Alfan, Rohman Nur (2012) Pelaksanaan program akselerasi dalam pembelajaran PAI di SMP Negeri 3 Kepanjen Malang. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
08110132.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (6MB) |
Abstract
ABSTRAK
Setiap anak berbakat memiliki kepribadian yang unik. Umumnya mereka memiliki minat yang kuat terhadap berbagai bidang yang menjadi interestnya, sangat tertarik terhadap berbagai persoalan moral dan etika, sangat otonom dalam membuat keputusan dan menentukan tindakan, dipadu dengan task commitment yang tinggi. Mereka membutuhkan layanan pendidikan spesifik agar potensi keberbakatannya dapat berkembang sehingga mencapai aktualisasi diri yang optimal. Mendorong aktualisasi potensi keberbakatan anak, pada perkembangannya akan menjadi salah satu pilar kekuatan bangsa dalam pertarungan dan persaingan antar bangsa-bangsa di era global. Tanpa pelayanan pendidikan yang relevan, anak berbakat akan menjadi kelompok marjinal yang gagal memberikan sumbangan signifikan bagi kemajuan bangsa ini.
Pendidikan agama adalah salah satu pendidikan yang mempunyai fokus untuk lebih memberikan nilai-nilai dan norma-norma yang memberi arah, arti dan tujuan hidup manusia. Dicantumkannya pendidikan Agama dalam Undang- undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dalam Bab VI pasal 15 yang berbunyi: “jenis pendidikan mencakup pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi, vokasi, keagamaan, dan khusus”. Hal ini merupakan suatu kebijakan politik pemerintah yang sekaligus memberikan rambu-rambu kepada pengelola dan pelaksana pendidikan Agama yaitu untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki implikasi moral dan etika yang tinggi.
Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan sebuah kebijakan yang tepat. Oleh karena itu, menjadi penting Pendidikan Agama Islam bagi anak yang memiliki kecerdasan dan bakat tinggi. Sebagai proses penanaman nilai-nilai Islam kepada siswa. Sehingga tidak hanya menjadi siswa yang pintar, tapi juga siswa yang bermartabat dan bermoral. Yaitu memiliki keseimbangan antara kecerdasan intelektual, emosi, sosial dan spiritual.
Penelitian ini menggunakan pendekatan berparadigma Deskriptif- Kualitatif. Yaitu berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Dan jenis penelitiannya adalah menggunakan teknik analisis Deskriptif (non statistik), yang dilakukan dengan menggambarkan data yang diperoleh dengan kata-kata atau kalimat yang dipisahkan untuk kategori untuk memperoleh kesimpulan. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Untuk Mengetahui Pelaksanaan Program Akselerasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMP Negeri 3 Kepanjen Malang; dan (2) Untuk Mengetahui Penerapan Kurikulum PAI di SMP Negeri 3 Kepanjen Malang. (3) Apa Saja Faktor Pendukung Dan Penghambat Pelaksanaan Program Akselerasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam SMP Negeri 3 Kepanjen Malang.
Hasil dari penelitian ini adalah bahwa pada dasarnya, secara umum pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di kelas akselerasi SMP Negeri 3 Kepanjen Malang adalah tidak jauh berbeda dengan pelaksanan pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di kelas reguler. Meliputi: sistem pembelajaran, dan sistem evaluasinya. Demikian pula halnya dengan kegiatan- kegiatan di luar kelas, seperti kegiatan ekstrakurikuler. Hanya saja yang membedakannya dengan kelas reguler bahwa kelas akselerasi diperuntukkan bagi anak-anak yang luar biasa cerdas dan memiliki keunggulan dalam kecepatan berfikir. Dengan kurikulum yang dikembangkan (secara berdiferensiasi) disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan siswa berbakat. Yaitu waktu yang diperlukan dalam menyelesaikan pendidikan program akselerasi lebih cepat dari pada program reguler pada umumnya.
Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam pelaksanaan proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas akselerasi, ada Beberapa faktor yang mempengaruhi. Baik faktor pendukung maupun faktor penghambat. Salah satu faktor pendukung tersebut disamping pihak sekolah- yang diharapkan mampu menyelenggarakan program akselerasi khususnya dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) ini secara efektif dan efisien, dukungan positif dan partisipasi aktif pihak orang tua dan masyarakat serta pemerintah juga diperlukan. Sedangkan beberapa faktor yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas akselerasi, diantaranya seperti: minimnya standar kompetensi guru, metode pembelajaran yang kurang variatif, dan alokasi waktu yang sedikit untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Pada kenyataannya, yang demikian itu memang sudah menjadi polemik nasional yang menjadi kendala dalam pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam di tanah air. Terlepas dari itu semua, permasalahan yang berhubungan dengan siswa akselerasi dalam pelaksanaannya di SMP Negeri 3 Kepanjen Malang tidak menjadi suatu problem yang berarti.
ABSTRACT
Each gifted children have unique personalities Generally they have a strong preference for the various areas of interest, is very interested in the moral and ethical issues, are very autonomous in making decisions and determining actions, combined with high task commitment. They require specific educational services to potential him can develop so as to achieve optimal self-actualization. Encourage the actualization of the potential of gifted children, the development will be one of the pillars of the nation in the struggle and competition between nations in the global era. Without relevant education services, gifted children would be a marginal group that failed to contribute significantly to the advancement of this nation.
Religious education is one that has a focus on education to better provide the values and norms that give direction, meaning and purpose of human life. Inclusion of religious education in Law. 20 of 2003 on National Education System, in Chapter VI of article 15 which reads: "the kind of education include general education, vocational, academic, professional, vocational, religious, and special". This is a government policy while providing signposts to the manager and executor of Religious education is to increase devotion to God Almighty who has the moral and ethical implications are high.
To overcome this requires an appropriate policy. Therefore, it becomes important Islamic Education for children who have high intelligence and talent. As the process of growing Islamic values to students. Thus not only be a smart student, but also students with dignity and moral. Which has a balance between intellectual, emotional, social and spiritual.
This study used a descriptive-qualitative paradigm approach. That form of words written or spoken of the people and behaviors that can be observed. And the type of research is using descriptive analysis techniques (non-statistical), which is done by describing the data obtained by words or phrases separated the category for the conclusion. The purpose of this study were: (1) To Learn The implementation of the Accelerated Learning Program of Islamic Religious Education in Secondary Schoolss 3 Kepanjen Malang, and (2) To Learn Curriculum Implementation PAI in Sjunior high schools 3 Kepanjen Malang. (3) Any Supporting and Inhibiting Factors Accelerating the Implementation of Islamic Religious Education Learning Kepanjen Junior High Schools 3 Malang.
The results of this study is that basically, the general implementation of the Learning of Islamic Education (PAI) in accelerated classes Junior High Schools 3 Kepanjen Malang is not much different from the conduct of the study of Islamic Religious Education (PAI) in the regular classroom. Include: learning systems, and system evaluation. Similarly, activities outside the classroom, such as extracurricular activities. It's just that distinguish them from regular classes that accelerated classes intended for children who are extraordinarily intelligent and has the advantage in speed of thinking. With a curriculum developed (to differentiate) adapted to the characteristics and needs of gifted students. In the time required in completing the educational program acceleration than the regular program in general.
To achieve maximum results in the implementation of the learning process of Islamic Education in accelerated classes, there are several factors that affect. Both factors supporting and inhibiting factors. One of the supporting factors are in addition to the schools, which is expected to conduct an accelerated program of learning, especially in Islamic Religious Education (PAI) is an effective and efficient, positive support and active participation of the parents and the community and the government is also required. While several factors which have obstructed the implementation of Islamic Religious Education teaching in accelerated classes, such as: lack of standards of teacher competence, teaching methods that are less varied, and a bit of time allocation for subjects of Islamic Religious Education. In reality, such that it has become a national debate that become obstacles in the implementation of Islamic Religious Education teaching in the country. In spite of it all, the problems associated with the acceleration in the implementation of students in Junior High Schools 3 Malang Kepanjen not be a significant problem.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Hady, M. Samsul | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Program Akselerasi; Kurikulum; dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam; Acceleration Program; Curriculum; and Learning of Islamic Education | ||||||
Departement: | Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan > Jurusan Pendidikan Agama Islam | ||||||
Depositing User: | Fadlli Syahmi | ||||||
Date Deposited: | 14 Nov 2022 10:41 | ||||||
Last Modified: | 14 Nov 2022 10:41 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/41493 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |