatan keputrian. Serta siswi dapat menginternalisasi pendidikan karakter tertentu. Permasalahan dalam penelitian ini yaitu 1) bagaimana upaya perencanaan dalam kegiatan keputrian dalam internalisasi pendidikan karakter, 2) bagaimana implementasi kegiatan keputrian dalam internalisasi pendidikan karakter, 3) apa saja faktor penghambat dan pendukung kegiatan tersebut.

Metode dan prosedur penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan analisis data reflective thinking. Metode penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, interview, dan dokumentasi.

Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa:1) Dalam upaya perencanaan guru kegiatan keputrian selalu mempersiapkan perangkat alat belajar lengkap, sehingga guru mudah untuk mengajar dalam keputrian, 2) implementasi kegiatan keputrian sudah cukup baik dan siswi juga dapat menginternalisasi pendidikan karakter tertentu dari kajian tersebut,
3) Faktor pendukung terfasilitasi media pembelajaran yang lengkap, adanya guru pembimbing sedangkan faktor penghambat mencakup tentang kurangnya kesadaran pentingnya kegiatan, dewan guru merasa kesulitan ketika mengatur seluruh siswi untuk lebih tertib dalam aula.

ABSTRACT

Nowadays, many teenagers do not act in accordance with the aberrant and the teachings of Islam. As a result they are easily influenced promiscuity, thus requiring a study that shows good character. The teenagers, particularly girls are educated in regular women's affairs activities in order to understand the science of femininity. This is important because women need to have a container or a place to fill with some of the activities of femininity. MAN Malang I conducting women's affairs activity every Friday. The entire student required to attend this event because this event is important for young people today. In accordance with Law No.20 of 2003 on National Education System Section 3. women's affairs activity in MAN Malang I was place / container special for only student (period), rather than interrupt their other activities, especially at the time of Friday prayers. Then the board of teachers, students expect (period) followed women's affairs activities. And students can internalize the specific character education. Problems in this study were 1) how the women's affairs activities planning efforts in the internalization of character education, 2) how the implementation of character education women's affairs in internalization, 3) what are the factors inhibiting and supporting these activities.

Methods and procedures for the research. is a qualitative approach to data analysis reflective thinking. Method of determining the sample using purposive sampling technique with data collection techniques using observation, interviews, and documentation.

The results of this research. concluded that: 1) In an effort to teacher planning women's affairs activities always prepare a complete set of tools to learn, so it is easy for teachers to teach in women's affairs, 2) implementation of women's affairs activities good enough and students also can internalize some of the educational character of the study, 3) Factors supporting media facilitated learning is complete, the supervising teacher while inhibiting factors include lack of awareness about the importance of the activities, teachers find it difficult when the council set the whole student to be more orderly in the halls.