Fajri, Fatkhullah AlmarII (2022) Hubungan antara intensitas melihat konten negatif dengan agresivitas verbal remaja di media sosial. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
18410179.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (1MB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Perkembangan internet telah mendorong terjadinya banyak perubahan bagi kehidupan manusia, seperti komunikasi dan hiburan. Kemudahan yang diberikan internet juga membuat internet bisa diakses tidak hanya untuk golongan atau kelompok tertentu saja. Pasalnya saat ini anak-anak ataupun remaja telah banyak yang mengetahui dan menggunakan internet untuk berbagai kebutuhan mereka. Meskipun begitu internet sendiri bukan tempat yang selalu “baik”, karena tidak adanya batasan konten-konten yang ada didalamnya maka diantara konten-konten itupun ada pula konten-konten yang negatif.Salah satu hal negatif yang sering ditemukan di internet adalah banyaknya agresivitas verbal di internet, mulai dari orang-orang atau komunitas yang toxic, konten-konten dengan bahasa yang toxic dll. Dari sini kemudian peneliti ingin melihat apakah terdapat hubungan antara intensitas melihat konten negatif dengan agresivitas verbal pada remaja. Pada usia remaja sendiri individu biasanya sedang dalam proses membentuk konsep diri, sehingga pada masa itu individu sangat rentan untuk dipengaruhi oleh
lingkungannya. Adapun korelasi variabel ini didasarkan pada pendekatan social learning theory, dimana ketika remaja melihat konten negatif maka akan terjadi proses belajar didalamnya yang kemudian diaplikasikan kembali menjadi agresivitas verbal di media sosial. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VII dan VIII SMPN 25 Malang sebanyak 36 orang yang sebelumnya telah dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teori yang digunakan untuk mengukur tingkat agresivitas verbal adalah teori milik
infante dan wigley. Adapun teori intensitas yang digunakan untuk mengukur tingkat intensitas didasarkan pada teori yang dikemukakan oleh Tubb & Moss. Analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear.Berdasarkan proses pengolahan data selanjutnya ditemukan hasil rxy 0.853 dan p 0,00 < 0,05 yang kemudian menunjukkan adanya hubungan positif antara intensitas melihat konten negative dengan agresivitas verbal remaja di media sosial. Frekuensi menjadi penyumbang terbesar intensitas siswa dalam melihat konten negatif,sedangkan rendahnya Ego-Supportive Communication menjadi penyumbang terbesar agresivitas verbal pada siswa
ENGLISH:
of the internet is the amount of verbal aggression, which can range from toxic people or communities to content with toxic language. Therefore, the researcher then wanted to see if there was a link between the intensity of seeing negative content and adolescent verbal aggression. At the age of adolescence, the individual is usually in the process of forming a self-concept, so he or she is extremely susceptible to being influenced by the environment. The correlation of these variables is based on a social learning theory approach, in which when teenagers see negative content, a learning process occurs that is then applied to verbal aggression on social media. The subjects of this study were 36 students from classes VII and VIII at SMPN 25 Malang who were chosen using a purposive sampling technique. The Infante and Wigley theory is used to assess the level of verbal aggression. The intensity theory used to calculate the intensity level is based on Tubb and Moss theory, with using linear regression analysis. As the results were rxy 0.853 and p 0.00 < 0.05, indicating a positive relationship between the intensity of viewing negative content and the adolescent verbal aggression on social media. The frequency become the biggest contributor toward intensity of negative content, as the low ego-supportive communication become the biggest contributor toward verbal aggressive scale.
ARABIC:
اللغة الإنجليزية: الإنترنت هي مقدار العدوان اللفظي ، والذي يمكن أن يتراوح من الأشخاص أو المجتمعات السامة إلى المحتوى الذي يحتوي على لغة سامة. لذلك ، أراد الباحث بعد ذلك معرفة ما إذا كان هناك رابط بين شدة رؤية المحتوى السلبي والعدوان اللفظي لدى المراهقين. في سن المراهقة ، عادة ما يكون الفرد في طور تكوين مفهوم ذاتي ، لذلك يكون هو أو هي عرضة للتأثر بالبيئة. يعتمد ارتباط هذه المتغيرات على نهج نظرية التعلم الاجتماعي ، حيث عندما يرى المراهقون محتوى سلبيًا ، تحدث عملية تعلم يتم تطبيقها بعد ذلك على العدوان اللفظي على وسائل التواصل الاجتماعي. كانت موضوعات هذه الدراسة 36 طالبًا من الفصلين السابع والثامن في المدرسة الإعدادية 25 مالانجالذين تم اختيارهم باستخدام تقنية أخذ العينات هادفة. تُستخدم نظرية إنفانتي وويجلي لتقييم مستوى العدوان اللفظي. تعتمد نظرية الشدة المستخدمة في حساب مستوى الشدة على نظرية تابس والطحلب ، باستخدام تحليل الانحدار الخطي. حيث كانت النتائج rxy0.853 p ص 0.00 <0.05 مما يدل على وجود علاقة إيجابية بين كثافة مشاهدة المحتوى السلبي والعدوان اللفظي للمراهقين على وسائل التواصل الاجتماعي. أصبح التردد أكبر مساهم في كثافة المحتوى السلبي ، حيث أصبح التواصل الداعم للأنا المنخفض أكبر مساهم في النطاق العدواني اللفظي.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Yahya, Yahya and Mahpur, Mohammad | |||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Keywords: | intensitas; internet; agresivitas; remaja; konten negatif; intensity; internet; aggressivity; adolescent; negative content;كثافة; الإنترنت; العدوانية; مراهق; محتوى سلبي | |||||||||
Subjects: | 17 PSYCHOLOGY AND COGNITIVE SCIENCES > 1701 Psychology > 170113 Social and Community Psychology | |||||||||
Departement: | Fakultas Psikologi > Jurusan Psikologi | |||||||||
Depositing User: | FATKHULLAH FAJRI | |||||||||
Date Deposited: | 15 Nov 2022 14:20 | |||||||||
Last Modified: | 15 Nov 2022 14:20 | |||||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/41536 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |